Rabu, 15 Oktober 2014

on 1 comment

AKU RINDU PAPA

Untuk kali ini gendhis ingin bikin cerita fiksi tapi jikalau ada kesamaan atau sesuatu hal tolong di maafin,bukan berarti gendhis ingin suatu kekurangan dalam diri seseorang tapi hanya ingin sekedar bikin suatu cerita aja ok ''come''

Aku rindu papa
. Aku rindu senyumnya, candanya, kerut keningnya, semua kurindu. Aku rindu saat ia menelpon. Lucu rasanya. Telepon adalah alat komunikasi yang menggunakan suara. Sedangkan aku, apa yang bisa kuucapkan? Sejak kecil aku tak bisa bicara. Aku bisu. Jadi, lucu rasanya jika ada orang bisu menggunakan telepon. Kira-kira apa yang bisa diucapkannya?
Aneh, papaku aneh. Tapi itu menurut orang lain. Tapi sebagai orang ‘aneh’, aku tak pernah menganngap papaku aneh. Papa adalah papa terhebat sedunia. Ia mengajariku kode morse yang cukup menggunakan ketukan. Aku tak perlu bicara. Jika papa bertanya, aku cukup menjawab dengan ketukan. Aku dan papa punya kode sendiri dalam ketukan. Satu ketukan artinya aku sedang tidak bisa menerima telepon. Dua ketukan artinya aku baik-baik saja, dan papa bisa langsung menutup telepon. Jika tiga ketukan, itu tandanya ada yang ingin aku bicarakan. Barulah kemudian aku menggunakan kode morse seperti yang papa ajarkan padaku.

Apakah papaku orang yang aneh? Tidak, tidak sama sekali. papaku, papa paling kreatif sedunia.
papa tak pernah mengajariku bahasa isyarat. Yang diajarkannya padaku adalah berbagai jenis huruf. papa menguasai huruf-huruf dari berbagai Negara. Huruf Arab, India, Cina, Jepang, Korea, aksara jawa, dll. Semua huruf-huruf itu sudah diajarkan sejak aku berusia 3 tahun. dulu aku tak mengerti tujuan papa mengajarkan huruf-huruf aneh itu pada orang bisu sepertiku. Untuk apa? Apa cuma ingin cari sensasi? Meskipun anaknya bisu, tapi bisa menulis berbagai macam huruf. Sesempit itukah tujuan papa?
“papa yakin, nanti kamu bisa datang ke semua Negara itu. Kalau kamu ngerti tulisannya, paham bahasa mereka, kamu gak bakalan nyasar. Bisu itu cukup mulutmu, tapi kamu masih punya bagian tubuh lain yang gak bisu. Gunakan itu untuk bisa bicara.” Oh, papa… betapa cerdas dirimu.
Setelah aku menguasai huruf-huruf aneh itu, papa selalu menyuruhku untuk menulis hingga berlembar-lembar. Kata papa, aku harus bisa menulis cepat. Bahasa isyarat hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang pernah mempelajarinya. Tapi semua orang pasti mengerti dengan apa yang aku tulis. Setiap hari papa selalu bertanya, “Buku sakumu masih ada?” papa sangat senang setiap aku menghabiskan buku saku. Itu artinya aku banyak berkomunikasi dengan orang lain. papa juga mengajarkan padaku, jika aku bertanya pada seseorang, aku harus menulis jawabannya. Untuk itulah aku butuh keahlian menulis cepat. “Ikatlah ilmu dengan tulisan,” begitulah papa sering mengingatkanku. Ilmu yang dituliskan, suatu saat bisa dibaca lagi. Kalau tidak ditulis, bisa jadi ilmu itu terlupakan.

Papa, betapa hebat dirimu, dan aku selalu mengagumimu. Kau papa terhebat, papa yang cerdas, papa yang kreatif, juga papa yang pengertian. Aku tak pernah menuliskan bahwa aku menginginkan sesuatu, tapi kau selalu tahu apa yang ku mau. Melihat sepatuku yang sudah lusuh, tanpa kuminta, kau belikan aku yang baru. Dan kau sangat tahu model sepatu yang ku suka. Saat hujan di malam hari, kau buatkan semangkuk sup hangat untuk menemaniku belajar. Kau pun selalu mengerti saat aku merasa jenuh, saat aku sedih, saat aku senang, saat aku ingin memelukmu, dan saat aku merindukan mama. Betapa hebatnya dirimu, meskipun aku tak pernah melihat mama sejak lahir, tapi ceritamu membuatku merasakan bahwa mama selalu ada dan sangat mencintaiku.

Aku selalu tertawa geli melihat papa masak nasi goreng. papa selalu mengikuti gaya mama. Menurut cerita papa, mama selalu masak nasi goreng dengan gayanya yang heboh. Botol kecap yang dimainkan bak bartender, begitu lincah. Tubuhnya ikut bergoyang mengikuti irama alunan ketukan sendok penggorengan. Dan aku selalu menantikan tiga ketukan khas papa. Karena tiga ketukan itu artinya nasi goreng sudah selesai dimasak.
Papa juga sering bercerita tentang kebiasaan mama yang lainnya. Semua itu papa tiru agar aku bisa menyaksikan bagaimana kebiasaan mama dulu. mama yang menyetrika baju dari ujung lengan, mencuci sambil bernyanyi, menyapu hingga halaman tetangga, tidur dengan memegang telinga, dan yang paling lucu saat mama menyambut setiap papa pulang, selalu ada adegan “cii…luk…baa…” dan sekarang papa lakukan adegan itu padaku.

Pernah suatu hari aku bercerita pada papa. Itu pertama kalinya aku merasakan hal yang berbeda dalam hati. Dagdigdug dagdigdug…casciscus…… aachh, susah diungkapkan. Awalnya aku tak ingin bercerita. Bukan karena aku sulit bicara, tapi aku takut papa tak suka. Lebih-lebih aku malu, walau hanya sekedar bertanya, “perasaan apa ini, yah?” namun papa begitu tahu tentangku. Ia mengerti ada yanga berbeda. Ia tahu hatiku sedang berbunga-bunga. Meski tak terdengar, ayah bisa merasakan jantung yang dagdigdug ini. Aku ingin cerita, tapi tapi tapi… aduh dududuuhh…. Aku jadi salah tingkah di depan papa.
“Hayoo….koq senyumnya agak aneh?” kata papa menggodaku. Aku semakin malu. Dalam hatiku ragu, “cerita gak ya… hmm… cerita aja deh… ah, jangan… duh, cerita aja kali ya… tapi…”
“Udah, sini papa pengen tahu ceritamu.” papa seolah mengerti dialog dalam hatiku.
Kuceritakan panjang lebar hingga tinggi, dari awal hingga akhir, sampai akhirnya aku merasakan getaran yang tak biasa ini. Tanganku sampai pegal rasanya menulis cerita untuk papa. Tulisanku tak rapi, banyak coretan. Aku gugup, malu, panik, senang, takut. Ah, semua rasa seolah bercampur jadi satu dalam hati. Namun papaku mengerti maksud ceritaku.

papa tidak marah, malah tersenyum manis padaku. Senyum yang membuat hatiku menjadi stabil. Senyum hangat yang membuatku tenang. Tak lagi gugup. Hilang sudah gemetar. papa hanya berkata singkat, “Anak papa sudah mulai dewasa. Gak masalah, itu perasaan yang wajar kok. Nyantai aja. Tapi…” aku menunggu kata-kata papa yang menggantung. Kutarik-tarik lengan bajunya seperti anak-anak yang merengek minta dibelikan es cream.

Papa tersenyum. Ia sangat pandai menggodaku. Aku kembali merengek, ia malah melengos. Mungkin ia tak sanggup menahan tawa melihat anaknya yang penasaran setengah mati. “Oke oke… tapi, jangan kamu terusin perasaan itu. Karena itu hanya perasaan sesaat. Hari ini mungkin kamu belum mengerti, tapi saat kamu sudah dewasa, kamu akan paham apa yang papa maksud.”
papa, aku ingin bicara. Sayang kini kau tiada. Aku sekarang mengerti, pa. Aku paham dengan apa yang papa maksud dulu. papa benar, perasaan seperti itu harus dikelola dengan baik. Hati ini harus ditata sebaik mungkin agar ia berlabuh di muara yang tepat. Aku mengerti dari cinta papa dan mama.

Pernah aku terbangun dimalam hari, kulihat papa sedang khusuk dengan doanya. Aku berlalu ke kamar mandi. Namun langkahku seketika berhenti mendengar doa papa. Namaku disebut-sebut dalam doanya. Air mataku spontan jatuh bercucuran mendengar harapan dalam doamu. Sebuah harapan sederhana, namun sulit terwujud. Tak kusangka dalam keceriaannya, papa menyimpan harapan sederhana itu seumur hidup. papa ingin mendengar suaraku.

Kupeluk papa erat. Ingin kubisikkan ditelinganya dengan lembut, “Aku mencintaimu, papa.” Tapi aku tak bisa. Aku hanya bisa bergumam dalam hati. Air mataku kian deras. papa mendekapku erat. “Semoga kamu bisa membimbing papa mengucapkan dua kalimat syahadat, ya nak..”
Kini papa telah tiada, dan aku masih tak bisa bicara. papa, semoga kau dapat mendengar suara hatiku. Semoga doa-doaku dapat kau dengar di alam sana. Aku akan selalu mendoakan papa dan mama.
papa aku rindu


SEMOGA BISA DI AMBIL MAKNA DARI CERITA DI ATAS SEBAGAI BAHAN RENUNGAN .,.

1 komentar :

  1. Gabung Bersama kami di Betpulsa,net
    Daftar di Betpulsa,net Dan mainkan Ratusan Game Dalam 1ID
    Situs Paling Terpercaya Betpulsa
    Menangkan Bonus Jutaan Rupiah Setiap Harinya
    Jaminan Kemenangan Bergaransi.
    AYO SEGERA BERGABUNG DAN BUKTIKAN SENDIRI

    Games Yang Tersedia Antara Lain :
    * SPORTSBOOK
    * POKER
    * LIVE CASINO
    * IDN LIVE
    * BLACK JACK
    * SLOT ONLINE
    * SABUNG AYAM S128

    Promo di Betpulsa :
    * Min Depo 25 K
    * Min WD - 50 K
    * Bonus New Member 15%
    * Next Deposit 10%
    * Bonus Harian 5%
    * Bonus Naik Level
    Dan Masih Banyak Bonus Lainnya.
    * Deposit Via Pulsa Tanpa Potongan Rate 100%
    * Deposit dan Withdraw 24 jam Non stop tanpa kendala
    * Proses Deposit & Withdraw Tercepat
    * Jaminan Jackpot 100% Dan Mudah Cair
    * Livechat 24 Jam Online
    * Segera Bergabung Di Betpulsa,net
    * Untuk Info Lebih Lanjut Bisa Hubungi CS Kami

    ## Contact_us ##
    WHATSAPP : 0822 7636 3934

    BalasHapus

Gendhis savindra. Diberdayakan oleh Blogger.