Tampilkan postingan dengan label CERITA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERITA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 November 2014

on 1 comment

NOVEMBER RAIN

rachma g savindra

"PERNAHKAH Anda terbangun di suatu pagi dan mendengar derasnya hujan di luar rumah? Anda merasa enggan beranjak dari peraduan, ingin menikmati suasana yang syahdu itu," kata Axl Rose kepada puluhan ribu fans Guns N' Roses di sebuah konser. 

Setelah selesai dengan rapport-nya (komunikasi dengan penonton), Axl pun pergi ke bagian atas panggung menghampiri sebuah grand piano hitam. Jemari Axl yang fasih memainkan melodi yang indah membuatnya seperti Elton John muda.





I can see a love restrained
But darlin' when I hold you
Don't you know I feel the same

'Cause nothin' lasts forever
And we both know hearts can change
And it's hard to hold a candle
In the cold November rain

iNILAH PENGGALAN LIRICK LAGU NOVEMBER RAIN (G,N,R)
Lamat-lamat terdengar iringan orkestra yang menjadi intro lagu "November Rain". Hampir lima belas menit lamanya, Axl mengharu-biru penonton malam itu dengan lagu yang amat istimewa baginya itu.

Secangkir teh hangat menemaniku ditengah guyuran hujan. Aku melihat keluar jendela. Bulir bulir air turun dari langit membasahi tanah pekarangan rumahku. Enggan rasanya aku untuk sekedar mengalihkan padanganku dari jendela.

Masih betah memandangi sejuknya hari.. atau mungkin kini berubah jadi dingin? Entahlah… Tapi hawa dingin yang mulai menjalar ke tanganku mengalahkan rasa malas untuk bangkit dari dudukku, merambet selimut biru langit dan langsung mendudukkanku lagi dikursi dekat jendela. Menatap lagi rintikan hujan yang masih setia turun dari atas sana.

Aku sangat suka hujan. Entah kenapa aku sangat suka. Disaat semua orang membencinya karena membuat menjadi basah kuyup atau menaikkan kadar emosi karena pakaian mereka yang sedang dijemur menjadi basah lagi, Aku malah sangat suka. Atau mungkin karena hujan mengingatkanku dengan kau…
Kemudian waktu berputar cepat, menyedotku dalam situasi yang berbeda. Menyisakan diriku dan… kau

Aku sedang berada didalam kelas, memandangi sosokmu dalam diam. Kau sedang fokus mengotak atik ponselmu, kemudian memakaikan headset ke telingamu. Mendengarkan lagu saat istirahat adalah kesukaanmu, sebelum akhirnya kau menunduk dan meninggalkan alam nyata menuju dunia mimpi. Aku masih setia memandangimu dari kursiku yang terpisah satu barisan dengan kursimu. Kali ini kau bangkit lagi setelah menunduk, mengedarkan pandangan ke sekitar kelas dan mendongak…..

Hujan. Kau memandangi keluar jendela, masih setia melihat guyuran air hujan diluar sana. Aku tertegun, kau meluangkan waktu tidurmu untuk sekedar menatapi hujan. Buliran air yang jatuh dari angkasa. Kau adalah sosok sempurna bagiku.

Sikapmu yang pendiam dan misterius namun paham terhadap sekitar itu cukup membuat mu mendapat panggilan ‘Pangeran Peka’ dari anak anak kelas. Huh! Panggilan itu menurutku lucu, namun membuat hatiku bergetar saat ikut menyorakan panggilan itu untuknya bersama anak kelas, sekedar mengejek.

Kemudian waktu berputar lagi, Saat itu aku sedang asik dengan ponselku, membuka akun twitter dikala senggang. Berchit chat ria bersama teman temanku lewat mention.

Kemudian ada mention masuk.. Kau.. mengirimiku mention, bertanya ini siapa. Kau bertanya begitu karena melihat avatar akun twitterku yang mungkin terlihat berbeda dengan aku yang asli. Avatar akunku waktu itu memang girly, berbeda denganku yang aslinya agak tomboy. Membuatmu sedikit bingung.

Dari situlah kau dan aku mulai memiliki pembicaraan. Saat itu sungguh hari yang takkan terlupakan bagiku. Bisa berbincang dengan orang yang sangat aku kagumi sejak awal masuk sekolah, orang yang sangat aku sukai. Meski hanya lewat jejaring sosial.

Sesuatu menarik tanganku, lebih cepat,dan menaruhku dalam situasi ramai, pulang sekolah. Kau lewat dihadapanku, bertanya sesuatu tentangku, namun aku tidak paham apa yang kau katakan. Tubuhku mengigil, suhu tubuhku naik.

Aku demam. Lalu kau diseret temanmu, namun aku bersikukuh ingin tau apa yang barusan kau katakan, dan kau hanya tersenyum. Temanmu mengatakan bukan apa apa dan bilang kau sedang gila. Aku makin tidak mengerti tapi tak kupaksa lagi bertanya. Aku tak kuat, tubuhku lemas. Kau berlalu pergi bersama temanmu.

Lalu waktu terhenti sebentar dan berlalu. Kini aku berada dikamarku. Terkulai lemas dengan badan mengigil dan suhu tubuh yang semakin panas. Ibuku sudah bilang untuk tidak sekolah esok, tapi aku tak mau. Jika tidak sekolah berarti aku tak akan melihatmu, walau hanya sehari, namun sangat berarti bagiku. Kuraih ponsel yang tergeletak disamping tubuhku.

Kubuka akun twitterku, mengecheck apakah ada mention untukku atau tidak. Lalu aku terbelalak kaget… ada mention masuk… itu.. dari.. kau. Menanyakan keadaanku dan mengucapkan semoga lekas sembuh untukku.

Aku tidak mengerti mengapa, mungkin saat kau mengetikkan beberapa kata untukku dimention itu kau membubuhkan obat pereda demam disana, karena kemudian kurasakan semangatku naik, dan berangsur angsur suhu tubuhku menurun, demamku reda seketika. Dengan senyum terkembang diwajahku, aku membalas mentionmu.

Kau lalu sedikit demi sedikit berubah, menjadi dingin seperti dulu lagi, mungkin kau telah mengetahui perasaanku yang sesungguhnya sehingga kau berubah. Sakit.. sungguh. Semuanya begitu cepat berlalu rasanya, rasa manis saat kau menanyakan kabarku, masih terkecap indah diingatanku. Namun aku hanya dapat mengenang. Ya… mengenang dirimu, memory tentang kau..

Hari itu adalah hari pembagian rapot, sudah lumayan lama kau tak menegurku lagi atau hanya sekedar menyapa, langsung maupun lewat mention. Aku rindu, sangat. Kau datang sedikit telat bersama ayahmu, mengendarai motor ‘pulsa’ birumu yang besar itu. Menyeret segenap perhatianku yang langsung berpusat padamu. Kau.. sempurna, selalu sempurna seperti biasanya. Namun kini lebih sempurna dengan kemeja dan celana bahan hitam itu. Kau…. tampan, selalu dan akan selalu begitu.

Tapi sepertinya Tuhan tidak ingin aku terlalu lama tenggelam dalam khayalku akan kau, karena kemudian kau mendapatkan rapotmu lebih cepat dariku dan langsung berlalu pergi bersama ayahmu. Aku menatapmu pergi, berharap akan sesuatu yang mungkin dapat membuatku dekat lagi denganmu. Aku menutup mataku rapat dan terpejam lama, lalu membuka mataku perlahan dan mendapati diriku dikursiku. Diluar sana masih hujan. Masih deras. Udara semakin dingin.

Aku mengeratkan rengkuhan selimut biru langitku ditubuhku. Berharap mungkinkah suatu saat nanti kau akan merengkuhku dalam pelukmu. Hahaha~ aku mungkin hampir gila.. tapi disinilah aku… diam merindukanmu. Amat sangat merindukanmu.

Rabu, 15 Oktober 2014

on 1 comment

AKU RINDU PAPA

Untuk kali ini gendhis ingin bikin cerita fiksi tapi jikalau ada kesamaan atau sesuatu hal tolong di maafin,bukan berarti gendhis ingin suatu kekurangan dalam diri seseorang tapi hanya ingin sekedar bikin suatu cerita aja ok ''come''

Aku rindu papa
. Aku rindu senyumnya, candanya, kerut keningnya, semua kurindu. Aku rindu saat ia menelpon. Lucu rasanya. Telepon adalah alat komunikasi yang menggunakan suara. Sedangkan aku, apa yang bisa kuucapkan? Sejak kecil aku tak bisa bicara. Aku bisu. Jadi, lucu rasanya jika ada orang bisu menggunakan telepon. Kira-kira apa yang bisa diucapkannya?
Aneh, papaku aneh. Tapi itu menurut orang lain. Tapi sebagai orang ‘aneh’, aku tak pernah menganngap papaku aneh. Papa adalah papa terhebat sedunia. Ia mengajariku kode morse yang cukup menggunakan ketukan. Aku tak perlu bicara. Jika papa bertanya, aku cukup menjawab dengan ketukan. Aku dan papa punya kode sendiri dalam ketukan. Satu ketukan artinya aku sedang tidak bisa menerima telepon. Dua ketukan artinya aku baik-baik saja, dan papa bisa langsung menutup telepon. Jika tiga ketukan, itu tandanya ada yang ingin aku bicarakan. Barulah kemudian aku menggunakan kode morse seperti yang papa ajarkan padaku.

Apakah papaku orang yang aneh? Tidak, tidak sama sekali. papaku, papa paling kreatif sedunia.
papa tak pernah mengajariku bahasa isyarat. Yang diajarkannya padaku adalah berbagai jenis huruf. papa menguasai huruf-huruf dari berbagai Negara. Huruf Arab, India, Cina, Jepang, Korea, aksara jawa, dll. Semua huruf-huruf itu sudah diajarkan sejak aku berusia 3 tahun. dulu aku tak mengerti tujuan papa mengajarkan huruf-huruf aneh itu pada orang bisu sepertiku. Untuk apa? Apa cuma ingin cari sensasi? Meskipun anaknya bisu, tapi bisa menulis berbagai macam huruf. Sesempit itukah tujuan papa?
“papa yakin, nanti kamu bisa datang ke semua Negara itu. Kalau kamu ngerti tulisannya, paham bahasa mereka, kamu gak bakalan nyasar. Bisu itu cukup mulutmu, tapi kamu masih punya bagian tubuh lain yang gak bisu. Gunakan itu untuk bisa bicara.” Oh, papa… betapa cerdas dirimu.
Setelah aku menguasai huruf-huruf aneh itu, papa selalu menyuruhku untuk menulis hingga berlembar-lembar. Kata papa, aku harus bisa menulis cepat. Bahasa isyarat hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang pernah mempelajarinya. Tapi semua orang pasti mengerti dengan apa yang aku tulis. Setiap hari papa selalu bertanya, “Buku sakumu masih ada?” papa sangat senang setiap aku menghabiskan buku saku. Itu artinya aku banyak berkomunikasi dengan orang lain. papa juga mengajarkan padaku, jika aku bertanya pada seseorang, aku harus menulis jawabannya. Untuk itulah aku butuh keahlian menulis cepat. “Ikatlah ilmu dengan tulisan,” begitulah papa sering mengingatkanku. Ilmu yang dituliskan, suatu saat bisa dibaca lagi. Kalau tidak ditulis, bisa jadi ilmu itu terlupakan.

Papa, betapa hebat dirimu, dan aku selalu mengagumimu. Kau papa terhebat, papa yang cerdas, papa yang kreatif, juga papa yang pengertian. Aku tak pernah menuliskan bahwa aku menginginkan sesuatu, tapi kau selalu tahu apa yang ku mau. Melihat sepatuku yang sudah lusuh, tanpa kuminta, kau belikan aku yang baru. Dan kau sangat tahu model sepatu yang ku suka. Saat hujan di malam hari, kau buatkan semangkuk sup hangat untuk menemaniku belajar. Kau pun selalu mengerti saat aku merasa jenuh, saat aku sedih, saat aku senang, saat aku ingin memelukmu, dan saat aku merindukan mama. Betapa hebatnya dirimu, meskipun aku tak pernah melihat mama sejak lahir, tapi ceritamu membuatku merasakan bahwa mama selalu ada dan sangat mencintaiku.

Aku selalu tertawa geli melihat papa masak nasi goreng. papa selalu mengikuti gaya mama. Menurut cerita papa, mama selalu masak nasi goreng dengan gayanya yang heboh. Botol kecap yang dimainkan bak bartender, begitu lincah. Tubuhnya ikut bergoyang mengikuti irama alunan ketukan sendok penggorengan. Dan aku selalu menantikan tiga ketukan khas papa. Karena tiga ketukan itu artinya nasi goreng sudah selesai dimasak.
Papa juga sering bercerita tentang kebiasaan mama yang lainnya. Semua itu papa tiru agar aku bisa menyaksikan bagaimana kebiasaan mama dulu. mama yang menyetrika baju dari ujung lengan, mencuci sambil bernyanyi, menyapu hingga halaman tetangga, tidur dengan memegang telinga, dan yang paling lucu saat mama menyambut setiap papa pulang, selalu ada adegan “cii…luk…baa…” dan sekarang papa lakukan adegan itu padaku.

Pernah suatu hari aku bercerita pada papa. Itu pertama kalinya aku merasakan hal yang berbeda dalam hati. Dagdigdug dagdigdug…casciscus…… aachh, susah diungkapkan. Awalnya aku tak ingin bercerita. Bukan karena aku sulit bicara, tapi aku takut papa tak suka. Lebih-lebih aku malu, walau hanya sekedar bertanya, “perasaan apa ini, yah?” namun papa begitu tahu tentangku. Ia mengerti ada yanga berbeda. Ia tahu hatiku sedang berbunga-bunga. Meski tak terdengar, ayah bisa merasakan jantung yang dagdigdug ini. Aku ingin cerita, tapi tapi tapi… aduh dududuuhh…. Aku jadi salah tingkah di depan papa.
“Hayoo….koq senyumnya agak aneh?” kata papa menggodaku. Aku semakin malu. Dalam hatiku ragu, “cerita gak ya… hmm… cerita aja deh… ah, jangan… duh, cerita aja kali ya… tapi…”
“Udah, sini papa pengen tahu ceritamu.” papa seolah mengerti dialog dalam hatiku.
Kuceritakan panjang lebar hingga tinggi, dari awal hingga akhir, sampai akhirnya aku merasakan getaran yang tak biasa ini. Tanganku sampai pegal rasanya menulis cerita untuk papa. Tulisanku tak rapi, banyak coretan. Aku gugup, malu, panik, senang, takut. Ah, semua rasa seolah bercampur jadi satu dalam hati. Namun papaku mengerti maksud ceritaku.

papa tidak marah, malah tersenyum manis padaku. Senyum yang membuat hatiku menjadi stabil. Senyum hangat yang membuatku tenang. Tak lagi gugup. Hilang sudah gemetar. papa hanya berkata singkat, “Anak papa sudah mulai dewasa. Gak masalah, itu perasaan yang wajar kok. Nyantai aja. Tapi…” aku menunggu kata-kata papa yang menggantung. Kutarik-tarik lengan bajunya seperti anak-anak yang merengek minta dibelikan es cream.

Papa tersenyum. Ia sangat pandai menggodaku. Aku kembali merengek, ia malah melengos. Mungkin ia tak sanggup menahan tawa melihat anaknya yang penasaran setengah mati. “Oke oke… tapi, jangan kamu terusin perasaan itu. Karena itu hanya perasaan sesaat. Hari ini mungkin kamu belum mengerti, tapi saat kamu sudah dewasa, kamu akan paham apa yang papa maksud.”
papa, aku ingin bicara. Sayang kini kau tiada. Aku sekarang mengerti, pa. Aku paham dengan apa yang papa maksud dulu. papa benar, perasaan seperti itu harus dikelola dengan baik. Hati ini harus ditata sebaik mungkin agar ia berlabuh di muara yang tepat. Aku mengerti dari cinta papa dan mama.

Pernah aku terbangun dimalam hari, kulihat papa sedang khusuk dengan doanya. Aku berlalu ke kamar mandi. Namun langkahku seketika berhenti mendengar doa papa. Namaku disebut-sebut dalam doanya. Air mataku spontan jatuh bercucuran mendengar harapan dalam doamu. Sebuah harapan sederhana, namun sulit terwujud. Tak kusangka dalam keceriaannya, papa menyimpan harapan sederhana itu seumur hidup. papa ingin mendengar suaraku.

Kupeluk papa erat. Ingin kubisikkan ditelinganya dengan lembut, “Aku mencintaimu, papa.” Tapi aku tak bisa. Aku hanya bisa bergumam dalam hati. Air mataku kian deras. papa mendekapku erat. “Semoga kamu bisa membimbing papa mengucapkan dua kalimat syahadat, ya nak..”
Kini papa telah tiada, dan aku masih tak bisa bicara. papa, semoga kau dapat mendengar suara hatiku. Semoga doa-doaku dapat kau dengar di alam sana. Aku akan selalu mendoakan papa dan mama.
papa aku rindu


SEMOGA BISA DI AMBIL MAKNA DARI CERITA DI ATAS SEBAGAI BAHAN RENUNGAN .,.

Rabu, 24 September 2014

on 1 comment

VERY INTERESTING STORY..

A father was reading a magazine and his little
daughter every now and then distracted him.

Trying to keep her busy, he tore out one page on
which was printed the map of the world.

He then tore the page into pieces and asked her to
go to her room and put them together to make the
map again.

He was sure she would take the whole
day to get it done.
But the little one came back
with in minutes with the perfect map…

When he asked how she could do it so quickly, she
said, “Oh… Dad, there is a man’s face on the other
side of the paper…

I made the face perfect to get
the map right.” She ran outside to play leaving the
father surprised
,.,.,.,..,....,,.,.,.,..,.,.,
Selalu ada sisi lain untuk apa pun yang Anda
Pengalaman di Dunia ini ... untuk memecahkan
biar sekecil apapun pengalaman itu pasti berguna pada saatnya nanti



Seorang ayah sedang membaca majalah dan kecilnya
Putri setiap sekarang dan kemudian mengalihkan perhatiannya.

Mencoba untuk tetap sibuk, ia merobek satu halaman di
yang dicetak dari peta dunia.

Dia kemudian menyobek halaman menjadi potongan-potongan dan memintanya untuk
pergi ke kamarnya dan menempatkan mereka bersama-sama untuk membuat
map lagi.

Dia yakin dia akan mengambil seluruh
hari untuk menyelesaikannya.
Tapi si kecil kembali
dengan dalam beberapa menit dengan peta yang sempurna ...

Ketika ia bertanya bagaimana dia bisa melakukannya begitu cepat, dia
berkata, "Oh ... Ayah, ada wajah seorang pria di sisi lain
sisi kertas ...

Aku membuat wajah sempurna untuk mendapatkan
peta yang tepat. "Dia berlari keluar untuk bermain meninggalkan
Ayah terkejut.

Kamis, 04 September 2014

on 1 comment

CATATANKU :UNIVERSARY

 Tak terasa sangat cepat waktu berganti tiap tahunnya , dan saat itu juga mau tak mau ada hal yg harus aku akui dan aku terima , yaitu usiaku bertambah dan umurku berkurang , seperti itulah tahun ketahun , onggokan detik yg tak terhitung dengan angka , teruntuk hari ini  5 september 2014, usiaku genap , sembilan belas tahun lebih  apakah tiap tahunnya aku sudah banyak berbuat baik ? atau sebaliknya ?? satu yg pasti perubahan aku rasakan , sedikit banyak dan terlihat atau tak terlihat ,ya beginilah hidup , terimakasih untuk keluagaku yg tak pernah absen untuk jadi pengucap terdahulu , terimakasih untuk ucapan'y teman temanku dan Amin untuk do'a do'a indahya , yg menyampaikan langsung , via sms ,dan di socialmedia atau social network lainya , banyak nama , banyak pula do'a
''honey aku ingin mendegar ucapan selamat dari suaramu''tapi itu tak mungkin aku yakin kamu bisa melihat dari atas sana dengan penuh senyum melambai dan mengucapkan HAPPY BIRTHDAY untukku

Ya Allah terima kasih sudah menambah umurku satu tahun lagi, ntah berapa umur lagi yang nanti Engkau berikan kepada hambaMu ini, tapi yang ku mohon berikan kesempatan untuk berbuat terbaik dalam menjalani episode kehidupan ini

Ya Allah,, terima kasih untuk setahun yang luar biasa yang Engkau berikan kepadaku, Terima kasih untuk jalan yang Engkau lapangkan, dan segala kemudahan yang Engkau berikan.
Rabb, Terima kasih untuk pelajaran yang Kau berikan, bahwa semua akan indah pada waktunya. Engkau bukakan mataku, bahwa walaupun sering ku rasa pahit dan perih, rancanganmu selalu yang terbaik dan indah.

Ya Robb.,.ijinkanlh aku selalu jadi anak yang baik dan yang terbaik untuk mama
Ya Robb ...mudahkan segala urusanku dan masa belajarku.,.,Amin


Jumat, 22 Agustus 2014

on 1 comment

CINTA DI FACEBOOK


Wokkeeehh......kita mulai.....

sebenernya ini bukan cerpen atau apalah namanya,tapi hanya sekedar ungkapan isi hati aja sih....
gak usah dibaca.....pastinya bakal ngebosenin pake buangettt loch....
hihihihhiiiiiiii...... :) :) 
  gak usah dibaca ........... bandel deh ikh....
kenapa masih baca aja sih....????
cie..cie....yang masih baca aja
okay....klo masih maksa pengen baca
saya mulai aja.......
    "selamat membaca curahan hati saya"
diihhhh.....serius amat....sabar dunk ini juga baru mau dimulai
xixixixxixiiiiiiiiiii.... ;)

dunia maya.........................
     dizaman yang sudah sangat luar biasa maju dan canggih akan teknologi ini,pasti kita sudah gak asing dengan yang namanya dunia maya,
ya..iyalah....inikan bacanya juga didunia maya wkwkwkwkwkkkkkkkkk........ 
ya kan???
bener gak sih??????

     akan tetapi dunia maya yang sy maksudkan disini adalah lebih cenderung ke"sosmed"
kenapa?????
karena disana didunia maya ada kehidupan "lain"......
sosial media itu sudah seperti dunia atau bumi lain bagi semua pencinta dunia maya.....
DAN DISINILAH SAYA.....
SAYA YANG TERJEBAK DALAM KISAH KONYOL DIDUNIA MAYA......
     ok.......yang namanya dunia pastinya ada kehidupan,
iya.....kehidupan.....namun tidak nyata......akan tetapi "ada"
dan ada kehidupan pastinya ada pergaulan,ada hubungan,ada perasaan,sikap,ini,itu dan lain-lain

bahkan....didunia maya juga ada cinta....

       hhmmmm.....pernah denger gak yang namanya cinta dunia maya?????
mungkin 99% dari pembaca tulisan ini sudah mengenal atau bahkan sudah merasakan
bagaimana itu yang namanya "cinta dunia maya".....
         yach......sama halnya seperti pertemanan,cinta juga bisa tumbuh didunia maya,persis sama seperti didunia nyata,cinta itu berawal dari perkenalan,pertemanan,komunikasi meskipun pada hakekatnya tidak pernah bertemu.....
tapi anehnya cinta itu bisa tumbuh....
anehkan...?????
iya sih aneh pake buangeetttt lagi heheheeeee... :) :)
tapi bagi mereka yang sudah menjadi penghuni dunia maya pastinya gak akan aneh lagi dengan hal seperti ini,ya....karena memang begitulah kenyataannya bahwasanya cinta dunia maya itu
"ada".....         timbul pertanyaan,kenapa bisa jatuh cinta?????
jawabannya sama seperti dunia nyata,karena kita mengenalnya meskipun perkenalan sekilas dari huruf-huruf yang muncul dalam pembicaraan disosial media,chatroom dan juga lewat foto.....
selama kita belum bertemu langsung didunia nyata dengan orang yang kita kenal didunia maya itu
siapa yang tau keaslian foto yang dipasang diprofil sosial media itu.......
hayoooo......pasti udah cape kan bacanya....udah...nyerah aja jangan dibaca lg,ntar pada ngantuk loch hhaahahhaaaa...... hhhhmmm....masih pengen baca kan????
ya udah saya lanjut lagi.....
              ok....agar lebih mudah anggap saja salah satu sosial media itu bernama "facebook"
kita gak akan pernah tau apa identitas yang ada didunia maya itu adalah identitas asli atau palsu,dan kita gak akan pernah tau selama kita belum pernah bertemu dengannya didunia nyata....
nah......disinilah masalah bermunculan ketika cinta hadir didunia maya yang ternyata penuh kepalsuan...
aneh....sangat aneh.....
ya...tapi begitulah cinta,kita juga gak pernah tau bagaimana caranya untuk hadir mewarnai hidup ini,bahkan cinta bisa hadir dihati orang-orang yang belum pernah bertemu sama sekali....

          saya kira cukup jelas penjabaran diatas yang secara tidak langsung menjelaskan maksud utama dari judul tulisan ini......

      lalu....apa yang akan sy ceritakan tentang semua ini????
begini......
heeeyyyyy............... itu baru pembukaannya aja loch....
so...masih sanggup baca gak???
terserah sih masih mau lanjut baca atau gak juga tapi saran saya mendingan langsung ditutup aja deh page ini soalnya gak ada tulisan yang bermutu dan membangun juga didalam tulisan sy ini
xixixixxiiiiiiiii....itu hanya sekedar saran sih..hhmmmm.... :) :)

      dunia maya yang cukup dekat dengan sy adalah facebook,
kenapa sy buat tulisan ini selain ingin mengabadikan pengalaman pribadi sy juga merasa telah dibodohi oleh orang-orang didunia maya itu,dan ''saya benci mereka''.....
mereka yang tanpa sy undang untuk masuk dalam lembar hidup sy,kemudian secara perlahan merusak hari-hari saya,lalu kemudian dengan seenaknya pergi begitu saja...

      rasanya saya ingin sekali menyalahkan cinta,karena cintalah yang membuat semua ini terjadi,andai cinta itu tidak pernah ada mungkin saat ini saya masih sedang baik-baik saja.... :'( :'(
tapi sy tidak punya hak untuk menyalahkan cinta karena cinta itu adalah anugerah tuhan dan didunia maya inilah akhirnya sy menemukan cinta pertama sy....

satu-satunya yang bisa disalahkan disini adalah diri sy sendiri karena sudah mempersilahkan dia masuk dalam lembar hidup sy....

ach.....seandainya saja waktu itu sy abaikan saja dia,mungkin semua ini tidak akan terjadi
tapi..ya sudahlah.....sudah terlambat untuk menyesali semuanya.......
dan perkenalan itu pun sudah terjadi,pertemanan itu sudah terbentuk lalu kemudian perasaan itu muncul perlahan dan ketika kenyataan terkuak,semua tidak sesuai harapan,pada akhirnya hanya sakit yang bisa dirasakan.....
         dasar telmy.......inikan dunia maya.......
ya mungkin untuk sebagian orang ini adalah suatu kebodohan....
heeeyyyy.....!!!!!!!!!!!!inikan dunia maya.....
TAPI....INILAH KENYATAANNYA DUNIA MAYA ITU MEMANG ADA DAN SANGAT-SANGAT 
BERPENGARUH......

savindra.....................
sy mengenalnya didunia maya yang bernama facebook itu dengan nama itu
nama lengkapnya savindra******
entahlah itu nama asli atau bukan tapi begitulah dia mengakuinya difacebook
kita kenal...............dan sy masih ingat bagaimana awal perkenalan kita,
 awalnya dia meminta hubungan pertemanan lalu sy konfirmasi tp setelah itu tidak terjadi interaksi apa-apa diantara kami hanya sekedar menambah pertemanan saja,
diam-diam sy mulai memperhatikan pergerakannya di facebook yang terkesan cool dan cuek pake banget,membuat naluri iseng dan jail sy keluar......
pada awalnya dialh yang memulai perkenalan itu.... :) :)
tadinya perkenalan kita yg berawal dari dia coment distatus saya yg mampir diberanda dia dan gak sengaja dia baca,berhubung belum ada yg coment satupun akhirnya sy memberanikan diri berkomentar,dalam hati sy bilang "terserah deh direspon atau gak,masa bodo kenal juga gak.."
tp gak disangka ternyata dia meresponnya,dari situlah interaksi antara kita terjadi....
  
           singkat cerita tidak butuh waktu lama akhirnya kita sepakat untuk merubah hubungan pertemanan ini menjadi hubungan pacaran,tepatnya tanggal 16 oktober 2013....
tepatnya 8 bulan yang lalu saat itu adalah hari-hari dimana sy dan dia mengikrarkan diri dan hati dari saya dan dia menjadi kita.....
hari-hari terlewati sungguh sangat bahagia,hubungan kita tidak lagi hanya sebatas tulisan-tulisan dichat facebook saja tapi sudah melangkah ke sms dan telponan,klo sy bilangnya hubungan ini bisa dinamakan antara maya dan nyata.....

         detik demi detik,menit demi menit,jam demi jam,hari demi hari,minggu demi minggu bahkan bulan demi bulan terlewati sungguh dengan sangat bahagia penuh canda dan tawa walau tak dipungkiri disana juga ada rasa cemburu,curiga dan air mata......

       pada suatu ketika menjelang ultah jadian kita ke 8 bulan,petaka itupun datang menghantam pertahanan hubungan kita,kenapa begitu????
sebenarnya dari awal masalah ini sudah ada,dan sy pun sudah menjelaskan semuanya karena sy gak mau dia tau dari orang lain,tp pada kenyataannya masalah inilah yang sudah menghancurkan hubungan kita,janji-janji indah kita dan juga rencana jangka panjang masa depan kita......
hufhhh......tuhkan...sy jadi sedih lagi padahal udah janji sm diri sendiri gak mau nangis lagi... :'(

      hubungan kita kandas bukan karena kita tidak lagi saling mencintai dan menyayangi tp semua itu gara-gara suatau kbohongan yang mungkin tak dapart aku trima dan dari itu rasa sedihku kini aku memendamnya,
mungkin karena sy cantik kali ya hahhahahhaaaa.......
sorry..pemirsa narsisnya kumat.... :)

        untung ea sy mempunyai teman teman yang sangat baik semua menguatkanku
memberi suport untuk ttp move on
sebener ea nyampai sekarang aku masih selalu mencari-cari tentang kebenaran berita itu
sampai pada akhirnya sy sampai dibatas titik kesabaran sy dan sy sdh gak kuat lagi untuk
memendam rasa sabarku ini,semua ini teramat sangat tidak nyaman.....

akhirnya sy bersikap untuk mengakiri semuanya.....
sedih,kecewa semua bercampur menjadi satu dihati sy....
dan sy terluka sy merasa sdh terzholimi akibat ulah orang-orang yg tidak bertanggung jawab....
lalu dengan bodohnya dan juga dalam keadaan marah dan kesal sy sdh gak bisa lagi berfikir jernih,akhirnya sy memutuskan untuk mengirimi pesan ke inbox salah satu temennya yg selalu mencurigai sy,singkat cerita sy katakan padanya klo sy palsu berharap dengan pengakuan seperti itu temen-temennya itu stop mengurusi hidup sy tp ternyata masalah bukannya selesai tp malah makin parah mereka temen-temennya dengan seenaknya menghakimi sy lewat status-status sindirian yg mampir diberanda sy,hufh....sungguh sangat menyakitkan ternyata apa yang sy lakukan gak ada artinya buat mereka bahkan pengorbanan cinta sy pun gak ada artinya buat mereka...

sy terpuruk dan sungguh sangat terluka tp sy berusaha untuk tegar dengan segala kekuatan yg ada didiri ini,sy berusaha untuk bangkit menata hidup sy........

              saat sy merasa sy sendirian ternyata masih ada orang-orang yg begitu peduli dan sayang sama sy,(orang-orang yg peduli itu sebagian juga datang dari dunia maya )
mereka mendukung segala apapun keputusan yg sudah sy ambil,cukup banyak nasehat yg sy terima menjadi motivasi dan semangat sy untuk terus melanjutkan hidup.....
kehilangan cinta bukan berarti dunia kiamat,yach..benar.....

           dan akhirnya sy sanggup menulis malam ini krn motivasi ssorg terhadap sy
katanya "BERFIKIR DAN BEZIKIRLAH MAKA HIDUP AKAN MENJADI LEBIH TENANG DAN KATAKANLAH DALAM HATI DAN DALAM PINTA :YA ALLAH YA ROBB KAU CIPTAKAN AKU BUKAN UNTUK MAIN-MAIN ATAU DIPERMAINKAN KARENA AKU YAKIN TIDAK ADA YANG SIA-SIA DALAM SEMUA CIPTAANMU,ENGKAU JUGA YANG SUDAH MERENCANAKAN  DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEMUA TAKDIR HIDUP JUGA MATIKU,SAAT INI ENGKAU MEMPERLAKUKAN TAKDIR INI KEPADAKU MAKA AKU SERAHKAN KEMBALI SEMUANYA KEPADAMU KARENA TIADA DAYA DAN UPAYA DIDIRIKU SELAIN ATAS PERTOLONGANMU,SATU HAL YANG AKU YAKINI ENGKAU MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG YANG SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK HAMBANYA... "

         inilah bentuk motivasi yg membuat sy bersemangat lagi menjalani hidup ini.... :)
dan hari ini tepat 8 bulan lebih beberapa hari hubungan kita sudah benar-benar berakhir kita sepakat untuk mengubah kata KITA menjadi SY dan DIA...
meskipun begitu jauh dihati terdalam sy masih teramat sangat menyayanginya dan itu tidak akn pernah mungkin sy ingkari karena dia masih selalu hadir menghiasi mimpi-mimpi dan lamunan...
tapi kini sy menyadari tak mungkin lagi untuk memilikinya kerena mereka yg telah lebih dulu hadir dihidupnya dan mereka-mereka yang teramat sangat peduli dengan kebahagiaannya adalah dinding pemisah diantara kita karena dimata mereka sy hanyalah sebongkah batu yang sedikitpun tiada artinya yang tak akan pernah pantas untuk mendampingi lelaki sebaik seperti dirinya....

               malam ini sy menulis untuk mengenang dia,mengenang hari-hari yang telah terlewati dengan penuh kenangan manis dan pahit yang tak akn pernah sy lupakan...
meski sudah tak ada lagi doa untuk kita dari jauh sy ingin mendoakannya
"SEMOGA KAU SUKSES DALAM MENJALANI KEHIDUPAN INI DAN SEMOGA KAU BISA MERAIH APA YANG SUDAH MENJADI IMPIANMU SELAMA INI "
AAMIIN.....

          jika boleh sy meminta untuk terakhir kalinya sisakan sedikit ruang kecil dihatimu untuk nama sy,ada air mata bahagia mengiringi kepergianmu,
selamat jalan syank,semoga dirimu tidak melupakan sy... :'( :'( :'(

hayooooo...gak pada mewek kan bacanya..... :) yg nulis aja skrng senyum koq heheheheeee... :)

      intinya..................
          meskipun sdh satu asa satu cinta satu cita-cita dalam cinta apabila ego masih dikedepankan maka bisa saja yang terjadi malah semua harapan luluh lantah menjadi kepingan kekecewaan yang menoreh luka direlung hati terdalam.....

dan kesimpulan dari tulisan sy malam ini adalah:
orang yang kalian kenal di dunia maya itu ada yang benar dan ada yang tidak !!!!
jangan pernah percaya sama mereka secara muluk muluk,apa lagi sampai bawa bawa hati seperti yang saya alami

hhuuhhuuhuuuu....sorry lupa matiin caps lock......

dan setelah sy fikir-fikir ternyata ini sungguh sangat lucu yach,jadi pengen ketawa 
wuahahahahhahahahahahahahahahahahaaaaaaaa..... :)
 yach.....untungnya ini terjadi didunia maya klo sampai terjadi didunia nyata bisa gaswat eh...salah maksudnya gawat hehehhehheeee... :p
    
               tapi beneran loch..jangan salah semua yg sy ceritakan didalam tulisan ini adalah 1000% real,sy menceritakan apa adanya mungkin sangat sulit dipercaya tapi yach...............
begitulah kenyataannya.....

SO....PESAN TERAKHIR SY :JANGAN TERLALU SERIUS DENGAN DUNIA MAYA... :)
cie...ciee....... berhasil juga baca tulisan sy smp akhir....wkwkwkwkwkkkkkkk.....
btw...makasih ya udah baca.huft.....
cape juga ngetik gak berasa udah hampir jam 04:00
sy udah pegel untuk malem ini cukup smp disini,sy udah ngantuk dan besok juga ada jadwal kuliah pagi,doain yah semoga gak kesiangan hehehheeee.....

saatnya matiin komputer dan tidurrrrr.................
bye...bye.....

Kamis, 14 Agustus 2014

on 1 comment

MEMORIKU

Saat seperti ini, tak mampu kunafikkan keberadaanmu.

Kau yang selalu ada, berjalan menemaniku.
Tapi,...
Saat ini, aku berjalan menyusur pantai dalam senja tanpamu.
Hanya bayang mu yang menemani.

Hm,
Kau ingat,
Di sinilah pernah kuukir namamu,
dalam bulir bulir pasir di tepian kedalaman laut biru.

Dan di tepian cakrawala yg terbentang luas inilah,
kita pernah bersama, berbagi cerita.
Tapi biarlah ini menjadi ceritaku.

Setiap kali aku berdiri di sini,
Bayang mu selalu hadir menyapa
Jujur, mengingatmu adalah sesuatu yang indah.

Izinkan aku tetap menyanyangimu, dengan caraku,
Tak kan kunafikkan keberadaanmu, bagaimanapun kondisi itu, karena " dirimu adalah bagian dari hidupku ".

Biarlah semua ini kusimpan rapi, bersama sang waktu.
Cukup engkau tau, " Aku sangat menyanyangimu "

Memang,
tak banyak yang bisa kuberi,
tapi tulus dalam tangkup asa & doaku selalu ada buatmu.

Kamis, 19 Desember 2013

on Leave a Comment

CERPEN PAHIT MANISNYA CINTA



Kau bawa kisah ini hinga ke nirwana,.,
ku titipkan kasih ini hingga ahir hayat menjemputmu
pilu ku rasa bersanding dengan rasa ikhlasku 
merelakan kepergianmu kasih.,

Biarlah kisah ini kusimpan sampai ahir hayat. hingga tuhan menyatukan kita di ahirat nanti
Senyumnya membuat hati ini seolah-olah luluh lantah. Aku mencintainya, bahkan sangat mencintainya. Tapi aku tak tahu? Apakah dia merasakan hal yang sama. Aku tak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaan ini. Aku takut ia menolak. Biarkan aku memendam rasa ini sendiri.
Istirahat sekolah. Aku melihatnya bercanda gurau dengan temen-temannya. Sesekali aku memandanginya, namun ia balik memandangiku. Al hasil, aku malu, dan segera meninggalkan tempat tersebut.

Dia adalah teman sekelasku. Namanya Anda, anak seorang TNI. Dia selalu menadi juara kelas karena ketekunannya belajar. Dia juga dikenal sebagai orang yang ramah dan baik. Apalagi kalau punya pacar. Dia perhatian banget sama pacarnya itu. Ingin sekali perhatian itu dituju untukku.

Hari kamis, tepatnya pelajaran fisika. Ada soal yang sedikit bingung bagiku. Akupun menanyakan soal tersebut kepada Anda. “Anda, bisa minta tolong?” tanyaku. “Oh, bisa. Apa yang bisa ku tolong?” jawabnya. “Begini, bisakah kau memberitahuku rumus soal nomor 4 ini. Aku sedikit tak mengerti, karena saat Ibu Susi menjelaskan, aku tidak berada di kelas.” Kataku. “Oh, yang ini. Ini rumusnya W=VxIxt, V= 220V, I=5A, dan t=3600sekon. Semuanya dikali dan dapatlah hasilnya. Bisa kan?” jawabnya. “Yaya, aku mengerti. Terima kasih” ujarku. “Ya, sama-sama” jawabnya kembali. Saat pergi dari meja Anda, aku tersenyum-senyum sendiri.

Terdengar kabar, bahwa Anda suka sama seorang cewek kelas sebelah. Namanya Febi, seorang cewek yang pintar, cantik, putih, tinggi, baik, dan sifat baik lainnya.

Kabar itu diperoleh dari twitter Anda yang suka bertanya mengenai kabar Febi. Aku cemburu, kecewa, kesal dengan kabar ini. Meski aku belum memastikannya.
Saat aku membuka twitter, hal itu benar-benar terjadi. Bahkan, beberapa menit yang lalu, Anda mengungkapkan perasaannya kepada Febi. Namun, itu belum direspon oleh Febi. Sehingga aku belum mengetahui jawabannya.

Esoknya, aku melihat Anda bersama Febi. Dengan segera aku masuk ke kelas dan bertanya pada Isa. “Sa, Anda jadian sama Febi?” tanyaku. “Iya, emang kamu gak liat di twitter? Anda nembak Febi dan Febi terima!” jawab Isa. “Iya aku tahu. Tapi saat itu Febi menjawabnya lama. Jadi langsung aku tutup” jawabku kembali. “Nggak lama kok, paling Cuma 10 menit.” Ujar Isa. Aku kecewa.

Sejak itu aku berubah. Suka ngelamun, marah-marah gak jelas, cuek, acuh, sampai-sampai nggak perduli orang disekelilingku. Aku duduk di bangku dekat pohon di taman sendirian. Tiba-tiba ada yang menghampiriku. Dan ternyata itu Anda.
“Kenapa kamu? Beberapa hari ini, aku lihat kamu sering ngelamun? Biasanya kamu itu aktif banget. Nggak seperti saat ini?” tanya Anda sedikit perduli. Aku diam tanpa menjawab semua pertanyaan Anda. “Hey? Apakah kau punya masalah? Kau bisa berbagi ceritamu kepadaku” tawar Anda “Tidak! Terima kasih. Aku tak mau membagi masalahku pada orang lain. Cukup aku dan Allah yang tahu. Permisi aku harus pulang” jawabku sambil berjalan pulang. “Ayo, aku antar?” tawarnya kembali. “Tidak, terima kasih” dengan segera meninggalkan Anda.

Satu bulan berlalu. Dan selama 1 bulan itu, aku tak pernah membuka twitter atau media sosial lainnya. Aku takut hatiku tak bisa menerima kepahitan setelah aku membaca pesan Anda dan Febi.
“Nak, Ibu ada keperluan diluar. Kalian kerjakan Fisika hal 137. Assalammualaikum.” Ujar Bu Susi sembari meninggalkan kelas. Aku tak cukup pandai dalam pelajaran ini, sehingga aku selalu bertanya kepada orang yang lebih mengerti fisika. Aku merasa bingung dengan soal nomor 9. Aku bertanya kepada Isa, tapi ia juga tak mengerti. Begitu juga Sisil, Nasya dan Reni.
“Sini, biar aku bantu. Nomor 9 kan?” tawar Anda. Aku terdiam sejenak lalu menjawab “Nggak perlu! Aku takut nanti ada yang cemburu!” kataku. “Maksud kamu Febi? Ya enggaklah, jarak kelas kita sama dia kan jauh, pasti nggak kedengeran. Lagian aku udah putus sama dia” “Oh!”
“Tunggu! Kamu itu kenapa sih? Kok sifat kamu dingin banget sama aku. Aku coba baikin kamu, toh kamunya tetep begitu. Emang apa salah aku?” tanya Anda. “Udahlah! Aku mau pergi buat nanya soal ini ke orang lain” jawabku. “Tunggu dulu, emang apa salah aku sampe sifat kamu sedingin ini ke aku? Baiklah, kalau aku ada salah, tolong maafkan aku!” pinta Anda “Kamu nggak perlu tahu apa masalah aku. Dan kamu nggak perlu minta maaf karena kamu nggak tau masalahnya!” Aku segera pergi ke meja lain, tak memperdulikan hirauan Anda lagi.

Setelah sholat, makan siang, aku segera membuka laptopku dan membuka twitter. Aku kaget, kita melihat interactions. Banyak sekali mention yang masuk dan kagetnya lagi itu semua dari Anda. Yang isinya “Bella, salah apa sih aku sampe kamu segini dinginnya kamu ke aku? Kalau aku salah, aku minta maaf. Aku juga gak mau kalau kita terus-terus begini.” “Kan udah aku bilang, gak ada apa-apa. Kamu nggak perlu minta maaf, udah aku maafin. Kamu juga nggak tahu masalahnya dan nggak akan pernah tau masalahnya” jawabku. Karena kesal, aku langsung mematikan laptopku.
Esoknya, disekolah, semua temanku bertanya hal yang sama, yaitu “Bella, kamu itu ada masalah apa sama Anda? Sampe-sampe Anda ngemis-ngemis minta maaf sama kamu. Kalo emang ada masalah, maafin aja. Kasihan liat Anda sampe harus minta maaf kayak gitu” “Nggak ada apa-apa” hanya itu jawabku.

Aku menghampiri Anda dan berkata “Anda! Udah cukup minta maafnya. Twitter aku penuh mention-mention dan DM dari kamu. Kan aku udah bilang kalo kamu nggak salah. Kamu peka dikit dong. Aku juga udah maafin kamu.” “Iya, maaf kalo aku terlalu banyak minta maaf. Aku takut kamu bakal benci sama aku.” jawabnya “Nggak kok, kita kan teman.” Jawab balikku “Cuma teman?..” bersamaan dengan Anda bicara bel masuk berbunyi. “Apa katamu?” tanyaku “Nggak papa” jawabnya. Kami masuk kelas bersama.

Setelah belajar Matematika, kami ke lab untuk belajar biologi. Aku mau mengajak Anda untuk ke lab bersama. Namun, tanganku langsung ditarik Isa dan Reni untuk ke lab bersama. Dan meninggalkan Anda. Setelah 10 menit di lab, aku baru sadar bahwa tak ada Anda disini. Aku meminta izin kepada Pak Wono untuk ke kelas mengecek keberadaan Anda.

Saat itu Anda seperti sedang tidur dengan kepala menunduk. “Anda, ayo ke lab. Pelajarannya sudah di mulai. Bangun, nanti kamu dimarahin Pak Wono karena tidak mengikuti pelajarannya. Kamu mau dimarahin Pak Wono yang super ganas itu? Nanti kamu disuruh lari 10 kali keliling lapangan mau? Ayo bangun!” Anda tetap diam, tanpa sedikit pun tubuhnya bergerak. Saat ku angkat kepalanya dan ku pegang. Tubuhnya sangat panas dan wajahnya pucat. Aku panik, dan segera membawanya ke UKS sendirian karena murid yang lain berada di lab. Aku membawa Anda ke UKS dengan merangkulnya.

Beberapa menit kemudian Anda sadar, setelah ditangani dengan Fajar anggota PMR. Saat Anda sadar ia memanggil namaku. “Bella! Bella! Bella!” “Iya, aku disini.” Jawabku dengan sedikit meneteskan air mata. “Kamu kenapa nangis?” tanya Anda. “Hah? Nggak nangis kok.” Jawab ku dengan segera mengusap air mataku. “Itu, kamu nangis. Udah jangan nangis, aku nggak mau air mata kamu terbuang percuma!” kata Anda. “Iya, aku memang nangis. Aku nangis karena kamu!” jawabku kepada Anda “Karena aku? Udah, kamu nggak perlu nangis. Ini cuma pusing sedikit aja kok!” jawab santai Anda.
“Tubuh kamu panas banget, tuh, muka kamu aja sampe pucat gitu.” Udah kamu istirahat disini ya. Aku mau ngelanjutin pelajaran.” “Tunggu, aku mau ikut” Beranjak dari tidurnya. “Nggak usah, istarahat disini aja. Nanti biar aku ajarin pelajaran yang kamu tinggal. Kalau kamu ikut, terus tiba-tiba kamu jatoh gimana? Yang susah siapa? Udah disini aja, sampe pulih.” Kataku pergi meninggalkannya dengan tersenyum, ia pun membalas senyum itu.
Bel pulang berbunyi, dengan segera aku ke UKS untuk menemui Anda. Setibanya disana, aku tak melihat Anda disana. “Fajar, dimana Anda?” tanyaku pada Fajar. “Tadi selang beberapa menit setelah kamu kembali ke lab. Anda sesak nafas sehingga aku dan Pak Burhan membawanya ke rumah sakit. Setelah keluarganya datang, aku dan Pak Burhan pulang. Kata dokter, Anda mengalami penyakit komplikasi yaitu asma, tifus, dan radang ginjal. Penyakit itu tibul karena istirahat yang tidak cukup dan makan tidak teratur.” Jawab Fajar. “Baiklah, terima kasih Fajar” jawab balikku menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, aku melihat keluarga Anda bersedih dengan cobaan ini. Aku pun mencoba menenangkan keluarganya, terutama ibunya yang paling kaget mendengar kabar ini. Hingga akhirnya ia sedikit lebih tenang.

Pukul 18.00 “Tante, sebaiknya Tante dan yang lain pulang. Tante disini sudah seharian. Biarkan aku yang menjaga Anda. Jika Anda sudah sadar, akan ku kabari. Aku juga sudah bilang pada Ibuku jika aku akan menjaga Anda seharian ini. Ibuku tak menolaknya, besok ia akan menjenguk kemari. Lagian besok juga libur. Lebih baik Tante dan yang lain pulang untuk istirahat” kataku pada Ibu Anda. “Baiklah, kau hati-hati disini. Tolong jaga Anda baik-baik. Terima kasih atas kebaikanmu. Tante permisi dulu” jawab Tante keluar dari kamar pasien.

Tepat pukul 21.00 di saat aku tengah tertidur karena kecapekan. Anda sadar dan memanggil namaku kembali. “Bella, Bella, Bella” teriak Anda. Aku bangun dan menghampirinya. “Ada yang ingin ku katakan padamu!” ujar Anda. “Apa yang ingin kau katakan?” jawabku. “Sejujurnya, aku putus sama Febi itu karena kamu.” Kata Anda. “Karena aku? Apa hubungannya denganku?” jawabku kembali. “Ya. Aku putus dengan Febi karena kamu. Aku merasa ikut sedih ketika kamu setiap hari murung dan sukanya ngelamun. Aku tau kau sedih karena aku. Ya, karena aku jadian sama Febi. Ya kan?” tanyanya. “Dari mana kau tau itu?” tanya balikku.
“Aku mengetahui semua hal itu dari Isa. Isa memberitahuku bahwa kau suka merenung karena orang yang kau suka pacaran dengan orang lain. Sebab itu, aku selalu berusaha untuk menghiburmu agar kau bisa tersenyum. Tapi, semua usahaku terbuang sia-sia. Kau tetap saja seperti itu, bahkan kau melebihi itu. Hari ke 27 aku berpacaran dengan Febi. Aku merasa bahwa aku cinta sama kamu. Sebab itu perhatian aku kurang ke Febi. Dan tepat satu bulan, Febi mungkin kesal dengan sifatku. Sehingga ia mengajakku untuk putus. Saat dia memutuskan hubungan ini, hati ini gak ada rasa kecewa. Dari situlah aku yakin kali aku tak mencintai Febi. Tapi aku mencintaimu.” Jawabnya.
“Mungkin, aku pun harus jujur. Aku suka sama kamu sejak awal kita kenal. Sejak kamu selalu membantuku menyelesaikan soal fisika. Tapi, aku merasa kecewa mendengar kabar bahwa kau jadian bersama Febi. Hal itulah yang membuatku suka murung, ngelamun, dan marah-marah gak jelas sama orang yang nggak salah.” Ujarku
“Baiklah, aku ingin menghapus semua kekecewaanmu, semua kebencianmu, semua kekesalanmu kepadaku.” Anda menarik nafas dan berkata “Bella, aku sangat mencintaimu. Aku sangat menyukaimu. Aku sangat menyayangimu. Sebab itu, maukah kau jadi pacarku?”
Aku terdiam sejenak. “Aku terima, asalkan kau harus makan yang teratur, istirahat yang cukup, agar kau bisa cepat sembuh.” Kataku “Siap, bos” jawab Anda. Kami pun tertawa. Aku pun mengabari Ibu Anda. Setibanya Ibu Anda ke rumah sakit, aku di atar pulang saudara perempuan Anda.

Esoknya, aku segera ke rumah sakit untuk menjenguk Anda kembali. Namun sayangnya, saat aku temui Anda, ia telah terbujur kaku tanpa daya. Aku menangis dan bertanya pada saudara perempuannya “Kak, apa yang terjadi?” tanyaku dengan terus menerus meneteskan air mata. “Anda telah berpulang kepada-Nya. Setelah selesai mengerjakan semua soal fisika. Ia kembali mengalami sesak nafas. Anda tak berhasil diselamatkan. Ia menitipkan ini untukmu” jawabnya sambil memberi sebuah surat dan buku.
“Untuk Bella. Mungkin, ketika kau membaca surat ini. Aku telah terbaring lemah tak bernafas, jantung tak berdetak, nadi tak berdenyut. Maafkan aku jika harus meninggalkanmu secepat ini. Aku sudah tak tahan dengan penyakit yang menggrogoti tubuhku ini. Dan maaf, aku tak bisa membantumu dalam mengerjakan soal fisika lagi. Untuk itu, telah ku siapkan buku yang berisi semua jawaban dari soal di buku. Jika kau kesusahan, pakailah buku itu. Tak lupa, aku menulis rumus-rumusnya sehingga kau selalu bisa menggunakannya setiap waktu. Kau harus menjaga buku ini. Dan kau harus belajar dari buku ini. Dan, satu lagi, kau harus mengalahkanku dengan menjadi juara kelas. Terima kasih atas semua pengorbananmu untuk mendapatkan cintaku. Assalammualaikum..”

Aku menangis tersedu-sedu membaca surat itu. Baiklah Anda, aku akan berjanji! Aku akan menjaga dengan baik buku ini! Aku akan merawat buku ini agar tidak kusam termakan usia! Aku akan belajar dari buku ini sehingga dapat mengalahkanmu sebagai juara kelas! Terima kasih atas cintaku yang telah kau balas. Meski hanya dalam hitungan jam. Ku harap kau disana baik-baik saja. Kelak kita akan bertemu dan kembali bersama..

Jumat, 13 Desember 2013

on Leave a Comment

PENGADUAN SEORANG IBU





























sebelum ea saya minta maaf bukan bermaksud sesuatu yg jelek
saya hanya pengen tulisan ini bisa menyentuh kalbu para pembaca
sekali lagi saya minta maaf,..Dan tolong renungkan isi dari tulisan ini,..
SILAHKAN ANDA RENUNGKAN:
Sebuah pengaduan dari seorang ibu kepada anaknya:
semoga bisa jadi bahan renungan untuk kita semua sebagai seorang anak,.,.,.,

Aku lihat engkau lelaki yang gagah lagi matang. Bacalah surat ini. Dan
kau boleh merobek-robeknya setelah itu, seperti saat engkau meremukkan
kalbuku sebelumnya,.,,.,.,,.,..

Sejak dokter mengabari tentang kehamilan, aku berbahagia. Ibu-ibu sangat
memahami makna ini dengan baik. Awal kegembiraan dan sekaligus
perubahan psikis dan fisik. Sembilan bulan aku mengandungmu.

Seluruh aktivitas aku jalani dengan susah payah karena kandunganku.
Meski begitu, tidak mengurangi kebahagiaanku. Kesengsaraan yang tiada
hentinya, bahkan kematian kulihat didepan mataku saat aku melahirkanmu

Jeritan tangismu meneteskan air mata kegembiraan kami. Berikutnya, aku
layaknya pelayan yang tidak pernah istirahat. Kepenatanku demi
kesehatanmu. Kegelisahanku demi kebaikanmu,...,.,.,.,
Harapanku hanya ingin melihat senyum sehatmu dan permintaanmu kepada Ibu untuk membuatkan sesuatu.,.,.,
.Masa remaja pun engkau masuki. Kejantananmu semakin terlihat, Aku pun
berikhtiar untuk mencarikan gadis yang akan mendampingi hidupmu.
Kemudian tibalah saat engkau menikah. Hatiku sedih atas kepergianmu,
namun aku tetap bahagia lantaran engkau menempuh hidup baru...,.,.,.,,.,.,.,

Seiring perjalanan waktu, aku merasa engkau bukan anakku yang dulu. Hak
diriku telah terlupakan. Sudah sekian lama aku tidak bersua, meski
melalui telepon. Ibu tidak menuntut macam-macam. Sebulan sekali,
jadikanlah ibumu ini sebagai persinggahan, meski hanya beberapa menit
saja untuk melihat anakku.,,,,..,,.,
Ibu sekarang sudah sangat lemah. Punggung sudah membungkuk, gemetar
sering melecut tubuh dan berbagai penyakit tak bosan-bosan singgah
kepadaku. Ibu semakin susah melakukan gerakan,.,,,.,.,.

Anakku…
Seandainya ada yang berbuat baik kepadamu, niscaya ibu akan berterima
kasih kepadanya. Sementara Ibu telah sekian lama berbuat baik kepada
dirimu. Manakah balasan dan terima kasihmu pada Ibu ? Apakah engkau
sudah kehabisan rasa kasihmu pada Ibu ? Ibu bertanya-tanya, dosa apa
yang menyebabkan dirimu enggan melihat dan mengunjungi Ibu ? Baiklah,
anggap Ibu sebagai pembantu, mana upah Ibu selama ini ?..,.,.

Anakku..,.,.,.,.
Ibu hanya ingin melihatmu saja. Lain tidak. Kapan hatimu memelas dan
luluh untuk wanita tua yang sudah lemah ini dan dirundung kerinduan,
sekaligus duka dan kesedihan ? Ibu tidak tega untuk mengadukan kondisi
ini kepada Dzat yang di atas sana. Ibu juga tidak akan menularkan
kepedihan ini kepada orang lain. Sebab, ini akan menyeretmu kepada
kedurhakaan. Musibah dan hukuman pun akan menimpamu di dunia ini sebelum
di akhirat. Ibu tidak akan sampai hati melakukannya,.,.,.
.Anakku…
Walaupun bagaimanapun engkau masih buah hatiku, bunga kehidupan dan cahaya diriku…

Anakku…
Perjalanan tahun akan menumbuhkan uban di kepalamu. Dan balasan berasal
dari jenis amalan yang dikerjakan. Nantinya, engkau akan menulis surat
kepada keturunanmu dengan linangan air mata seperti yang Ibu alami. Di
sisi Allah, kelak akan berhimpun sekian banyak orang-orang yang
menggugat..,.,.,

Anakku..
Takutlah engkau kepada Allah karena kedurhakaanmu kepada Ibu. Sekalah
air mataku, ringankanlah beban kesedihanku. Terserahlah kepadamu jika
engkau ingin merobek-robek surat ini. Ketahuilah, “Barangsiapa beramal shalih maka itu buat dirinya sendiri. Dan orang .,.,..
yang berbuat jelek, maka itu (juga) menjadi tanggungannya sendiri”.

 Anakku…
Ingatlah saat engkau berada di perut ibu. Ingat pula saat persalinan
yang sangat menegangkan. Ibu merasa dalam kondisi hidup atau mati. Darah
persalinan, itulah nyawa Ibu. Ingatlah saat engkau menyusui. Ingatlah
belaian sayang dan kelelahan Ibu saat engkau sakit. Ingatlah …..
Ingatlah…. Karena itu, Allah menegaskan dengan wasiat : “Wahai, Rabbku,
sayangilah mereka berdua seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil”.

anakku,,,… ibu sangat merindukanmu…


on Leave a Comment

CERITA

                                                        

Renungan cerita kasih sayang ibu dan anak adalah cerita yang saya karang sendiri, yang di tujukan untuk pembuatan film singkat anak ekstrakurikuler multimedia. Cerita ini bersumber dari sebuah cerita tentang seorang ibu dan anak, tetapi karena kebutuhan film singkat multimedia anak SMP, akhirnya saya tambahkan agar sedikit dramatis. Adapun jika ternyata di dalam cerita ini terdapat kesamaan nama, tempat dan waktu (hehehe.. kayak yang di sinetron) maka saya menyatakan dengan ini "bukan niatku" karena cerita ini hanyalah fiktif belaka, tidak ada unsur untuk menyinggung maupun menyakiti siapapun.

niii cerita di mulai heeeeeeeeeeeeee,..dah kaya novelis aj ea:

Penyesalan Kasih Sayang..


Di sebuah rumah gubuk, yang di dalamnya tidak ada penerangan, terdengarlah suara hentakkan seorang anak kepada ibunya, "pokoknya aku ingin dibelikan baju baru..." begitulah suara yang lantang tersebut membuat sang ibu yang sedang duduk berdzikir dalam kamar, terkejut. Detak jantungnya berdetak kencang, air mata menetes di pakaiannya, tangan kanannya menekan dada, dengan harapan agar detak jantungnya bisa berdetak lebih tenang. Tetapi sebelum detak jantung sang ibu mulai mereda, terdengar lagi suara lantang sang anak, dari luar kamar, "kalau ibu tidak mau menuruti keinginanku, aku akan pergi dari rumah ini.. biar.. biarlah ibu tinggal sendiri tanpa ada yang mengurus ibu..!!" detak jantung sang ibu bertambah kencang, jemari tangan kanannya semakin erat menggenggam dadanya. Suara napas sang ibu begitu berat, air matapun terus membasahi pakaian ibu. Penyakit jantung yang di pendam sang ibu selama ini mulai kambuh. dengan perasaan yang berkcamuk, sang ibu ingin menghentikan kegaduhan yang di lakukan sang anak, dengan susah payah ibupun berucap dengan berat dan lirih, "bukannya ibu tidak mau menuruti keinginanmu sayaaang...,"ibu terhenti sejenak, karena menahan rasa sakit di dadanya, kemudian ibu melanjutkan lagi ucapannya,"tetapi sejak bapak mu tiada, ibu tidak memiliki apa-apa untuk memenuhi semua keinginanmu", ucapan ibu kembali terhenti, karena tangisan semakin berat, sambil menahan suara tangisan ibupun kembali berucap dengan terbata-bata, "jika engkau ingin pergi.. pergilah.." tangisan ibu tambah berat, karena perkataan tersebut adalah bukan keinginan hatinya, hingga tangan kiri sang ibu, dengan erat menutupi mulutnya agar tangisnya bisa berhenti, tetapi semakin erat jemari ibu menutupi mulutnya, semakin berat tangisan sang ibu. Tiba-tiba "BRAAK...!!" terdengar benturan benda keras di dinding kamar ibu. Rupanya sang anak melempar kursi ke dinding kamar sang ibu, karena kesal ancamannya ingin pergi dari rumah, malah di restui oleh ibunya.

Dengan perasaan hancur dan sesak, perlahan sang ibu paksakan diri untuk berdiri dan keluar dari kamar untuk menghampiri sang anak, ketika di lihatnya sang anak dengan kondisi penampilan yang kacau, ibu pun tersenyum perih sambil menyeka air mata, agar sang anak tidak melihat air matanya, kemudian berucap," pergilah nak.. kalau kau mau pergi..", tetapi sang anak tetap diam di tempat sambil menahan rasa kesal. Melihat anaknya diam saja, sang ibu menghampiri, kemudian dengan perlahan meraih tangan sang anak."pergilah...." dengan lembut sang ibu berucap. Tetapi tiba-tiba sang anak dengan kasar menarik tangannya dari genggaman sang ibu, sambil berucap kasar,"Ibu memang tidak pernah sayang sama aku..., ibu memang benci sama aku.... ibuu..." ucapan sang anak terhenti, ketika sang ibu dengan tangisan yang tak terbendung, menarik paksa tangan sang anak ke arah pintu rumah. Melihat reaksi ibunya yang marah sembari menangis, membuat sang anak bingung, karena ulahnya yang mungkin sudah terlalu berlebihan menyakiti perasaan sang ibu, hingga sang ibu meneteskan air mata, dengan keadaan bingung sang anak berusaha melepas tarikan tangan ibunya.

Tetapi sebelum genggaman ibu terlepas, dan mulut sang anak belum sempat terucap maaf. Ibu sudah terlebih dahulu menarik dan mendorong anaknya keluar rumah, dan dengan seketika sang ibupun menutup rapat-rapat rumahnya, sembari menangis di balik pintu, karena tidak tega membiarkan sang anak terusir oleh dirinya sendiri. Sedangkan sang anak terdiam kebingungan dengan apa yang telah dia lakukan. sang anak mencoba untuk mengetuk pintu yang tertutup, sambil meneteskan air mata sang anak berucap pelan, "ibu.............. ibu.......  maaf ibu...", tangisan sang ibupun semakin berat, mendengar lirihan lisan sang anak. Sang ibupun semakin menangis, ketika setiap anaknya memanggil nama ibu. hingga akhirnya sang ibu terhenti menangis karena tidak lagi mendengar suara sang anak dari balik pintu. Karena kawatir, sang ibu mencoba mengintip di celah-celah pintu, untuk mengetahui apa yang sedang di lakukan anaknya... ternyata dilihatnya sang anak mencoba memberanikan diri pergi dari rumah, tetapi setelah melangkah sejauh 5 meter, sang anak kembali lagi di depan pintu, kemudian hal ini terus terulang sampai 3 kali. Setelah itu sang anak terdiri terdiam, dengan air mata terus terurai. dengan tubuh gemetar, karena perasaan terus berkecamuk, menyesal telah menyakiti perasan ibunya, kemudian perlahan sang anak menurunkan lututnya di depan pintu, sambil menempelkan pipinya yang basah ke dinding pintu. Kemudian berucap,:
"Ibu... buka pintunya bu... maafkan aku ibu... "

"jika engkau tidak mau membuka pintu ini..., "
"pintu siapa lagi yang akan terbuka untukku ibu...."

"ibu.. jika engkau mencabut kasih sayangmu..."
"kemana lagi aku akan mendapat kasih sayang seorang ibu.."

"Ibu... jika engkau tidak memaafkanku..."
"surga mana yang akan menerima anakmu ini bu..."
Mendengar tobat anaknya, sang ibupun bersegera membuka pintu kemudian memeluk anaknya sembari menangis dan berucap,:
"Anakku... sayangku... "
"Siapa yang tidak luluh hatinya ketika mendengar tobatmu.."
"Siapa yang tidak akan membuka pintu rumah untukmu..."
"Siapa yang tidak mau memaafkanmu..."
"Ibu mana yang tega membiarkan anaknya masuk kedalam siksa neraka..."
"maafkanlah ibu.. anakku... jika orang itu adalah ibumu ini..."

Ketika ibunya terdiam, sang anakpun menjawab," tidak ibu... akulah yang seharusnya minta maaf,... akulah anak yang tidak tau diri....., anak yang tidak pernah bersyukur...., tolong maafkan semua kesalahanku bu... aku berjanji tidak akan menjadi anak yang durhaka lagi....", seketika suasana menjadi hening, tangis isak sang ibupun tidak terdengar lagi,"bu....ibu...maafkan anakmu ini ya bu..." ucap lembut sang anak, tetapi ibu tidak menjawab sepatah katapun. dengan pelan sang anak menggoyang tubuh sang ibu,"bu.... ibu.... ibu... ibu...", tiba-tiba saja tubuh sang ibu terjatuh lunglai, dengan sigap sang anak memangku ibunya. terlihat raut wajah ibu yang masih basah dengan air mata, sang anak berusaha mengusap air mata di wajah ibu, tetapi ketika tangan sang anak menyentuh hidung ibu,  tidak dirasakan, adanya peredaran udara di sekitar hidung ibunya. dicek ke nadi ibunyapun sudah tidak berdetak lagi. 
Menyadari ibunya sudah meninggal dunia sang anak teriak histeris..
"IBUUUU......IBUUUUU....."
"maafkan aku ibu..."
"jangan tinggalkan aku ibu...."
"engkau belum sempat memaafkanku ibuu..."
"kemana lagi aku mencari penggantimu ibu..."
"aku menyesal ibu..."
"Ibuuuu..... Ibuuuu......"
Gendhis savindra. Diberdayakan oleh Blogger.