TERAS PENANTIAN YANG ABADI

Dari balik jendela kamarku lantai dua ini, hujan begitu deras membasahi bumi, rambutku masih basah begitu juga pakaianku, tak mengapa basah pagi ini kunikmati karena sepanjang 3 bulan terakhir, hujan tak kunjung turun, dan akhirnya pagi ini jam 8 pagi hujan begitu deras dan aku sedang mengendari motor menikmati guyuran hujan, nikmat sekali,...

wahai sebuah nama yang kutunjuk, kabarku disini begitu indah, hujan telah turun dengan keberkahannya, kepadamu aku ingin bertanya " Turun hujan jugakah di kotamu?" 

dibalik pagar hujan yang menjulang ini kualirkan bait-bait doa untukmu di sana, harap-harap cemas rasaku padamu ini berbalas, jika disana juga hujan mengguyur kotamu, cepatlah lihat keluar jendelamu, pastinya aku sedang menikmati hujan juga, mengalirkan doa agar doa itu menuju kerendahan dan keramahan hatimu, 

rerintik hujan di kotaku bagai gemerisik syahdu instrumen kejawen, basah yang dihasilkan membuat hatiku terbuai lembab dalam keindahan melodinya, kotaku dan kotamu kota kita kota seniman, kota penuh kenangan, kota riuh kerancuan nan indah, 

di balik jendela kamarku di lantai dua, di balik tirai hujan yang menjulang tinggi dari langit yang tak bertiang ini, harap-harap cemas untuk selembar nyawaku diberi kesempatan  mengenalmu lebih dalam, sedalam air hujan ini mengalir ketempat terendah dan meresap sedalam-dalamnya tanah...

sinar wajahmu masih jelas di hujung pertemuan kita, mungkinkah getaran ini menemui ruang koneksi di hatimu? hingga kita dapat menyapa dengan halal, hingga kita mampu menatap tanpa dosa?, hingga kita saling membalas senyum dengan penuh pahala? 

Di balik syahdunya alunan melodi kejawen ini, ada tirai hujan yang yang menjulang kelangit, ada jendela yang kubuka lebar, ada hati yang juga kubuka luas sekali, segala bentuk cahayamu telah kuizinkan menerangi gelapnya haluanku... silahkan duduk disinggahsanamu, ambil mahkotamu, karena kau akan menjadi seorang raja, bila kau menerimaku... kau yang kusebut pangeran itu...segera jawab tanyaku.. dalam bilik penantian aku menunggu di sini di teras rumahku yang abadi......