Senin, 16 Februari 2015

on Leave a Comment

Sebuah Anugerah Yang Pernah Tuhan Berikan Padaku



Penulis kali ini akan menyajikan cerita seputar percintaan remaja,perjalanan hidup yang penuh cobaan,rasa kesedihan yang teramat sangat di balut senyuman dan keceriaan untuk orang di sekitarnya, karena itu adalah sebuah anugerah terindah yang Tuhan pernah berikan padaku.

Ini adalah kisah seorang gadis berusia 18 tahun, bernama Gendhis savindra. Dia adalah gadis yang baik hati, ceria, suka menolong dan ramah. Pada suatu hari Gendhis jatuh pingsan setelah olahraga. Awal mulanya karena Ia sakit perut.

Lalu Ia dibawa ke UKS untuk istirahat. Gendhis adalah anak bungsu, Ia memiliki kakak laki-laki bernama Rama. Mereka berdua bisa dibilang cukup akur, Rama sangat menyayangi Gendhis. Suatu hari…

Kak Rama, akhir-akhir ini kok Gendhis sering banget saking perut ya? Abis itu pingsan, Kata Gendhis

Perasaan kamu doing kali dek, makanya sarapan. Jawab Rama

Ih kakak mah, adek serius. Kan setiap hari  adek sarapan, ke sekolah juga bawa bekel kan. Rengek Gendhis

Yaudah sana bilang ke Mama biar periksa ke dokter. Kata Rama

Iya deh nanti sore Vin ke dokter ajak Mama. Kata Gendhis

Pada sore harinya…

Mamaaaa ayo berangkat. Kata Gendhis

Iya Ndhis sebentar Mama kan lagi dandan. Sahut Mama

Ih Mama ganjen ke dokter aja segala dandan, bilangin ke Papa nih. Hihi" Ledek Gendhis

Yeh nanti kan sekalian kita jalan-jalan, emang Gendhis ga mau jalan-jalan sama Mama? Kata Mama

Mau lah Ma, apalagi dijajanin banyak. Hehe Kata Gendhis

Dasar kamu, yaudah ayo berangkat." Ajak Mama

Sepanjang perjalanan Gendhis banyak bercerita tentang sekolahnya kepada Mamanya. Mamanya Gendhis adalah seorang pengelola toko pakaian . Sedangkan daddy Gendhis adalah seorang wira usahawan.

Dari segi ekonomi Gendhis termasuk gadis yang beruntung karena keperluaannya hampir semuanya bisa terpenuhi. Setelah berkendara selama 1 jam, akhirnya Gendhis sampai disebuah Rumah Sakit ternama di Surabaya. Setelah diperiksa Gendhis menunggu diluar. Lalu setelah itu…

Orangtua dari Gendhis savindra ? Panggil suster

Iya suster. Sahut Mamanya Gendhis

Mamanya Gendhis masuk ke dalam ruangan dokter, setelah 30 menit berbincang dengan dokter. Mamanya Gendhis keluar dengan kondisi lemas. Beliau menangis sedih.

Mom kenapa? Tanya Gendhis

Gapapa sayang.Jawab Mama

Mom ga mungkin ga kenapa-napa, Buktinya Mama nangis gitu.

Ndok cah ayu maafin Mama yoo. Kata Mama sambil memeluk Gendhis

Maaf kenapa lo Ma? Cerita dong.

Maafin Mama ga bisa jagain Gendhis baik-baik. Kata Mama

Ih Mama ngomong apa sih? Mom tuh selalu jagain Gendhis tau.

Gendhis sayang harus kuat ya nak.

ih Mama kenapa sih? Emang Gendhis sakit apa?

Gendhis…  sakit kanker Pankreas. Kata Mama dengan terbata bata  sambil memeluk erat Gendhis

Gendhis kena kanker Ma? Tanya Gendhis dengan muka sedih

Iyoo Ndok, maafin Mama ya ga bisa jagain Gendhis.

Udah ya Ma, Mama jangan sedih jangan nangis. Gendhis gapapa kok. Mom ga salah. Ini semua udah takdir Tuhan Ma, udah ya Mama nanti cantiknya ilang loh." Kata Gendhis

Gendhis ga sedih? Tanya Mama

Sedih sih tapi buat apa? Semua kan udah takdir. Mama, Gendhis laper patching kita makan terus belanja abis itu beliin Gendhis es krim deh. Hihihi…  yuk ah. Ajak Gendhis

Gendhis sangat terpukul mendengar tentang penyakitnya, tapi Ia berusaha untuk tidak memperlihatkan kesedihannya. Dia selalu ceria tanpa terlihat beban yang sedang Ia pikul. Pada suatu hari ada tetangga baru disebelah rumah Gendhis. Namanya Alvin, bisa dibilang secara fisik Alvin adalah idaman wanita.

Alvin dan Vin sudah saling berkenalan. Tak jarang mereka bermain bersama, untuk bersepeda atau sekedar mencari makan diluar. Alvin juga masuk disekolah yang sama dengan Gendhis.

Tak terasa sudah setahun terlewati oleh Gendhis.

Gendhis bersyukur masih bisa melewatkan satu tahun bersama orang-orang yang sangat Ia sayangi. Pada suatu malam saat kumpul keluarga…

Mama, Pa, Kak Rama Gendhis mau nanya dong. Kata Gendhis

Nanya apa sayang? Tanya Papa lembut

Kalo Gendhis punya pacar boleh ga? Tanya Gendhis

Hahaha gitu aja pake nanya sih dek. Ledek Kak Rama

Ramaaaa, adeknya kan lagi nanya. Boleh kok sayang. Emang cah ayu lagi naksir cowok?" Kata Mama

Iya Ma, Gendhis suka sama Alvin.

Alvin  juga bilang suka sama Gendhis. Tapi Gendhis bilang kalo mau ngajak pacaran Gendhis ga mau dia ngomong lewat sms maunya langsung. Hehe" Kata Gendhis

Yaudah asal Gendhis seneng ya gapapa. Kata Mama

Asiiiiiiik makasih Mama Papa Kak Rama. Aku sayang kalian semua.Kata Gendhis sambil memeluk keluarga kecilnya.

Keesokan harinya, setelah pulang sekolah Alvin mengajak Ndhis untuk pergi ke taman. Disana mereka duduk sambil makan es krim.

Gendhis, aku mau ngomong nih masalah yang kemarin. Kata Alvin

Ngomong aja, aku dengerin kok. Jawab Gendhis

Kamu mau ga jadi pacar aku?

Sebelumnya aku mau nanya dulu nih sama kamu.

Nanya apa ndhis?

Kamu beneran mau pacaran sama aku? Ga nyesel? Emang kamu sayang sama aku?

Yaampun Ndhis, yaiyalah kalo aku ga sayang mana mungkin aku mau kamu jadi pacar aku.

Alvin, aku sekarat. Aku sakit kanker Pankreas. Apa kamu ga malu pacaran sama aku?

Ndhis, aku sayang sama kamu tulus dari hati aku ga peduli kamu sakit atau engga. Ndis, sebelum kamu bilang ini. Mother kamu udah sering bilang setiap kali aku mau ajak kamu jalan.

Kalo gitu aku terima kamu. Tapi kamu harus janji ga akan sakitin aku ya.

Iya Ndhis." Kata Alvin sambil mencubit pipi Gendhis

Hari demi hari sudah dilewati, tidak terasa Gendhis kini sudah lulus SMA. Gendhis diterima di Perguruan Tinggi di daerahnya . Sedangkan Alvin diterima di Unesa .

Mereka menjalani hubungan jarak jauh, tapi tetap masih saling berkomunikasi. Pada suatu malam, Gendhis menangis di dalam kamarnya. Mother yang tidak sengaja mendengar, masuk kedalam kamar Gendhis.

ndok ,  ono' opo to cah ayu ? Tanya Mama lembut

Gapapa kok Ma. Jawab Gendhis

bocah ayu iku  ga boleh bohong mengko mundak ilang ayune .

Gendhis emang ga pernah bisa bohong ya sama Mama???.

Namanya juga anak Mama, ayo cerito karo Mama.bujuk Mama

Mama, Gendhis sedih. Tadi Gendhis abis Video Call sama Alvin.tapi Disana Alvin lagi fundamental sama temennya tapi kebanyakan cewek Ma.

teroskenek opo Gendhis sedih? Kalo Gendhis yakin Alvin sayang sama Gendhis yoo Gendhis ga usah sedih.

Bukan itu masalahnya Ma. Gendhis takut kalo suatu saat Gendhis harus pergi Alvin bakal lebih cepet ngelupain Gendhis.

Kok Gendhis iso ngomong koyo' ngono ta ndok?

Mama, umur ga ada yang tau kan? Gendhis masih bisa bertahan sampai sekarang aja itu udah bersyukur.

Gendhis sekarang bobo ya udah malem. Great night sayang,kata Mama sambil mencium kening Gendhis

Esok paginya Gendhis memutuskan untuk tidak berangkat kuliah.

Gendhis pergi mencari bahan pakaian, Gendhis belanja banyak sekali, Mulai dari bahan pakaian, makanan, dan barang-barang lainnya. Setelah itu Gendhis pergi ke tukang jahit dan meninggalkan bahan-bahan itu disana. Selebihnya belanjaannya Ia bawa pulang kerumah. Sampai dirumah…

Yaampun non, banyak banget bawaannya  kata Mbak Siti

Iyo Mbak, hehehehe. Mbak, tolong ambil kebaya yg di mobil deh.

Ini non kebayanya.

Nah yuuu'iii itu buat mbak ya dipake loh kalo ada acara.

non Gendhis beneran ini buat mbak?

Bener lah mbak. Udah yo Gendhis mau masuk dulu.

Makasih ya non.

Setelah selesai merapikan semua barang belanjaannya, Gendhis tertidur karena lelah. Sampai hari mulai pagi lagi. Gendhis bergegas mandi dan kembali membawa barang belanjaannya. Seperti biasa sebelum melakukan aktifitas, Gendhis memberitahu Alvin.

Kali ini Gendhis pergi ke kampus, Ia menemui beberapa teman baiknya. Satu every satu teman terbaiknya diberikan barang yang sudah Gendhis bawa. Setelah itu Gendhis bergegas pergi ke Panti Asuhan disana Ia berbagi keceriaan bersama anak-anak yatim piatu. Kemudian ke Panti Jompo.

Sampai yang tempat yang terakhir Ia kunjungi adalah sekolah darurat yang dikhususkan untuk anak-anak jalanan. Setelah semuanya selesai Gendhis bergegas kembali kerumah. Dirumah sudah gelap menandakan bahwa penghuninya sudah tidur. Gendhis masuk lewat pintu belakang. Tiba-tiba…

Gendhis, kamu darimana? Tanya Papa

Maaf Pa, Gendhis telat pulang tadi ada urusan.

Urusan apa? Emang kamu ga bisa ngabarin?

Handphone Gendhis mati Pa jadi ga bisa ngabarin.

Kamu tuh ga bisa banget ya dikhawatirin sama orangtua. Kalo kamu kambuh gimana siapa yang repot?kata Papa dengan nada mulai tinggi

Maafin Gendhis Pa.

Tiba-tiba Gendhis merasa perutnya mulai sakit, dia hanya bisa memegang perutnya. Papanya panik dan kemudian menggendong Gendhis masuk kedalam mobil. Semua penghuni rumah terbangun dan bergegas ke Rumah Sakit, Gendhis koma selama 3 hari sampai akhirnya dia sadar.

"Dad, maafin Gendhis ya,kata Gendhis

Maafin Papa sayang udah keras sama kamu."

Gapapa kok. Dad, Gendhis minta tolong ambilin baju yang ditukang jahit langganan kita boleh ga Pa?

Boleh sayang. Nanti sore Papa ambilin ya.

iya Pa, sekalian kabarin ke Alvin ya Pa. suruh kesini.

iya sayang.

Sorenya, setelah baju diambil, Papa  kembali ke Rumah Sakit.

Ndhis, ini baju siapa? Kok seragaman gini? Tanya Papa

Nanti kalo Alvin udah dateng Gendhis jelasin ya Pa.

Tak lama setelah itu Alvin datang dengan membawa satu basin bunga mawar merah kesukaan Gendhis. Pa Mama Kak Rama Alvin, aku mau kalian ganti baju ini sekarang. Nanti aku juga ganti, Pinta Gendhis

Buat apa Ndhis?tanya Kak Rama

Udah ih pake aja ga usah bawel. kata Gendhis

Udah seragam semua nih Ndhis.kata Kak Rama

Nah sekarang kita foto yoo... Gendhis sengaja bikin baju seragaman ini buat kita."

Setelah foto Gendhis meminta waktu untuk bicara berdua dengan Alvin. Gendhis meluapkan apa yang Ia rasakan saat jauh dari Alvin. Dari menahan rindu sampai Ia harus selalu menyimpan rasa was-was. Setelah itu Gendhis mengeluarkan sebuah kotak dan diberikannya kepada Alvin.

Alvin, ini jam yang kamu incer dari kemarin. Aku kemarin nyari ini susah juga loh, Kata Gendhis

Yaampun Ndhis kamu kenapa sih selalu kasih kejutan buat aku? Aku tuh ga bisa balesnya.

Aku ga butuh balesan kamu kok. Cukup liat kamu tersenyum karena aku itu udah jadi balesan yang terindah buat aku. Aku sayang sama kamu.

Gendhis aku juga sayang sama kamu." Kata Alvin sambil memeluk Gendhis

Setelah 7 hari dirawat akhirnya Gendhis diperbolehkan pulang. Gendhis diharuskan beristirahat all out. Karena bosan, saat Papa dan Mamanya pergi Gendhis memutuskan untuk pergi mencari udara segar diluar.

Tanpa Ia sadari hari sudah menjelang sore, Ia quip bergegas pulang. Sesampainya dirumah perutnya kembali mengalami sakit yang luar biasa, kali ini nafasnya play on words ikut terasa sesak. Lalu…  Bruk.. Gendhis pingsan.

Kak Rama yang mendengarnya langsung menggendong Gendhis masuk kedalam kamar. Setelah Papa dan Mamanya pulang Gendhis masih tidak sadarkan diri. Kemudian Alvin datang. Tak lama setelah itu sahabat-sahabatnya Gendhis juga datang, Tiga jam tidak sadarkan diri akhirnya Gendhis membuka matanya.

Ndok , kalo Gendhis mau pergi sekarang mom ikhlas sayang,dari pada Gendhis harus selalu ngerasa sakit.Kata Mama sambil menangis

Ndok..,gendok cah ayu  mau apa sayang? tanya Papa

Gendhis hanya diam dan menunjuk sebuah benda yang ada diatas mejanya. Benda itu adalah sebuah DVD.

Gendhis, kalo Gendhis udah ga kuat nahan rasa sakit Alvin ikhlas kok ngiklasin Gendhis pergi. Alvin janji akan tetep sayang sama Gendhis sampai kapan play on words. Gendhis itu cewek terbaik yang pernah Alvin temui didalam hidup Alvin,Kata Alvin sambil menangis

"Ndhis sayang kita ikhlas kok kalo Gendhis mau pergi sekarang. Kita juga ga tega liat Gendhis harus disuntik dan minum obat terus-terusan." Kata salah satu sahabat Gendhis

Dek kakak ikhlas kalo adek mau pergi. Kakak pesen adek sering-sering dateng ya kalo kakak lagi kangen Kata Kak Rama

gendok cah ayu mau dibantu sayang? Tanya Papa

Gendhis hanya mengangguk, kemudian Papa membacakan dua kalimat Syahadat. Dan…  Gendhis menghembuskan nafas terakhirnya. Semua yang ada disitu menangis histeris, terlebih Mamanya.
 

Gendhis langsung dimandikan kemudian dimakam kan. Duka yang dalam mengiri pemakaman gadis yang dikenal ceria itu. Seusai acara pemakaman dan pengajian, Papa Mama Kak Rama dan Anto sama-sama melihat DVD yang diberikan oleh Gendhis.

Disitu ada rekaman bagaimana dia membahagiakan orang-orang disekitarnya. Dan disitu Ia merekam dirinya sendiri untuk menyampaikan sesuatu.

Hai nama aku Gendhis, aku adalah gadis yang withering beruntung sedunia. Aku punya Mama Papa Kak Rama dan Pacar yang withering setia Alvin.


Kalian tau aku dilahirkan dengan tugas membahagiakan orang-orang disaat terakhirku. Kenapa aku bilang begitu? Karena saat ini aku sedang mengidap sakit kanker pancreas. Jangan sedih, karena aku ga sedih. Hihihi Aku mau berterima kasih pada semua orang yang sudah menyayangiku.


Tanpa kalian aku ga akan bisa sekuat sekarang ini, buat Mama Papa maaf karena kalian harus kehilangan gadis cantik yang super unyu ini. Huhu buat Kak Rama maaf ga bisa jailin kakak lagi. Dan untuk Alvin maaf ga bisa cemburu lagi sama kamu. Kalian semua adalah Anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan  buat aku. Kalian itu semangat aku buat bertahan sampai titik ini.


Seandainya aku pergi jangan lupain aku ya. Karena aku withering ga bisa dilupain. Aku sayang sama kalian semua. Maafin aku kalo aku punya banyak salah byeeeeee.

Semua terharu oleh feature singkat yang Savindra buat khusus untuk mereka. Kini Vindra sudah tenang di alam sana. Tidak ada lagi sakit yang harus dia rasakan. Tidak ada lagi tawa ceria yang selalu Ia pancarkan. Yang ada hanyalah kenangan tentang Savindra.

Epolog

cerita keceriaan seorang anak gadis remaja yang dalam masa pubertas, sedang jatuhcinta ,otherwise known as tetapi di balik rasa ceria dan bahagianya dia menyimpan penyakit yang setiap waktu menjemput ajalnya,dia menyadari itu dan dia berusaha membuat bahagia orang yang berada di sekitarnya ,untuk dad ,mother ,kakak dan pacar sudah dia bersyukur bahwa mereka adalah sebuah anugerah yang pernah tuhan berikan pada 

0 komentar :

Posting Komentar

Gendhis savindra. Diberdayakan oleh Blogger.