Senin, 17 Februari 2014
Sabtu, 15 Februari 2014
SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG
'
'Selamat ulang tahun sayang...!'
ujar seorang
pria pada pacarnya sambil memberikan
kado
berupa kotak cincin yang terbuat dari
kertas
berwarna pink yang di hiasi dengan pita
warna merah
yang menebarkan wangi parfum ke
sukaan si
cewek.
Setelah pacarnya pulang... Dengan hati
berbunga-bunga, si cewek buru-buru lari
kedalam kamarnya dan membuka kotak
cincin itu. Tapi tak lama kemudian hatinya
kecewa.
Berharap itu adalah sebuah cincin
emas... Ternyata yang di dapatkannya
hanyalah sebuah cincin berbahan
almunium
yang berukiran gambar sebuah hati.
Dengan wajah lesu, si cewek kembali
menutup kotak
cincin itu dan melemparkannya kebawah
kasur berserta amplopberisikan surat
tanpa
membacanya terlebih dahulu.
ke esokan harinya.. Si cewek kembali
mendapatkan
sebuah kado ulang tahun. Tapi kali ini dari
teman pria nya berupa henpon BLEKBERI
yang
sudah lama di idam-idamkannya .
Sejak saat itu, si cewek mulai dekat
dengan teman pria nya yang telah
memberikan hadiah henpon di hari ulang
tahunnya yang ke 17 tahun. Dan lama-
kelamaan, akhirnya
terjalinlah sebuah hubungan erat
layaknya orang berpacaran. Tentu saja
setelah si cewek putus dengan pacar
lamanya.
Satu bulan kemudian, Hubungan mereka
semakin
lengket seperti susah untuk di pisahkan
dengan orang yang tadinya hanyalah
sebatas
teman pria nya saja.
Bahkan si cewek rela
memberikan apa yang dia miliki demi
menunjukkan besarnya cintanya pada
pacar barunya.
Hingga suatu hari... Terjadilah
pertengkaran
antara kedua pasangan kekasih ini karna
sebuah hal kecil. Perlakuan pacar barunya
berubah drastis.
Tadinya sikap si cowok yang lembut,
romantis dan penuh kasih sayang.
Kini telah berubah dengan sikap aslinya
yang kasar, arogan dan suka main tangan.
Tak jarang sebuah tamparan sering kali
mendarat
di pipi si cewek di saatmereka sedang
bertengkar. Hingga akhirnya si cowok pun
meninggalkannya dengan cewek lain.
Tak di sangka... Kini si cewek hanya bisa
menangis di dalam kamarnya. Alangkah
menyesalnya dia setelah memberikan apa
yangdi milikinya
pada cowok yang telahmenghianati
cintanya.
Di saat sedang menangis, si cewek tak
sengaja melihat sebuah kotak cincin dan
sebuah amplop di bawah tempat tidurnya.
Dia teringat kembali dengan mantan
pacarnya yang dulu pernah ia tinggalkan
karna pria lain. Di saat itulah ia penasaran
dengan isi
surat yang ada di dalam amplop itu.
'' For my love Sebelumnya aku ucapkan
selamat ulang tahun yang ke 17 untukmu
cinta. Semoga kamu di berkahi rezekidan
kemudahan oleh
yang maha kuasa dan semakin dewasa
dalam semua sikap. Maaf ya sayang.. Aku
cuman bisa memberimu hadiah cincin
seperti ini. Tapi
suatu saat aku akan berjanji
memberikanmu
cincin emas sebagai tanda kemurnian cinta
kita berdua dalam ikatan yang lebih resmi
nanti. Doakan aku ya sayang,, agar aku di
terima kerja.. nanti gaji pertamaku, akan
aku belikan cincin emas buatmu agar aku
bisa
meminangmu. I Love You...!!!''
Hatinya pun
berguncang setelah membaca isi surat itu.
Si cewek langsung menangis setelah
menyadari bahwa cowok yang pernah dia
hianati ternyata sangat tulus
mencintainya.
Detik itu juga si ceweklangsung menelpon
mantan pacarnya itu untuk meminta maaf
karna telah menghianati cintanya.
Tapi setelah tersambung dan telpon pun di
jawab,
si cewek langsung pingsan.
Ternyata yang
menjawab adalah ibu si cowok yang
mengabarkan anaknya sudah meninggal
dunia akibat kecelakaan waktu
diaberangkat
kerja.
Nasehat Buat Yang Baca:
Penyesalan selalu datang belakangan.
Tapi inti
dari cerita di atas dapat kita rasakan.
Bahwa...
Ketulusan sebuah Cinta tidak dapat di nilai
dari harta benda. Tapi nilailah cinta
seseorang dari
hati dan keiklasan.
serta sebuah amplop surat
'Selamat ulang tahun sayang...!'
ujar seorang
pria pada pacarnya sambil memberikan
kado
berupa kotak cincin yang terbuat dari
kertas
berwarna pink yang di hiasi dengan pita
warna merah
yang menebarkan wangi parfum ke
sukaan si
cewek.
Setelah pacarnya pulang... Dengan hati
berbunga-bunga, si cewek buru-buru lari
kedalam kamarnya dan membuka kotak
cincin itu. Tapi tak lama kemudian hatinya
kecewa.
Berharap itu adalah sebuah cincin
emas... Ternyata yang di dapatkannya
hanyalah sebuah cincin berbahan
almunium
yang berukiran gambar sebuah hati.
Dengan wajah lesu, si cewek kembali
menutup kotak
cincin itu dan melemparkannya kebawah
kasur berserta amplopberisikan surat
tanpa
membacanya terlebih dahulu.
ke esokan harinya.. Si cewek kembali
mendapatkan
sebuah kado ulang tahun. Tapi kali ini dari
teman pria nya berupa henpon BLEKBERI
yang
sudah lama di idam-idamkannya .
Sejak saat itu, si cewek mulai dekat
dengan teman pria nya yang telah
memberikan hadiah henpon di hari ulang
tahunnya yang ke 17 tahun. Dan lama-
kelamaan, akhirnya
terjalinlah sebuah hubungan erat
layaknya orang berpacaran. Tentu saja
setelah si cewek putus dengan pacar
lamanya.
Satu bulan kemudian, Hubungan mereka
semakin
lengket seperti susah untuk di pisahkan
dengan orang yang tadinya hanyalah
sebatas
teman pria nya saja.
Bahkan si cewek rela
memberikan apa yang dia miliki demi
menunjukkan besarnya cintanya pada
pacar barunya.
Hingga suatu hari... Terjadilah
pertengkaran
antara kedua pasangan kekasih ini karna
sebuah hal kecil. Perlakuan pacar barunya
berubah drastis.
Tadinya sikap si cowok yang lembut,
romantis dan penuh kasih sayang.
Kini telah berubah dengan sikap aslinya
yang kasar, arogan dan suka main tangan.
Tak jarang sebuah tamparan sering kali
mendarat
di pipi si cewek di saatmereka sedang
bertengkar. Hingga akhirnya si cowok pun
meninggalkannya dengan cewek lain.
Tak di sangka... Kini si cewek hanya bisa
menangis di dalam kamarnya. Alangkah
menyesalnya dia setelah memberikan apa
yangdi milikinya
pada cowok yang telahmenghianati
cintanya.
Di saat sedang menangis, si cewek tak
sengaja melihat sebuah kotak cincin dan
sebuah amplop di bawah tempat tidurnya.
Dia teringat kembali dengan mantan
pacarnya yang dulu pernah ia tinggalkan
karna pria lain. Di saat itulah ia penasaran
dengan isi
surat yang ada di dalam amplop itu.
'' For my love Sebelumnya aku ucapkan
selamat ulang tahun yang ke 17 untukmu
cinta. Semoga kamu di berkahi rezekidan
kemudahan oleh
yang maha kuasa dan semakin dewasa
dalam semua sikap. Maaf ya sayang.. Aku
cuman bisa memberimu hadiah cincin
seperti ini. Tapi
suatu saat aku akan berjanji
memberikanmu
cincin emas sebagai tanda kemurnian cinta
kita berdua dalam ikatan yang lebih resmi
nanti. Doakan aku ya sayang,, agar aku di
terima kerja.. nanti gaji pertamaku, akan
aku belikan cincin emas buatmu agar aku
bisa
meminangmu. I Love You...!!!''
Hatinya pun
berguncang setelah membaca isi surat itu.
Si cewek langsung menangis setelah
menyadari bahwa cowok yang pernah dia
hianati ternyata sangat tulus
mencintainya.
Detik itu juga si ceweklangsung menelpon
mantan pacarnya itu untuk meminta maaf
karna telah menghianati cintanya.
Tapi setelah tersambung dan telpon pun di
jawab,
si cewek langsung pingsan.
Ternyata yang
menjawab adalah ibu si cowok yang
mengabarkan anaknya sudah meninggal
dunia akibat kecelakaan waktu
diaberangkat
kerja.
Nasehat Buat Yang Baca:
Penyesalan selalu datang belakangan.
Tapi inti
dari cerita di atas dapat kita rasakan.
Bahwa...
Ketulusan sebuah Cinta tidak dapat di nilai
dari harta benda. Tapi nilailah cinta
seseorang dari
hati dan keiklasan.
serta sebuah amplop surat
Jumat, 14 Februari 2014
KUMPULAN KATA MUTIARA
“Renungkanlah bahwa hidup ini sesungguhnya indah. Jangan disesali agar keindahannya bisa dirasakan”
“Orang yang mata batinnya baik akan bisa menerima kenyataan sebagai fakta & ia akan bahagia”
“Gunakan kata “Tolong” saat meminta bantuan untuk melatih rendah hati & menghargai”
“Jika meminta tolong jangan memaksa karena itu bukan kewajibannya, melainkan pilihannya”
“Siapa yang menabur kata akan menuai akibat yang baik, memberi berkah yang buruk membawa musibah”
“Lebih baik tidak bicara jika kata – kata dirasa berpotensi menyakiti atau mengubur mimpi pendengarnya”
“Orang sering berteriak ketika marah karena hatinya jauh dari orang yang dimarahinya”
“Jangan biarkan kesedihan memenuhi ruang hatimu karena kebahagiaan tidak mungkin bertamu”
“Dia itu baik, namun saat ditanya anda harus bicara karena penanya tidak bisa membaca pikiran anda!”
“Jangan membenci orang yang mengkritik. Ia adalah guru teori dan praktik sejati bila juga memberi solusi”
“Orang jujur itu hidupnya akan mujur dan makmur asalkan terus sabar dan tekun”
“Jauh berjalan banyak dilihat banyak bicara membawa banyak akibat”
“Orang sukses pasti punya mimpi. Karena mimpi itulah proposal kehidupan sebenarnya”
“Jangan khawatir. Masih ada harapan baru yang bisa dicapai. Bukankan hidup ini adalah perubahan”
“Jangan pernah merendahkan diri sendiri karena kita itu luar biasa”
“You play drama, you get karma. So be careful, try to be sincere in whatever you do“
“Steve jobs mati meninggalkan nama & karya. Setiap orang bisa menentukan ingin dikenal sebagai apa & siapa dengan perbuatannya”
“Ada yang beruntung ada pula yang belum. Ini masalah giliran saja. Sadarilah bahwa hidup ini tidak kekal”
“Jangan tangisi yang telah lalu agar kebahagiaan bisa bertamu”
“Sebagus – bagusnya kata orang lebih baik dengarkan kata hatimu karena di sana ada kebenaran sejati”
“Jangan membicarakan kejelekan orang lain karena yang jelek itu sesungguhnya adalah orang yang membicarakannya”
“Tabunglah kebajikan, kelak engkau sendiri yang akan menerima kebahagiaan”
“Jadikan keraguan orang lain sebagai vitamin untuk lebih cepat mencapai kesuksesan”
“Hati yang luka bisa diobati dengan memanfaatkan orang yang bersalah”
“Hati yang penuh syukur akan membuat hidup bahagia dan makmur”
“Untuk apa menabung kebencian yang akan memberikan penderitaan. Tabunglah kebajikan”
“Ketika membantu, lakukanlah dengan tulus agar bisa memberikan efek bahagia”
“Jika bisa membantu lakukanlah karena suatu hari kita juga membutuhkannya”
“Setiap orang ada bakatnya masing – masing. Kenali & kembangkanlah. Sukses sudah di depan mata”
“Memiliki hati yang tulus, walau tulus belum datang, jalan hidup sudah mulus mulus”
“Ucapkan hal yang membangun, bukan membingungkan”
“Dalam hidup pasti ada orang yang tidak suka kepada kita. Jangan berkecil hati karena kita lebih besar dari ketidaksukaan itu”
“Hidup ini indah, jangan disesali. Nikmati dengan penuh syukur”
“Hargai jasa orang yang pernah menolongmu. Sekecil apa pun, agar rezekimu semakin terbuka”
“Jangan pernah merasa tersusah di dunia karena masih ada yang lebih susah. Bersyukurlah”
“Patah hati yang terus dikenang akan membuatmu menderita lahir dan batin. Hentikan dan cerialah, dunia menunggu karyamu”
“Jangan suka berandai – andai. Berkaryalah agar semuanya menjadi nyata, bukan angan – angan semata”
“Untuk apa menyiksa diri dengan memikirkan yang sudah terjadi berulang kali”
“Pikirkanlah kebaikan orang yang anda benci, niscaya benci akan berubah menjadi kasih”
“Sekali tersakiti sampai mati akan terpatri di hati dan sulit untuk dieliminasi”
“Jika globalisasi & gombalisasasi memiliki persamaan sama – sama perlu di waspadai”
“Mengucapkan kalimat yang baik akan membuat pendengarnya makin bijak”
“Sepandai – pandainya orang, jika tidak beretika tidak akan ke mana – mana”
“Ikhlas itu bukan untuk diucapkan melainkan dipraktikkan tanpa mengharapkan balasan”
“Sahabat sejati akan menghiburmu di kala semua orang mencela dan menertawakanmu”
“Sahabat sejati akan selalu mengingatkanmu saat engkau lengah”
“Sahabat sejati akan menghapus kesalahanmu dan mengukir kebaikanmu di hatinya”
“Sahabat sejati tidak akan selalu setuju dengan pandanganmu”
“Jika ia mulai menghindar saat dimintai bantuan, ia mungkin sahabat palsu”
“Orang uyang bersamamu saat ditimpa kemalangan itulah sahabat sejati”
“Jika hati selalu riang, hal yang berat pun akan terasa ringan”
“Orang yang memiliki luka batin sulit untuk bahagia bila tidak mau mengobatinya”
“Jika tidak tahu jangan berlagak tahu, tanyalah agar pengetahuan bertambah”
“Orang yang sok tahu hanya akan menambah ketidaktahuannya”
“Orang minder tidak akan maju. Kuburlah dengan percaya bahwa setiap orang punya kelebihan masing – masing”
“Jangan minder dengan orang kaya, karena anda pasti memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya”
“Jangan biarkan hati terus terluka karena ucapan orang yang tidak beretika. Lupakanlah! Anda berhak bahagia”
“Jangan memandang rendah orang lain hari ini karena siapa tahu ia menjadi atasamu suatu hari nanti”
“Jika tidak bisa menjadi orang yang pandai, minimal jadilah orang yang baik”
“Jangan sedih jika belum kaya, karena dengan gembira kekayaan akan segera tiba”
“Jangan mengatakan orang lain sebagai buruk jika diri sendiri belum baik”
“Jangan suka memaksa orang lain jika anda sendiri tidak suka dipaksa”
“Orang yang selalu memaksakan kehendaknya bukanlah orang baik. Ia otoriter”
“Jangan pernah menghina seseorang karena suatu hari anda akan membutuhkannya”
“Jangan berharap orang lain berubah jika kita sendiri masih tetap yang dulu”
“Tidak menyusahkan orang adalah angsuran untuk memudahkan hidup sendiri”
“Menyusahkan orang lain akan menyusahkan hidup sendiri kini & nanti”
“Jika belum bisa berbuat baik, minimal jangan menyusahkan orang lain”
“Memaafkan memang tidak mudah, namun jika tidak dilakoni hidup pasti menjadi susah”
“Jangan pernah merasa diri paling tahu agar benih kesombongan tidak tumbuh”
“Selagi muda banyaklah belajar agar saat berkomunikasi engkau menjadi bijak bestari”
“Lupakanlah kata – kata yang menyakitkan agar kita berhenti menyakiti diri berkali – kali”
“Orang yang selalu positif akan cepat sehat dari sakitnya, cepat pula mendapat berkat”
“Jangan sedih bila belum memiliki materi, sedihlah jika kekayaan hati belum dimiliki”
“Walau rezeki orang baik belum datang, bencana sudah menjauhinya”
“Dengan kacamata kita melihat dengan jelas. Dengan kaca hati kita bicara dengan pantas”
“Berbagi kebahagiaan akan menambah tabungan kebahagiaan sendiri secara menakjubkan”
“Kekayaan tidak menjamin kehidupan bahagia jika hartanya hanya digunakan untuk diri sendiri”
“Belajarlah berbahagia atas kebahagiaan orang lain agar anda bisa turut berbahagia”
“Berilah jawaban sesuai dnegan yang ditanyakan, bukan yang ingin anda pamerkan”
“Jangan sedih melihat keberhasilan orang lain. Giliran kita pun segera tiba bila daya, upaya dan doa mendukungnya”
“Jangan marah pada orang yang amrah karena api marah akan membakar keduanya”
“Membantu dengan tulus tidak akan bicara fulus apalagi disertai dengan akal bulus”
“Saat pikiran kalut, jangan buka mulut agar tidak menambah kemelut”
“Beribadah dengan khidmat perlu. Namun yang lebih penting adalah menjalankan nilai – nilainya”
“Endapkan emosi dengan menenangkan batin sambil berdoa semoga semua energi negatif dalam diri bisa diatasi”
“Jangan sedih bila sekarang masih dipandang sebelah mata. Buktikan bahwa anda layak mendapatkan kedua matanya”
“Orang yang suka memutarbalikkan fakta akan tersiksa selama fakta palsu itu terus berputar”
“Biasakan mengucapkan kata yang bisa menjadi tuntunan bukan tontonan atau tonjokkan”
“Kesalahan adalah hal biasa, malah harus disyukuri karena ada kesempatan untuk memperbaiki diri”
“Tanpa doa orangtua, perjalanan hidup sang putra kehidupan tidak akan lancar”
“Orang yang suka mengkritik anda tidak akan punya waktu untuk maju karena waktunya habis untuk mengkritik”
“Biarkan yang lalu menjadi kenangan. Jangan terus dipikirkan agar ada energi untuk maju ke masa depan”
“Hidup bukan untuk diratapi melainkan diisi dengan karya nyata agar hidup menjadi bahagia”
“Kata- kata buruk ibarat paku yang ditancap di pohon, walau sudah dicabut bekas itu tidak pernah pupus”
“Jangan pernah merasa diri paling rendah karena pasti masih ada yang lebih. Hargailah diri”
“Memperindah orang lain dengan hinaan sesungguhnya yang duluan terhina adalah diri sendiri”
SEMOGA BERMANFAAT
SEMOGA BERMANFAAT
Minggu, 09 Februari 2014
AMANAT BUNG KARNO
AMANAT PRESIDEN SOEKARNO
PADA PEMBUKAAN SIDANG PERTAMA M. P. R. S.
DI GEDUNG MERDEKA BANDUNG
PADA HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER 1960
……………………………………………………………
Dan sebagai tiap2 rakjat jang menderita, maka rakjat Indonesia ingin melepaskan diri daripada penderitaan itu. Dan dalam usaha untuk melepaskan diri daripada penderitaan itu, sekali lagi rakjat Indonesia menjalankan penderitaan2. Korbanan2 jang amat pedih. Untuk mengachiri pen-deritaan, rakjat Indonesia mendjalankan penderitaan. Ini tampaknja adalah satu paradox, tetapi paradox sedjarah, hisrorical-paradox. Penderitaan rakjat jang dilakukan oleh rakjat untuk melepaskan diri daripada penderitaan, sudah dikenal oleh kita semuanja. Dikenal olah kita semuanja dalam bentuk Pah-lawan-pahlawan jang gugur, jang mereka itu arwahnya pada ini hari kita peringati.
Dan Pahlawan2 yang gugur ini bukan sadja jang gugur sedjak kita memasuki taraf physical revolution didalam usaha kita untuk melepaskan diri kita daripada penderitaan, tetapi Pahlawan jang gugur, djuga sebelum adanja physical revolution kita itu, Pahlawan jang gugur dalam abad ke-17, Pahlawan-pahlawan jang gugur dalam abad ke-18, Pahlawan2 jang gugur dalam abad ke-19, Pahlawan jang jang gugur dalam apa jang kita namakan Gerakan Nasional, dan bukan sadja Pahlawan2 jang gugur, tetapi kita pada ini hari djuga memperingati semua Pahlawan2 daridjang telah menunjukkan kepahlawanannja diatas padang pelaksanaan Dharma Bhakti terhadap kepada Ibu Pratiwi.
Bukan sadja terbajang dihadapan mata chajal kita Pahlawan2 dari Sultan Agung Hanjokrokusumo, atau Pahlawan2 dari Untung Suropati, atau Pahlawan2 dari Trunodjojo, atau Pahlawan2 dari Sultan Hasanudin, atau Pahlawan2 dari Trunodjojo, atau Pahlawan2 dari Sultan Hasanudin, atau Pahlawan2 dari Pangeran Diponegoro, atau Pahlawan2 dari Teuku Tjiek Ditiro, atau Imam Bonjol, bukan hanya Pahlawan2 itu jang gugur dimedan pertempuran atau tidak gugur dimedan pertempuran, tetapi djuga Pahlawan2 kita didalam Gerakan Nasional, jang mereka itu bernama dan kita beri nama Pahlawan, oleh karena mereka telah mempersembahkan Dharma Bhaktinja serta kobanannja jang pahit-pedih diatas Persada Ibu Pratiwi.
Terbajang dimuka mata chajal kita, ratusan ribuan Pemimpin2 kita daripada Gerakan Nasional itu, jang telah meringkuk didalam pendjara. Terbajang dihadapan mata chajal kita, Pemimpin2 kita jang menderita pahit pedih, ditempat2 pembuangan. Terbajang dimata chayal kita, Pemimpin2 kita jang dengan muka bersenjum menaiki tiang penggantungan. Terbajang dimata chayal kita, Pemimpin2 kita jang menadahi pelor daripada squadron2 pendrelan2. Terbajang dimuka chayall kita, deritaan daripada rakjat kita jang untuk Perdjuangan itu mengorbankan segala2nja.
Ada jang mengorbankan suaminja, ada jang mengorbankan anaknja , ada jang mengorbankan harta-bendanja, ada jang mengorbankan isi-hati ketjintaan mereka jang mendjadi tiang daripada djiwa mereka itu. Pendek kata mengorbankan segala2nja, dan mereka ini Pahlawan pula.
——————————————————————————-
Djikalau Saudara2 membatja Undang2 Dasar 45 itu, njata djelas bahwa semangat daripada Undang2 Dasar 45 ini ialah apa jang diamanatkan oleh Rakjat didalam ia punja penderitaan jang berwindu-windu, berabad-abad. Maka oleh karena itu ada baiknja barangkalil saja batjakan lebih dahulu Preambule daripada Undang2 Dasar itu:
“Bahwa sesunggunja Kemerdekaan itu ialah hak segala Bangsa, dan oleh sebab itu maka pendjadjahan diatas
dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Dan perdjoangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang bahagia dengan selamat-sentausa menghantarkan Rakjat Indonseia kedepan pintu gerbang Kemerdekaan Negara Indonesia jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Atas berkat Rahmat Tuhan Jang Maha Kuasa, dan didorongkan oleh keinginan luhur supaja berkehidupan kebangsaan jang bebas — maka Rakjat Indonesia mennjatakan dengan ini Kemerdekaannja. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia, jang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah Darah Indonsia, dan untuk memadjukan kesejahteraan umum, mentjerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan Kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Indonesia itu dalam Undang2 Dasar Negara Indonesia jang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia
jang berkedaulatan Rakjat, dengan berdasarkan kepada ke-Tuhanan jang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan Kerakjatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusjawaratan Perwakilan serta dengan mewudjudkan satu Keadilan Sosial bagi seluruh rakjat Indonesia”.
Preambule ini Saudara2, saja ulangi lagi, mentjerminkan dengan tegas dan djelas: Amanat Pendeitaan Rakjat. Tjerminkan dengan djelas didalam kata-pembukaan ini, tiga kerangka sebagai jang saja utjapkan dalam pidato saja 17 Agustus 1959, jang kemudian terkenal dengan kata pidato Manipol.
Tiga kerangka, satu Negara Kesatuan, didalamnja satu masjarakat jang adil dan makmur, didalam rangkaian persahabatan dengan semua Bangsa didunia. Preambule ini Saudara2, dibuat dan dirantjangkan, kemudian disjahkan oleh Pemimpin2 kita sebelum kita mengadakan Proklamasi 17 Agustus 1945. Apa sebab, kataku tadi, oleh karena Pemimpin2 kita pada waktu itu semuanja merasa meng-emban Amanat Penderitaan Rakjat sehingga didalam Preambule ini ditjerminkan olehnja apa yang diamanatkan oleh rakjat dengan deritaanja itu, kepada kita semua. Tiga kerangka ternjata tertulis didalamnja. Dan bukan saja tiga kerangka ini, sebagai Saudara2 pun telah mengetahui, didalam Preambule ini telah tertjermin pula Dasar daripada Negara jang akan datang, dan jang kemudian datang, jaitu jang terkenal dengan nama Pantjasila.
——————————————————————
Saudara2, maka dengan Demikianlah Saudara2 sudah djelas, sebagai tadi saja katakan, pekerdjaan Saudara2 adalah berat mulia,— tetapi sebenarnja tidak terlalu berat, dan mulia,— malahan saja minta kepada Saudara2 jang mulia tetapi tidak terlalu berat. Saja minta kepada Saudara2 djanganlah bertele-tele, Saudara2.
Saudara2 tahu bahwa Konstituante, jang bersidang digedung ini bertele-tele, sehingga achirnja saja bubarkan Konstituante itu. Tetapi Saudara2 kemudian didalam gedung ini pula Depernas bersidang dan Depernas menebus, menebus noda, jang djatuh kepada tubuh bangsa Indonesia. Noda, oleh karena Bangsa Indonesia didalam Revolusi tidak boleh bertele-tele, padahal Konstituante bertele-tele, noda ini ditebus oleh Depernas, didalam waktu jang singkat Depernas telah menjusun ia punja pola. Oleh karena itu sebagai tadi saja njatakana saluut kehormatan kepada Depernas umumnja, chususnja kepada Ketuanja, Prof. Mr. Moh. Yamin.
Ingat Saudara2, sebagai tadi saja katakan, Pembangunan Semesta harus lekas berdjalan, garis besar haluan Negara harus lekas disjahkan atau diperkuat oleh Saudara2. Kita sudah memiliki Negara lima belas tahun lamanja, Negara memerlukan tegas haluannja, Pembangunan membutuhkan tegas garis2 besarnja. Segala alat perlembagaan jang tadi disebutkan oleh Saudara Ketua, baik M.P.R. maupun D.P.A., maupun Mandataris pada M.P.R. jang bernama Presiden, dengan ia punja pembantu2 pelaksanaan mandat daripada M.P.R. itu, maupun Lembaga jang telah saja adakan jang bernama Depernas, semua Lembaga2 ini tak lain tak bukan, hanjalah alat-alat Revolusi.
Meskipun Lembaga2 ini ditjantumkan didalam Undang2 Dasar 45, toh saja berkata Lembaga2 ini sekadar alat Revolusi, bahkan Undang2 Dasar 45 adalah alat Revolusi Saudara2, bahkan Negara adalah alat
Revolusi. Bahkan Negara adalah sekadar satu bagian sadja daripada Amanat Penderitaan Rakjatm, Negara itu adalah satu alat melaksanakan Amanat Penderitaan Rakjat, jaitu suatu Masjarakat jang Adil dan Maknur, satu hidup Merdeka, satu hidup Internasional jang bersahabat dan damai dengan semua bangsa. Saudara2 adalah alat2 Revolusi dan djanganlah Saudara2 bertele-tele, sebab sebagai tempo hari saja katakan kepada Konstituante, “ met of zonder Konstituante”,—dengan atau tanpa Konstituante, Revolusi berdjalan terus,. Perkataan itu saja ulangi kepada Saudara2, — “met of zonder M.P.R.S.”,— dengan atau tanpa M.P.R.S., Revolusi berdjalan terus, Revolusi berdjalan terus tanpa Presiden Soekarno. Revolusi berdjalan terus tanpa Kabinet Kerdja,— revolusi berdjalan terus “met of zonder D.P.A.”— Revolusi berdjalan terus “met of zonder D.P.R.G.R.— Revolusi berdjalan terus “met of zonder M.P.R.S.”
Oleh karena itu saja minta kesadaran tentang hal ini kepada Saudara2 sekalian, garis besar sadja Saudara tentukan, dan pekerdjaan Saudara2 dipermudahdengan sudah adanja Manipol dan USDEK. Garis2 besar pembangunan Saudara tentukan, sudah ada Pola Depernas,—mungkin sekali malahan saja beri tambahan bahan pertimbangan,—tentukan sekedar garis2 besar sadja didalam garis besar ini. Ada memang soal2 jang prinsipiil, misalnja dalam hal Pembangunan bagaimanakah sikap kita, terhadap kepada persoalan dan loan dari luar negeri, ini satu haljang prinsipiil, apakah kita membenarkan investement luar negeri dibumi Indonesia, atau kita sebagai sudah saja katakan prefeer loan diatas investement apakah pendirian M.P.R.S, tentang “Joint-Enterprise” ataukah tidak apakah M.P.R.S. akan mengatakan garis besar pembangunan harus dilaksanakan tanpa atau djikalau perlu “met joint-enterprise” dengan modal asing, bagaimana pendirian MPRS terhadap kepada persoalan “production sharing ”. “Production sharing”— bolehkah kita didalam usaha pembangunan kita mendjalankan politik “production sharing”—, ini adalah hal garis besar dan pokok, konsertir Saudara punja pikiran sekadar atas hal2 jang demikian itu, dan tidak memasuki soal2 jang demikian jang djlimet, apalagi soal angka2 Saudara. Ja, perlu Saudara menarik besar angka2, tetapi djangan sampai djlimet2. Sebab angka2 itupun datangnja dari siapa, dari mana dari manusia pula. Dari pada orang2 jang bekerdja disesuatu Biro, ia berkata bahwa angkanja buat itu sekian, angkanja buat itu sekian.
Saja minta Saudara2 djangan djlimet, tetapi sebagaimana saja katakan kepada D.P.R. tempo hari, dan djuga kepada Konstituante, tiap2 Dewan harus menginsjafi bahwa dia adalah alat Revolusi tiap2 Dewan djanganlah mendjadi tempat untuk berdebat sadja, tiap2 Dewan djanganlah mendjadi tempat sekadar mengutjapkan pidato2 sadja, tetapi saja mengharapkan daripada Dewan Perwakilan Rakjat, daripada Dewan Perantjang Nasional, daripada Konstituante tempo hari, supaja Dewan2 ini adalah Dewan2 jang menelorkan konsepsi2. Konsepsi2 bagaimana kita bisa memenuhi Amanat Penderitaan Rakjat. Jang diminta daripada Saudara2, dus jang diminta djuga daripada M.P.R.S., adalah konepsi. Saja minta kepada Saudara2 dan demikian pula Undang2 Dasar 45 tidak minta kepada Saudara2 Kedjlimetan, saja minta sekedar konsepsi. Undang2 Dasar 45 hanja meminta sekadar garis besar. Saja minta dus kepada Saudara2 individuil, supaja audara2 itu konseptor2, orang2 jang mengeluarkan tjipta, orang2 jang mengeluarkan rentjana baik politik maupun dilapangan pembangunan. Konseptor2 jang dikumpulkan didalam sidang besar jang bernama
M.P.R.S.
Ini Saudara2 pekerdjaan jang mulia, oleh karena memang tidak ada satu Bangsa baik menjelesaikan Revolusi tanpa konsepsi. Revolusi adalah realisasi daripada konsepsi. Dan tidakkah kita telah berulang2 berkata bahwa Revolusi kita belum selesai! Konsepsi masih diperlukan.
Adakah diantara Saudara2, seseorang jang berkata bahwa Revolusi kita sudah selesai, djikalau ada Saudara2 mengatakan bahwa Revolusi kita sudah selesai, taanja, tanja kepada Rakjat, sudahkah Revolusi kita selesai?
Tiap2 orang dikalangan Rakjat akan berkata, Revolusi kita belum selesai. Sebab apa jang diamanatkan oleh Rakjat didalam ia punja penderitaan jang sepedih-pedihnja, berabad-abad, berpuluh-puluh tahun jalah belum terpenuhi.
Oleh karena Amanat Penderitaan Rakjat ini belum terpenuhi, maka oleh karena itulah Rakjat berkata, Revolusi belum selesai.
Kita masih didalam Revolusi, dan masih melandjutkan Revolusi, dan Revolusi ini adalah sebagai tadi saja katakan, satu paradox untuk melepaskan diri kita daripada penderitaan, kita mendjalankan penderitaan2. Untuk melepaskan kita daripada perbudakan, kita mendjalankan perdjoangan melawan
perbudakan2 itu meskipun perdjoangan itu minta penderitaan.
Barangkali Saudara2 ada orang jang berkata, kena apa ini, Presiden selalu mengajak Pemimpin2 ber-Revolusi, ber-Revolusi, ber-Revolusi,— tidakkah sudah tjukup penderitaan dalam Revolusi itu? Tidakkah tjukup penderitaan, kena apa Presiden selalu mengandjurkan teruskan Revolusi, teuskan Revolusi, teruskan Revolusi, padahal tiap2 manusia mengetahui bahwa Revolusi adalah penderitaan, adalah korban mana perlu, adalah pemereasan tenaga, dengan belum tentu saat itu telah tertebusnja djandji daripada Revolusi itu?
Djikalau ada orang jang berkata demikian kepadaku, aku akan mendjawab: ,, Selama belum da seorang Ibu datang kepada saja, bahwa ia menjalahkan saja. Bahwa puteranja mendjalankan Revolusi, selama belum ada seorang Ibu menuduh kepada saja, bahwa saja membuatputeranja itu berdjuang, berdjuang, berdjuang
bahkan menderita, menderita menderita, bahkan berkorban, berkorban, berkorban, selama belum ada seoarang ibu jang berkata demikian kepada saja, saja akan tetap berkata: Revolusi Indonesia Belum selesai”.
Dan dalam hal itu saja ulangi lagi kepada Saudara2, Revolusi kita belum selesai. Saudara2 adalah alat Revolusi, bekerdjalah sebagai alat Revolusi, tjekatan, gesit, tjepat, oleh karena Rakjat me-nunggu2, Rakjat menunggu-nunggu akan salah satu hasil daripada perlembagaan Negara ini, jaitu M.P.R.S.
Dengan demikian Saudara2, maka Amanat jang saja berikan ini, saja anggap sebagai peresmian, pembukaan, Sidang Pertama M.P.R.S.
Moga2 Tuhan selalu memberkati kita.
Terima kasih.
KATA KATA BIJAK BUNG KARNO
Semakin saya pelajari sosok Soekarno, semakin bingung saya untuk mengatakan siapa Soekarno sebenarnya. Adakah dia seorang orang ulung, bisa saja dia seorang yang revolusionir dalam mengubah wajah negeri ini, atau mungkin dia juga seorang ahli filsafat. Atau dapatkah juga saya katakan bahwa Bung Karno “Kombinasi” dari semuanya.
Berikut ini merupakan kumpulan kata mutiara Bung Karno yang saya pecah menjadi beberapa bagian sesuai isi serta makna yang ada di dalamnya.
Amanat Bung KarnoTentang hubungan internasional
• Politik bebas bukanlah suatu politik yang mencari kedudukan netral jika pecah peperangan; politik bebas bukanlah suatu politik netralitas tanpa mempunyai warnanya Beograd; berpolitik bebas bukanlah berarti menjadi suatu negara penyangga antara kedua blok raksasa.
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961 ]
• Politik bebas bukanlah suatu politik yang mencari kedudukan netral jika pecah peperangan; politik bebas bukanlah suatu politik netralitas tanpa mempunyai warnanya Beograd; berpolitik bebas bukanlah berarti menjadi suatu negara penyangga antara kedua blok raksasa.
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961 ]
•
Berpolitik bebas berarti pengabdian yang aktip kepada tujuan yang
luhur dari kemerdekaan, perdamaian kekal, keadilan sosial dan
kemerdekaan untuk merdeka. Ia adalah tekad untuk mengabdi kepada tujuan
ini; ia kongruen dengan hati nurani sosial manusia.
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]
•
Politik Non-Blok adalah pembaktian kita secara aktip kepada perjuangan
yang luhur untuk kemerdekaan, untuk perdamaian yang kekal, keadilan
sosial dan kebebasan untuk Merdeka.
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]
•
Adalah menjadi keyakinan kita bersama kita bahwa, suatu polltik yang
bebas merupakan jalan yang paling baik bagi kita masing-masing untuk
memberikan suatu sumbangan yang tegas kearah pemeliharaan perdamaian
dan pengurangan ketegangan-ketegangan Internasional.
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]
•
“…..kita mempertahankan pendapat bahwa pembentukan blok-blok, apalagi
jika berdasarkan kekuatan dan perlombaan persenjataan, hanya
mengakibatkan peperangan.”
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]
•
Kita menginginkan satu Dunia Baru penuh dengan perdamaian
dankesejahteraan, satu Dunia Baru tanpa imperialisme dan kolonialisme
dan exploitation de l’homme par l’homme et de nation par nation.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Bangsa Indonesia (saya) berjanji pada diri Beograd untuk bekerja
mencapai suatu Dunia yang lebih baik, suatu Dunia yang bebas dari
sengketa dan ketegangan, suatu Dunia di mana anak-anak dapat tumbuh
dengan bangga dan bebas, suatu Dunia di mana keadilan dan kesejahteraan
berlaku untuk semua orang. Adakah suatu bangsa
menolak janji semacam itu?”.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
menolak janji semacam itu?”.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Dengan segala kesungguhan, saya katakan: kami bangsa-bangsa yang baru
Merdeka bermaksud berjuang untuk kepentingan Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Badan itu hanya dapat menjadi effective, bila
Badantersebut mengikuti jalannya sejarah dan tidak mencoba
untukmembendung atau mengalihkan ataupun menghambat jalannya.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Di zaman pembangunan bangsa-bangsa ini telah muncul kemungkinannya,
keharusan akan suatu “Dunia” yang bebas dari ketakutan, bebas dari
kekurangan, bebas dari penindasan-penindasan
Nasional.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
Nasional.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Bagi suatu bangsa yang baru lahir stau suatu bangsa yang baru lahir
kembali milik yang paling berharga adalah “kemerdekaan” dan
“kedaulatan”.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Dunia kita yang satu ini terdiri dari Negara-negara Bangsa,
masingmasing sama berdaulat, dan masing- masing berketetapan hati
menjaga kedaulatan itu, dengan masing-masing berhak untuk menjaga
kedaulatan itu.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
kedaulatan itu.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Dalam hal ini kita tidak hanya berjuang untuk kepentingan kitaBeograd
melainkan kita berjuang untuk kepentingan ummat manusia. Seluruhnya, ya
perjuangan kita lakukan untuk kepentingan mereka
yang kita tentang..
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
yang kita tentang..
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Bukanlah pion-pion yang di atas papan catur yang tuan-tuan hadapi.
Yang tuan-tuen hadapi adalah manusia, impian-impian manusia, citacita
manusla dan hari depan manusia.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Saya serukan kepada tuan-tuan kepada semua anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Bergeraklah bersama arusnya sejarah, janganlah mencoba
membendung arus itu.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
. “Sesuatu” itu kami namakan “Pancasila”, ya “Pancasila” atau Lima
Sendi Negara kami. Lima Sendi/Dasar tidaklah langsung berpangkal pada
Manifesto komunis ataupun Declaration of Independence. Declaration of
Independence memang, gagasan-gagasan dan cita-cita itu mungkin sudah
ada sejak berabad-abad telah terkandung dalam bangsa kami. Dan memang
tidak mengherankan bahwa paham-paham mengenai kekuatan yang besar dan
kejantanan itu telah timbul dalam bangsa kami selama dua ribu tahun
peradaban kami dan selama berabad-abad kejayaan bangsa sebelum
imperialisme menenggelamkan kami pada suatu saat kelemahan Nasional.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Singkirkan penyelewengan terhadap kemerdekaan dan emansipasi dan
ancaman terhadap perdamaian akan lenyap. Tumbangkan Imperialisme dengan
segera dengan Beogradnya Dunia akan menjadi suatu tempat yang lebih
bersih, suatu tempat yang lebih baik dan suatu tempat yang lebih aman.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Bangunlah Dunia ini kembali! Banguniah Dunia ini kokoh kuat dan sehat!
Bangunlah suatu Dunia di mana semua bangsa hidup dalam Damai dan
Persaudaraan. Bangunlah Dunia yang sesuai dengan impian
dan cita-cita ummat manusia.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
dan cita-cita ummat manusia.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]
•
Masalah bangsa Asia harus diselesaikan oleh Bangsa Asia Beograd dengan
cara-cara Asia. Asian Problems to be solved by themselves in Asian
ways.
[Konferensi Maphilindo di Manila 1963]
[Konferensi Maphilindo di Manila 1963]
- Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
- Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
- Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
- Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
- Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
- .Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan
- Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
- Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
- Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
- Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.
Selasa, 04 Februari 2014
GAUN PENGANTIN
pencerahan sahabat kita bisa ambil dari hikmah dari cerita ini:
Pagi ini persis pada waktu itu cerah ,aku duduk d teras sambil menikmati suasana pagi tanpa sadar
angan ku menerawang teringat kenangan pilu d masa lalu saat saat masa indah bersama orang yg begitu aku sayangi tp sayang aku hanya bisa menyayangi tanpa bisa memiliki nya,Lintang ya satu nama yang begitu membekas dalam sanubariku,aku berharap dia bahagia .,.,Pagi itu mentari bersinar cerah, tak sedikitpun ia berhenti memancarkan cahaya.
Aku duduk termenung sendiri pagi itu. Pandanganku memburu tajam pada sebuah cincin pernikahan yang kupegang.
Tak berapa lama aku dikagetkan dengan kedatangan seseorang.
"Radit, sedang apa?" ia menepuk pundakku lantas duduk tepat disampingku dan menyandarkan kepalanya dibahuku. "Ahh, Lintang. Kau membuatku kaget."
"Kau sedang merenung?"
"Ah tidak, mana bisa aku merenung melihatmu yang segar seperti ini."
"Kita keluar yuk Dit, makan gitu atau kalau enggak kita jalan jalan."
"Ga bisa lintang, kamu kan ga boleh keluar."
"Yah Radit, ya udah kalau gitu aku telepon Andre aja suruh nemenin dia. Lintang mengeluarkan handphone dari sakunya.
"Ga boleh juga Lintang. Kamu ga boleh ketemu sama Andre." Kuambil hanpdhone Lintang dan kugeletakkan di meja sebelahku.
"Haishh, Radit ga asik."
"Maaf, kalau aku buat kamu marah." Kupandangi dalam - dalam wajah Lintang. Wajah manisnya tak bisa disembunyikan sekalipun dia marah. Mata indahnya tetap sayu meskipun dia sedang cemberut.
"Kamu jelek kalau marah."
"Aku tidak marah."
"Lalu?"
"Aku cantik!" sambil mengarahkan wajah lembutnya dekat dengan wajahku, sangat dekat. Kita berpandangan cukup lama dan hanya kulayangkan sebuah ciuman di keningnya.
"Iya cantik, udah jangan marah lagi.oke?"ucapku tersenyum padanya dan beranjak membuatkannya minum.
"Radit, lagu apa yang akan kamu nyanyikan untukku minggu depan?"
"Aku belum tahu."
"Kenapa belum tahu? seharusnya kamu sudah menyiapkannya untukku."
"Tenang saja, akan ku berikan lagu paling baik untukmu."
"Janji?" "Tentu."
"Oke, aku tunggu lagu darimu sampai acaranya jelek karena lagumu awas ya."
"Tidak akan pernah terjadi Lintang."
"Kalau begitu aku pulang ya. Daaaa Radit." Dia berlari ke arahku dan memelukku.
"Kok pulang, minumannya?"
"Aku ingin beristirahat. Sampai bertemu besok."
Lintang adalah sosok gadis yang hebat. Dia mampu membuat pelangi saat hujan turun dihidupku
Ia bisa membuatku merasa begitu tenang saat disampingnya, dan Ia juga bisa membuat nasi goreng yang rasanya mirip dengan masakan Ibuku. Lintang, dia sederhana, penuh cinta dan selalu bisa membuat orang bahagia termasuk aku.
Kulihat piano yang terletak disudut kamarku, setelah cukup lama ku buka catatan lagu yang sudah banyak kunyanyikan untuk Lintang, dan sekarang aku tengah menggarap satu lagu lagi untuknya.
Kududuk didepan piano dan hanya diam. Sesekali kutenggelamkan wajah pada kedua tanganku, yang terlintas malah ceritaku dengan Lintang. Mulai dari kita pertama bertmeu hingga hari ini, dan akhirnya aku tahu lagu yang ingin ku nyanyikan untuknya "wedding dress".
Seminggu berlalu,
Pagi ini aku terbangun karena teleponku berbunyi dan ternyata itu sms dari Lintang.
"Jangan lupa, ini hari penting."
Segera kubergegas siap- siap. Selesai mandi kuambil kemeja putih yang baru kubeli beberapa waktu yang lalu ditemani Lintang. Namun langkahku terhenti mengamati cincin yang bersembunyi dibalik wadahnya. Kupakai kemeja putih itu dan rompi warna hitam beserta dasi yang sesuai. Begitu sudah siap ku ambil buku catatan lagu yang hendak kunyanyikan untuk Lintang.
Kuayuhkan langkahku, tak lupa cincin itu kutaruh disaku celanaku. Gugup rasanya. Langkah ini menjadi gontai. Sampai akhirnya aku sampai didepan gedung.
"Hari ini harus sempurna!" kataku dalam hati. Orang orang beserta teman temanku dan juga teman Lintang sudah berada disana. Mereka mulai menyalamiku, dan aku membalasnya dengan senyum hangat. Sambil berlalu ku masuki gedung itu, aku mencari dimana Lintang. Sampai ke bagian dalam gedung kulihat Lintang sangat anggun dengan baju pengantinnya
"Kamu cantik sekali." Pujiku kepada Lintang sambil merapikan rambutnya.
"Kamu juga tampan hari ini Radit. Senang sekali melihatmu." Lintang merapikan kerah bajuku
"Aku sangat gugup Radit."
"Sini..!" Pintaku pada Lintang yang kemudian memelukku, akupun balas memeluknya. Rasanya ingin waktu berhenti disini saja, jangan berjalan lagi. Biarkan begini saja. Aku dan Lintang.
"Lintang, Radit." suara yang tak asing membuyarkan lamunanku dalam pelukan Lintang
"Andre. Seru lintang yang kemudian berlari kearahnya."
"Sudah siap?"
"Tentu."
"Baik aku tunggu ya. Radit, terimakasih ya sudah datang."
"Iya, aku keluar dulu ya. Menyiapkan performku untuk kalian berdua."
Andre. Dia adalah sahabatku yang menyukai Lintang, dan Lintang balas menyukainya. Dan hari ini adalah hari penting untuk mereka.
Aku berharap hari ini aku yang berada diposisi Andre, sayangnya Andre lebih dulu melamar gadis impianku, sehingga cincin ini hanya bisa kusimpan tanpa pernah Lintang ketahui.
Pesta pernikahan Andre & Lintang dimulai, ada yang hilang rasanya melihat merka berdua dihadapkan dengan penghulu, ingin rasanya beranjak dari tempat ini, namun aku ingat pesan Lintang bahwa aku tak akan membuat acaranya jelek karenaku.
"Sah... sah...sah." terdengar tamu undangan mengucapkannya. Betapa aku ingin menangis, betapa aku ingin berteriak sekuat tenaga, tapi hanya bisa kutahan karena Lintang memnitaku bernyanyi.
Kunyanyikan lagu wedding dress milik Taeyang, aku tak peduli lagu itu terlihat sedih atau bagaimana. Hanya lewat lagu itu kuungkapkan semua.
"I can see you in your wedding dress." begitu sampai pada lirik lagu itu aku hampir meneteskan airmata, namun dapat kutahan.
Cause you should be my lady…
Now that we are apart now we’ll show how I can’t reason…
Never felt so strong like to lead us to a happy just never endless…
They just know that we belong to each other…
Never are we going to begone…
I can see you in your wedding dress
Setelah selesai kualunkan lagu itu, kugeletakkan cincin yang kubawa dan aku beranjak pergi meninggalkan pesta pernikahan mereka. Sejak saat itu aku menghilang dari kehidupan mereka. Melepaskan Lintangku kepada sahabatku, membawa luka dan kenanganku pada Lintang dan kumulai hidup baruku tanpa Lintangku.
Senin, 03 Februari 2014
TIDUR NYENYAK ADIK KECILKU
Siapa sangka bahwa gambaran indah tadi hanyalah memori semu dari seorang yang tengah memerhatikannya dalam diam. Siapa sangka semua fakta kebalikan tadi hanyalah kenangan tak pernah terjadi yang terbangkit dari orang itu. Memerhatikan gadis kecil yang dengan begitu pilunya meronta pada jenazah mengenaskan, membuat Abisali -kakaknya- tak bisa berpikir hal yang lebih baik selain membangun puing-puing impian.
Beberapa sibuk menenangkan, sebagian ikut merasa iba. Tapi bukan hanya Azifa saat itu, bukan pula hanya Abisali yang hidupnya hancur sebagian. namun ada banyak korban lain yang jatuh karena pembantaian keji dari tentara musuh Zionis. Ada banyak anak lain yang terkulai lemah dan menangis, ada banyak darah, ada banyak air mata dan kegaduhan yang terjadi disini. Semua terwarnai kekecewaan, kemarahan dan kesedihan mendalam. Dan bukan hanya terjadi sekarang atau kemarin, tapi berpuluh tahun sebelum hari ini semuanya terasa selalu berkabung.
Ketika manusia menemui ajalnya, sesungguhnya saat itulah ia terbangun dari tidurnya --Ali bin abi thalib--
“Abisali”
“Ya,,” Jawab remaja yang dipanggil Abisali itu, sedikit terkejut. Lamunannya pun buyar seketika itu juga.
“Bawalah adikmu pulang, tenangkan ia seperti biasa. Kau yang terbaik setelah semua” ujar wanita paruh baya sembari mengalihkan Azifa yang tengah tertidur di pangkuannya, mungkin lelah karena seharian menangis.
Abisali menatap nyalang adiknya. Airmata menetes di kedua pipinya menyentuh mulutnya dan terasa asin disana, tapi ia tidak mau menangis. Maka dihapus jejak air matanya itu dan dengan segera menarik nafas panjang. Abisali khawatir, jika Azifa tahu ia menangis, itu mungkin akan memperburuk suasana. Biar hanya Abisali yang menanggung perih karena menahan air mata. Biar sesakit apa pun itu.
Sebenarnya sudah tiga bulan yang lalu. Orang tua mereka menjadi tawanan untuk alasan yang dibuat-buat, bersama banyak orang lain di daerahnya. Dan baru tadi pagi mereka semua diketahui syahid. Abisali tentu bahagia kedua orang tuanya syahid, namun kenyataan bahwa dirinya sendirian membuatnya sangat terpukul. Terlebih Azifa yang jelas belum pantas untuk mengalami hal seperti ini.
Walaupun kehilangan dan ditinggalkan terasa wajar sekarang, Abisali tetap tidak rela membiarkan adiknya menanggung beban terlalu berat. Meski dirinya pun bukan orang dewasa, meski masih remaja dan mungkin masih termasuk golongan anak-anak. Namun kondisi kini membuat remaja berpendirian teguh itu berpikir melebihi kapasitasnya, merasakan lebih dari yang seharusnya dan menjadi seorang bijaksana lebih daripada usianya.
“Kakak,,” gumam Azifa yang terbangun dari tidurnya.
“Tidurlah, kita dalam perjalanan pulang” ujar Abisali menenangkan.
“Kakak, mengapa Ummi dan Abi dibunuh?”
Abisali hanya bisa terdiam mendengar lontaran pertanyaan polos dari adiknya, Abisali yang biasanya punya segudang cara untuk menghibur kini hanya termenung lirih, matanya memandangi langit yang masih biru kala itu, begitu indah. Bahkan di tempat yang kacau balau seperti ini langit masih saja indah. Meski bom dan rudal-rudal peluru yang mengancam tiap menit berdatangan. Meski bau mesiu dan anyir darah merebak. Langit masih tetap biru. Sungguh, Allah Maha Besar.
Barang siapa yang memenuhi janji tidak akan dikecam
Barang siapa teguh dalam pendirian tidak akan goyah
Barang siapa takut kematian maka kematian akan menguasainya
Sungguh, kata-kata yang begitu berat untuk seorang gadis yang baru genap enam tahun, untuk seorang gadis yang pipinya masih merah merekah, yang mulutnya masih penasaran untuk mencoba gula-gula manis dan susu coklat, gadis yang kakinya masih lincah untuk melompat kesana kemari.
Kini gadis itu selalu membisu tatkala Abisali menyampaikan kata-kata kesukaannya setiap malam dengan perangai lembut. Tatkala setiap jemari Abisali mengusap rambut gadis kecil agar tenang dan tenggelam dalam mimpi indah. Bermimpilah yang indah karena mungkin itu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan untuk merasakan kebahagiaan terlihat. Meski fana, meski sementara, meski bahkan tak masuk akal. Tapi seorang gadis kecil tak perlu tahu dan memikirkan hal semacam itu. Gadis kecil tak perlu mencemaskan apa-apa, tak perlu memikirkan apa-apa.
“Tolong, jangan mencemaskan apapun” bisik Abisali dengan suara hampir tertelan.
“Aku tidak bisa tidur lagi” rengek Azifa dipangkuannya.
“Kenapa?”
“Karena seringkali ketika terpejam dan tidur, serangan tiba-tiba muncul dan kita harus berlari untuk sembunyi. Kakak aku takut”
“Tak perlu takut, kita sudah biasa menghadapinya bukan, di tempat ini akan begitu penuh ancaman. Tapi jangan pernah khawatir tentang itu, hanya tidur dengan baik”
Azifa tidak lantas mengiyakan, beberapa menit kemudian tatkala jemari Abisali mengelus lagi puncak kepala anak itu dengan penuh kasih sayang, membuatnya mengantuk dan melupakan perasaannya yang lalu “Baiklah” tuturnya.
Azifa terlelap, tentu setelah Abisali menuntunnya untuk membaca doa pengantar tidur. Kapanpun itu, kapanpun serangan tiba dan merenggut nyawanya. Sungguh Abisali sudah muak dengan semua. Sungguh, Abisali tidak akan takut lagi.
Barang siapa takut kematian maka kematian akan menguasainya
Walaupun dia lari dengan menggunakan tangga menuju tujuh langit
Sleep well Azifa…
Sleep well my little sister…
Meski disini masih kacau, meski disini masih menyeramkan, kau harus tetap memiliki mimpi indah, dan jika kita bisa melewati malam panjang ini dengan selamat dan jika mentari pagi masih dapat kita rasakan. Bangunlah dengan wajah berseri dan ceritakan padaku petualangan menarik yang kau alami.
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa tetap kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nur: 55)
Inilah negaraku, inilah potret kehidupan yang harus aku hadapi bersama Azifa dan banyak orang lainnya di setiap menit bahkan detik. Ada banyak ketakutan disini, ada lebih banyak lagi kesakitan. Namun kami yakin akan janji Allah perihal kemenangan umat muslim yang pasti akan terwujud.
Harapan tak lantas terkubur disini, kami masing-masing memiliki impian tentang masa depan dan gambaran negara yang kami pilih. Meski harapan itu masih jauh dan buram, meski rangkanya pun masih bias. Tapi kami takkan pernah menyerah begitu saja.
Kami memang tidak pernah menginginkan untuk hidup seperti ini, namun kami bangga telah menjadi hamba Allah yang memperjuangkan agamanya. Percayalah, sehancur apapun kami kelihatannya tapi semangat tengah membara dan akan terus membara apa pun yang terjadi, sampai kapanpun.
inilah kisah kecil saudarakita yang d palestina.,.,ya allah ya robb kuatkan keimanan mereka.,.,tabah kan hati mereka.,.,.,
Gendhis savindra. Diberdayakan oleh Blogger.