Senin, 23 Desember 2013

on Leave a Comment

MAKNA AKSARA JAWA






















Huruf Jawa atau aksara Jawa tepatnya dikenal dan masi dipakai sampai saat ini terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta dan digunakan sebagai bahasa resmi mereka selain bahasa Indonesia , sebenarnya apa fungsi huruf jawa diatas ,sebenarnya bagi orang awam ini hanya sebuah perhuruf atau kosakata biasa , sebenarnya huruf jawa bisa diwakilkan sebagai sifat manusia untuk mencapai kesempurnaan , kenapa bisa disebut untuk mencapai kesempurnaan , yak arena tiap aksara mengantung arti kata yang mendalam dan banyak serta penafsiranya pun banyak ,setiap per aksara jawa mengandung karakter perwakilan tiap orang dan akan mencapai kesempurnaan tingkat SPIRITUALNYA Jika bisa mengemban 20 aksara jawa tersebut
Beberapa Terjemahan Dari Internet entah asal usulnya dari mana
Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).
Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan.
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.
Berikut Penjelasan HANACARAKA  dalam diri manusia
  1. Ha Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci ,ini tidak jauh dari kata Iklash artinya kita Pasrah dan Apa adanya ,kita bukan menginginkan tapi membutuhkan dari yang Maha Suci ,seperti Ilmu datang dari yang Maha Suci jika benar-benar dibutuhkan melalui perantara seseorang ,Ingat menginginkan itu sama saja Ego ,Membutuhkan sama saja dari Pasrah dan Iklash
  2. Na Nur candra, gaib candra, warsitaning candara – pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi ,Cahaya Ilahi disini artinya mengharapakn Ridho dan Izin Dari Tuhan Yang Maha Esa ,setiap perbuatan yang kita sebut baik selalu mengarah aksara ini , pengharapan Cahaya Ilahi dapat dilakukan dengan Berusaha dan Berdoa ,Cahaya Ilahi dalam diri manusia bermanfaat membersihkan noda-noda kotoran dogma yang menghalangi kita untuk bertemu dengan diri kita yang sejati(Syarat Bertemu Guru Sejati)
  3. Ca Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi – arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal, Ini berhubungan dengan aksara Na , Dalam hal Berusaha Dan Berdoa hanya kepada Yang Maha Tunggal ,jagan menduakan Tuhan itu sangat melanggar semua aturan agama Terutama Islam disebut Syirik atau menyekutukan Allah Swt,kita coba bandingkan hal yang lebih kecil lagi kita punya teman baik dan setia tapi kita telah menyekutukan( dalam arti berkhianat)tentunya kita akan sakit hati sangat mudah untuk kehidupan sehari-hari untuk menghilangkan aksara jawa Ca ,Karena Sesuatunya dan Tujuan Benda Hidup dan Yang Diciptakan Oleh Yang Maha Kuasa hanya semata untuk tujuan Yang Maha Tunggal karena kita ibarat peran skenario dan dalangNya adalah Tuhan Yang Maha Esa
  4. Ra Rasaingsun handulusih – rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani, aksara ini berhubungan erat degan Ha,Na,Ca ,Cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa Cinta Kasih Kepada Sesama Mahkluk Hidup ,Cinta kasih dapat menetralkan semua bentuk kehidupan menjadi damai dan kembali kepada aksara Ca yaitu arah dan tujuanya kepada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,setiap manusia mempunya sifat cinta sejati contoh paling kecil adalah cinta kepada istri atau suami
  5.  cintah tidak pandang bulu ,cinta itu buta tapi cinta dapat dirasakan ,ini adalah pendapat umum pemuda yang pernah merasakan cinta ,artinya cinta dapat dirasakan ,keberadaan Tuhan pun dapat diRasakan keberadaan Mahkluk hidup kun dapat dirasakan  ,Cinta berasal dari hati ,hati hanya bisa bicara dengan hati ,hati ke hati ,ini adalah Dasar untuk mendapatkan Cahaya Ilahi aksara Na , dengan melalui jalan menuju ke Maha Tunggal aksara Ca , dan kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa aksara Ha , intinya yaitu berdoa proses berdoa dalam aksara yaitu NiatàRaàCaàNaàHa proses menurut aksara Jawa Inilah yang cukup mudah untuk komunikasi dengan Tuhan Yang Maha Esa tentunya dengan Syarat Iklash ,Pasrah,Membutuhkan bukan Menginginkan ,Dan Cinta Nurani(ini yang paling sulit)
  6. Ka Karsaningsun memayuhayuning bawana – hasrat diarahkan untuk kesajeteraan alam,Jika seseorang sudah bisa merasakan Cinta Kasih Nurani ,Pastinya menginginkan Kesejahtraan Alam ,orang yang memiliki Perasaan Cinta Kasih Nurani akan merasakan sendih melihat sesama mahkluk hidup saling menghancurkan dan merendahkan dan  untuk menghindarinya hendaknya Silih-Wangi(saling mengharumkan orang sunda umunya menyebut Siliwangi sebagai MahaRaja Pajajaran) ,untuk itu rasa cinta sejati dan hasrat kesajahtraan alam merupakan dasar sifat ini pada manusia adalah Toleransi Sesama Mahkluk hidup dengan batas-batas Kesepakatan atau Wahyu
  7. Da Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa adanya ini berhubungan dengan Aksara Ha ,tidak lain dari Kata Pasrah
  8. Ta Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup tidak lain dari sifat konsisnten dan tidak goyah punya pendirian dan yang mempunya aksara ini pastinya sudah menemukan Jati Dirinya Artinya sudah ada Aksara Na dalam Pribadi diri tentunya Aksara Na ini berhubungan dengan Ha,Ca dan Ra dan Diarahkan ke Aksara Ka yaitu Kesejahtraan alam yang artinya tidak jauh dari Perdamainan
  9. Sa Sifat ingsun handulu sifatullah – membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan, ini berhubungan dengan aksara Ra ,berusahalah diri kita seperti cinta kasih yang diberikan kepada kita dari Tuhan Yang Lagi Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,(sifat yang dimiliki seperti Arjuna ,Kresna)
  10. Wa Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas, ini berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan ,manusia mampu membuat ilmu pengetahuan yang hanya terbatas menjadi tidak terbatas denga syarati menemukan Sejatinya Diri Sendiri,selanjutnya prossesnya akan berbeda-beda ,maka dari itu Ilmu Pengetahuan Alam yang turun ke Dunia kita merupakan proses Kerja Keras Dan Doa dan hanya bisa memperoleh petunjuk dari aksara Wa ,aksara ini sangat dijalani maka dari itu hanya sebatas orang yang mampu mempunya karakter aksara Wa dalam ilmu Cina ada hubunganya dengan ilmu yang disebut Iching (Pejelasan Iching sedang dibuat artikelnya)
  11. La Lir handaya paseban jati – mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi ,aksara ini berhubungan denan aksara Ca atau bisa dibilang tingkat lanjut dari aksara Ca ,ini seperti wahyu tapi bukan wahyu melainkan Takdir ,takdir yang kita jalani hanya semata tuntunan Ilahi ,artinya kita mengikuti takdir kita ,kita pun bisa mengelak dengan berdoa dan berusaha untuk menajalani takdir lain yang menurut kita lebih baik ,Tuhan Yang Maha Agung lagi Maha Pengasih dan Penyayang kepada semua mahkluk hidup
  12. Pa Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah ,ini adalah makrifat sulit dijelaskan dengan kata-kata ,hanya dengan hati yang bijak yang mampu merasakan aksara ini ,aksara ini adalah tingkat lanjut dari Wa dan Ra
  13. Dha Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar,segala-galanya adalah dari dasar, dasar yang dimaksud adalah Niat dan diatas yang dimaskud adalah Iklash ,niat mempelajari suatu ilmu ,iklash mengamalkan ilmu untuk mahkluk hidup yang lain
  14. Ja Jumbuhing kawula lan Gusti – Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya, ini adalah tingkat lanjut aksara Pa ,jadi tidak bisa dijelaskan kata-kata tapi hanya dari hati yang bijak contoh yang paling mudah adalah ,kita sudah berusaha dan berdoa tapi Tuhan memberikan rencana yang lebih baik dari kita rencanakan.
  15. Ya Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas titah/kodrat Illahi,barulah kita sampai kepada sifat dasar manusia yaitu Yakin ,bertindak dalam hal sesuatu harus dimulai dari niat selanjutnya menyakini apa yang di jadikan tujuan.
  16. Nya Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat kehidupan ,tingkat lanjut dari aksara Pa , ini sifat penting dalam kepmimpinan harus memahami kehidupan dan kemunkinan yang akan terjadi saat mendatang(kemampuan melihat masa depan tanpa mata nyata)
  17. Ma Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin/mantap dalam menyembah Ilahi,tingkat lanjut dari aksara awal yaitu Ha dan Ya, menyembah Tuhan Harus Yakin dan mantap tanpa keyakinan akan terombang ambing dan jika terombang-ambing sama saja menghilangkan aksara Na , yaitu syarat menemukan Guru Sejati
  18. Ga Guru sejati sing muruki – belajar pada guru nurani, tentunya pasti berhubungan dengan aksara Na dan Ma ,pada tingkatan ini manusia umunya mempunya aura dan sakti tanpa aji semuanya karena Tuntunan Ilahi(hampir semua aksara Ga bisa dihubungan ke semua aksara Jawa)
  19. Ba Bayu sejati kang andalani – menyelaraskan diri pada gerak alam,maksudnya mematuhi takdir dan menjalani apa yang diperintahkan Tuhan ke kita ,tingkat lanjut dari Ga yang berarti berhubungan dengan semuanya
  20. Tha Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan ,pasti ini sudah dijelaskan dari awal hanya saja niatan dalam arti tuntunan Ilahi artinya niatan yang dibutuhkan untuk kerohanian diri sendiri dan orang lain ,orang yang punya aksara Tha sudah niat biasanya alat dan bahan sudah siap .bahkan tidak perlu alat bahan sudah dipersiapkan dari orang lain ini adalah sifat dari Bijaksana dan BeWibawa
  21. Nga Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi manusia ,dan ini lah yang terkahir Nga mudah dikatakan sulit di perbuat ,harus benar-benar serius untuk bisa melepaskan egoism manusia karena egosime merupakan akar dari Perang dan Ketidakseimbangan Dunia ini sehingga kita haru mampu menahan nafsu yang salah satunya yaitu egois , menang sendiri ,sombong ,ego-is(sifat buruk manusia berdasarkan ego dan nafsu)
UNEN UNEN JAWA yang memahami aksara jawa
*pamulange sangsarane sesami = pelajarannya sengsaranya sesame(segala sesuatu harus dibayar)
*sakti tanpa aji = berhasil tanpa sarana(guru sejati)
*sugih tanpa banda = bisa menginginkan apa saja tanpa persiapan(sabdo pandita ratu atau kun-fa-ya-kun)
*ngluruk tanpa bala = menyusup tanpa teman, tetapi selalu mendapatkan hasil(belajar sendiri hasil untuk sendiri)
*ngasorake tanpa peperangan = menang tanpa menggunakan kekerasan/perang(perdamaian) (objek)apa kang sinedya teka,apa kang kacipta dadi = apa yang diinginkan/diamaui akan terjadi/ tercipta.
*Digdaya tanpa aji = sakti tanpa ajian(belajar sendiri atau cari tau sendiri)
*Trimah mawi pasrah = menerima dengan menyerah(pasrah)
*Suwung pamrih tebih adjrih = sepi hasrat jauh dari takut(punya banyak ide dan kreatif)
*Langgeng tan ana susah tana ana bungah= tenang tetap hidup nama(maksudnya kalau udah mati namanya dikenang)
*murid gurune pribadi = murid gurunya pribadi(ya guru sejati)

















0 komentar :

Posting Komentar

Gendhis savindra. Diberdayakan oleh Blogger.