Nama saya tya savindra, sebut saja vin. Saya hanya gadis biasa yang mempunyai begitu banyak imaginasi. Tapi kali ini saya tidak akan menceritakan tentang imaginasi2 saya itu.
Saya ingin bercerita tentang seorang teman yang mengajarkan saya tentang ketulusan cinta yang sebenarnya.
Semua dimulaiAgustus 2014 kemarin. Saya bermain kerumah nya. Sebenarnya saya tidak terlalu dekat dengan perempuan berdarah manado ini, tapi mengenalnya sudah cukup lama. Selama saya bermain di rumahnya, sedikit demi sedikit kami menjadi lebih akrab. Ya, untungnya kami tergolong orang yang bisa cepat akrab. Suatu hari saya mempunyai ide untuk membuat sebuah film animasi untuk pacar saya yang jaraknya cukup jauh atau cukup dikenal dengan kata LDR (longdistance relationship). Tiba2 dalam keasikan saya dalam membuat animasi2 itu, dia (teman saya) meminta untuk membantu membuatkan yang seperti itu untuk ulangtahun orang yang selama ini ternyata mempunyai tempat terspesial di hatinya. Orang itu tidak lain adalah mantannya sendiri yang sudah kurang lebih 6 tahun tidak ada komunikasi yang kuat. Mungkin kata2 yang tepat untuk cerita itu adalah ABSURD. Jelas!, bagaimana mungkin mantan yang hanya berumur 8bulan hubungannya dan selama 6tahun tidak terdeteksi keberadaannya bisa mempunyai tempat begitu spesial bagi teman saya ini?. Setelah mendengar ceritanya tentang mantannya ini saya lebih terkejut lagi karna ternyata dulu dia yang memutuskan hubungan mesra nya dengan sang pujaan hatinya ini. Entah lah. Saya tidak berani bertanya terlalu jauh, toh dia sudah menyadari perbuatannya itu salah. Saya sempat bertanya mengapa tidak balikan saja jika sudah tau salah dan masih punya rasa? Tapi ternyata pada saat kejadian itu dia ini masih sangat menikmati masa kelabilan nya yang penuh dengan keegoisan dan jaim yang sangat tinggi. Wajar menurut saya. Labil adalah proses pendewasaan. Jadi dia ingin memperlihatkan pada pujaan hatinya ini bahwa dia sanggup mendapatkan yang lebih baik dan disatu sisi dia juga malu mengakui kesalahannya. Alhasil, dia harus menyimpan rasa cintanya itu jauh di dalam lubuk hatinya sampai sekitar 6tahun lamanya. Percaya atau tidak, dia berhasil menyimpan rasa itu. Sampai pada hari dimana pujaan hatinya berulang tahun. Dia bertanya kepada saya apakah ini tdak akan mengganggu hubungan nya dengan orang yang sedang dekat dengannya?. Ya memang dia ini sedikit sangat kepo orangnya, dia tau bahwa melihat twitter atau facebook pujaan hatinya ini akan membuatnya semangkin rapuh karena pasti dia akan melihat apa yang tidak ingin dia lihat. Dia ini selalu menguatkan dirinya dan toh tetap mempunyai rasa ingin tau yang dalam. Balik lagi kepertanyaannya tentang animasi film yang baru kami buat. Saya pun dengan lantang menjawab, kau tidak akan pernah tau sebelum kau mencoba! Coba saja dulu kirim ke dia dan kau akan melihat reaksinya. Kalau dia tidak suka dengan jerih payahmu berarti dia tidak lagi pantas untuk kau pertahankan!. Untungnya teman saya ini mau menurut. Walaupun hasilnya biasa2 saja tapi saya yakin dia sudah merasa amat puas dengan apa yang dia lakukan. Tahap selanjutnya yang ingin dia lakukan adalah pulang ke Indonesia. Saya lupa menceritakan bahwa kami berdua tidak tinggal di Indonesia. Kami tinggal di negara tetangga (singapura). Waktu dia mengatakan bahwa dia akan ikut pulang ke tanah air, saya sangat terkejut dan senang. Karna saya mempunyai teman untuk pulang. Tapi satu hal yang membuat saya tidak begitu yakin, yaitu misi nya pulang. Dia ingin bertemu dengan pujaan hatinya, sebut saja mantannya ini dan sudah bertahun2 tidak menjalin hubungan erat dengannya. Mustahil! itu yang pertama kali terlintas di otak saya saat dia memberitahu sebab yang membuat dia sangat bersungguh2 ingin pulang. Mungkin ada orang2 yang seperti dia, tapi hanya 2 dari 10 orang yang berhasil kembali dan biasanya sih kerjaannya laki2 dalam hal seperti yang satu ini. Bukan perempuan!. Dengan sedikit enggan saya pun akhirnya memberikan semangat untuk nya. Saya sempat bertanya mengapa dia berani mengambil resiko yang menurut saya sangat tinggi sebagai perempuan. Dia menjawab dengan sangat simple dan jelas dari hatinya, karena CINTA. Setelah jawaban itu saya pun tidak bertanya panjang lebar karna apapun itu yang saya pertanyakan, dia selalu mempunyai jawaban singkat yang masuk akal menurut saya untuk orang yang mempunyai keinginan untuk merubah kesalahannya dan ingin mendapatkan kesempatan kedua.
Hari berganti, bulan pun dengan cepatnya berlalu memasuki Juli. Saat2 yang sangat sibuk. Saya sibuk dengan segala persiapan untuk pulang dan teman saya ini pun sibuk dengan kopernya. Semua sudah kami persiapkan matang2. Setelah sampainya di bandara Soekarno-Hatta kami pun berpencar. Saya dengan keluarga, begitu juga dia bersama keluarganya dan pulang ke bintaro tanggerang. Minggu2 pun berlalu dan kami tidak ada kontek2an sama sekali. Saya sangat memahami itu karna pastinya dia repot dengan keluarga nya dan usahanya mendapatkan pujaan hatinya itu kembali. Suatu hari saya menerima telfon dari nya yang ingin bertemu hari itu dengan saya. Akhirnya saya pun menyanggupi keinginan nya untuk bertemu dan ternyata dia bersama pujaan hatinya itu!. Saya sangat bingung bercampur senang! Bingung karna saya tidak tau apakah mereka sudah kembali atau belum dan senang karna ternyata usahanya membuahkan hasil yang memuaskan. Walaupun saya sempat tidak yakin dengan ide nya itu. Tapi saya sangat senang melihat dia dan memang pada hari itu saya melihat ada kepuasaan dan kebahagiaan tersendiri di wajahnya yang chubby itu. Setelah hari itu kami kembali seperti sebelumnya. Lost contact.
Saya sangat menikmati liburan ke jakarta.
Sampai akhirnya waktu memaksa kami harus pulang kembali menuntut ilmu di negara yang terkenal dngan singa airnya. Semua sangat berkesan dan sangat cepat berlalu. Tapi ternyata mereka mempertahankan cinta itu. Berat? Jelas berat. Welcome to LDR life.. Tapi yang diperlukan dalam hubungan ini adalah komunikasi, kepercayaan dan kesetiaan. Tidak hanya di hubungan ini. Tapi juga disetiap hubungan yang ada. Tidak mudah menjaga kepercayaan dan kesetiaan untuk seseorang yang jauh, tapi disitulah kedewasaanmu yang di tuntut. Orang yang bisa dibilang dewasa adalah orang yang bisa menjaga komitmen yang telah mereka buat. Orang yang dewasa adalah orang yang bisa mempunyai banyak teman sama jenis atau lawan jenis tanpa menyakiti perasaan pasangannya. Apalagi jika hubungannya jarak jauh. Pastinya harus extra hati2 dalam bertindak dan berkata. Tapi lama kelamaan saya melihat sepertinya pujaan hatinya ini belum siap untuk menjalin hubungan LDR. Mungkin karna dia anak paling kecil atau karna lingkungannya yang juga belum begitu mendukung. Entah lah. Saya juga melihat ada rasa sakit di raut wajah teman saya ini. Mungkin karna rasa rindu yang sangat menggebu2 atau mungkin karna harus memberikan perhatian extra kepada pujaan hatinya ini. Suatu malam ketika saya menginap di rumahnya, seperti biasa dia bercerita tentang betapa dia mencintai dan menyayangi pujaan hatinya ini. Kebanggaan tersendiri yang dia dapatkan ketika berhasil merebut hati pujaan nya ini kembali. Tetapi tiba2 senyuman di bibirnya itu berubah dan airmata menyapu kegembiraan yang nampak di wajahnya. Dia mnceritakan ketakutannya dan dia merasa semua akan berakhir tidak seperti yang dia harapkan. Ini memang bukan yang pertama kali dia bercerita tentang pujaan hatinya itu. Keluh kesahnya selalu dia tumpahkan pada saya dan saya hanya mampu menyediakan telinga saya untuk mendengar. Dengan nada sedikit geram saya bertanya mengapa kau tidak menyudahi semua saja sih kalau toh dia masih tidak juga peka dengan perasaan mu dan masih dengan keegoan nya? Tapi dia hanya menjawab ya, kau gampang berkata begitu karna kau tidak berada di posisiku, mungkin kalau kau merasakan yang kurasakan ini mungkin kau akan lebih gila dari ku!. Jawaban yang membuat mulutku terkunci dan merasakan bahwa cinta yang dia punya untuk laki2 itu bukan cinta yang sederhana. Bukan cinta yang sekarang hanya terucap di bibir orang2 labil tanpa makna yang sesungguhnya. Cinta yang dia pertahankan itu sangat nyata dalam dalam sekali. Sampai saya berfikir mungkin kalau hal itu terjadi pada saya. Tidak akan mungkin saya bisa melakukan hal yang cukup gila seperti yang teman saya itu lakukan. Saya pernah merasakan cinta pertama dan cukup lama menurut saya. Tapi ketika saya gagal dalam hubungan itu, saya sama sekali tidak berusaha seperti dia untuk mendapatkan orang yang pernah saya cintai itu kembali. Tidak sama sekali. Apalagi untuk berfikir pulang ke indonesia dengan harga tiket yang cukup menguras tenaga membelinya. Tapi ketika saya melihat bagaimana teman saya ini berjuang mengumpulkan uang, mencari kerja sana sini dengan pengalaman dan bahasa yang pas2an sampai sakit2an itu benar2 hal yang jarang mau dilakukan perempuan2 normal. Dia sangat mempunyai semangat untuk bertemu dengan pujaan hatinya itu. Terkadang saya merasa kesal melihat apa yang dia perbuat. Saya rasa dia juga seharusnya mendapatkan laki2 yang tau diri dan bisa mengsupport dia. Bukan malah membuat dia selalu kesal dan menjadikannya serba salah. Tapi dia selalu bilang bahwa mungkin inilah balasan yang harus dia terima. Mungkin ini bisa membayar luka yang pernah dia goreskan dihati pujaan nya itu. Dan jika ini bisa membayar semua itu aku rela membiarkan diriku terluka selama dia bisa menjadi milikku. Kata2 yang sangat menyakitkan bagi saya pribadi. Saya sangat jauh berbeda dengan dia. Iya, saya adalah tipikel perempuan yang sangat tidak suka bertele2 apalagi kalau dalam masalah cinta. Bagi saya kesempatan kedua atau bertahan untuk cinta itu adalah bullshit. Cinta tidak akan menyakiti. Tapi teman saya ini sangat mempunyai kesabaran yang extra untuk semua itu. Entah dimana dia membeli kesabaran itu atau mungkin dia punya counter isi ulang kesabarannya sendiri. Saya belajar cukup banyak dari teman saya ini.. Bagaimana dia bertahan dengan keadaan yang sangat serbasalah dan sangat terbebani menurut saya. Saya bertanya mengapa dia tidak marah saja atau sedikit keras terhadap kekasihnya itu agar kekasihnya tau bahwa ada batasan antara wajar dan tidak wajar. Tapi gadis berdarah sunda ini sepertinya selalu saja punya cara untuk membela kekasih hatinya itu. Padahal jelas2 kekasihnya itu terkadang sangat menyebalkan. Aku akan tetap menutup mataku dan telinga ku tidak perduli selama apapun waktu yang ku perlukan untuk membuatku tetap bisa bertahan dengannya dan membuat nya sadar bahwa aku yang selama ini mengharapkan dia. Begitulah kata2 yang selalu saja keluar dari bibir gadis periang ini. Hati saya semangkin keruh melihat dia yang tidak pernah jera untuk tetap bertahan. Sampai dia memutuskan untuk tidak pernah lagi menyentuh twitter (jejaringan sosial) hanya untuk menghilangkan rasa ingin tau nya yang akan berujung pada kecemburuan. Ku rasa kau tak perlu berbuat seperti itu! Cukup kau tegaskan saja pada pacarmu itu agar dia tau batasan berteman!. Jawabku dengan nada kesal. Kau mungkin tidak pernah merasakan kehilangan ya? Kau tidak pernah merasakan bagaimana rasanya menjaga barang paling berharga yang mudah rapuh atau gampang pecah ya?. Jawabnya lagi dengan nada lirih. Mungkin kalau kau mau mengganti barang itu dengan yang baru, kau tidak perlu pusing menjaganya agar tidak pecah (lagi). Balasku sambil asik mendengarkan lagu di kamarnya. Ini hati vin, bukan barang yang mudah kau ganti. Aku akan bertahan sampai akhirnya kami bersatu. Aku yakin garis akhir yang indah itu ada!. Dan aku, aku akan berada disana dengan dia. Jawabnya sambil tersenyum. Sekarang aku hanya berusaha tidak mencari tau atau bertanya apapun kepadanya yang aku tau jawabannya akan menyakitiku lebih dalam lagi. Dia penguatku vin. Katanya memecahkan sunyi yang ada. Saya merasa cukup prihatin sebagai teman yang cukup dekat. Saya rasa bebannya cukup banyak yang harus dia tanggung. Tapi saya salut karna didalam persoalan2 yang dia hadapi dia tidak lupa untuk berdoa. Mungkin itu yang membuat dia cukup tegar.
Akhirnya selang beberapa waktu setelah itu dia menelfon saya dengan nada lemas dan terlukis kekecewaan yang sangat dalam saat dia memberitahu bahwa hubungannya yang baru seumur jagung itu kandas. Saya sempat panik ketika mendengar itu. Takutnya dia gelap mata dan ingin melakukan hal2 yang bodoh. Takutnya. Itu hanya ketakutan saja. Tapi ternyata dia tidak sebodoh itu. Walaupun beberapa kali dia sempat punya pikiran untuk pulang ke indonesia untuk selamanya. Saya selalu berkata. Kalau kau memutuskan untuk meninggalkan sekolah mu disini dan pulang hanya karna cowok itu. Akulah manusia pertama yang akan bilang KAU ORANG YANG PALING BODOH YANG PERNAH KU KENAL!. Dengan nada tegas untuk memperingatinya. Karna menurut saya jika kita mencintai seseorang dengan tulus, kita akan tetap mengsupport orang itu sejauh apapun jarak dan seberat apapun rintangan yang ada. Itu cinta. Tapi ternyata dia sangat menikmati sakit hatinya itu. Dia berhasil memakai topeng kebahagiaan hanya untuk menutupi wajahnya yang penuh airmata. Hebat bukan?.
Terkadang kita berbicara tentang cinta tanpa mengerti arti cinta sesungguhnya. Tapi teman saya ini, dia bukan hanya menuturkan kata cinta tapi juga berkorban untuk cintanya. Seorang perempuan tidak akan pernah mengalah dalam sikon apapun itu. Tapi jika ia mengalah. Artinya ia benar2 mencintai pasangannya.
Seperti yang sering kita dengar atau baca 'cinta itu butuh aksi bukan kata2' tapi terkadang kita salah mengartikan quote itu. Kita selalu mengartikan AKSI sebagai apa yang terlihat dengan mata. Tapi jangan salah. Aksi juga bisa tidak terlihat. Sekarang tergantung seberapa peka nya kita terhadap perlakuan pasangan kita itu. Kita selalu menuntut apa yang kita inginkan sampai akhirnya kita menutup mata kita dan membuat kita tidak bisa melihat pengorbanan pasangan kita.
Buat teman baikku ! Aku selalu mendoakanmu!.
Saya ingin bercerita tentang seorang teman yang mengajarkan saya tentang ketulusan cinta yang sebenarnya.
Semua dimulaiAgustus 2014 kemarin. Saya bermain kerumah nya. Sebenarnya saya tidak terlalu dekat dengan perempuan berdarah manado ini, tapi mengenalnya sudah cukup lama. Selama saya bermain di rumahnya, sedikit demi sedikit kami menjadi lebih akrab. Ya, untungnya kami tergolong orang yang bisa cepat akrab. Suatu hari saya mempunyai ide untuk membuat sebuah film animasi untuk pacar saya yang jaraknya cukup jauh atau cukup dikenal dengan kata LDR (longdistance relationship). Tiba2 dalam keasikan saya dalam membuat animasi2 itu, dia (teman saya) meminta untuk membantu membuatkan yang seperti itu untuk ulangtahun orang yang selama ini ternyata mempunyai tempat terspesial di hatinya. Orang itu tidak lain adalah mantannya sendiri yang sudah kurang lebih 6 tahun tidak ada komunikasi yang kuat. Mungkin kata2 yang tepat untuk cerita itu adalah ABSURD. Jelas!, bagaimana mungkin mantan yang hanya berumur 8bulan hubungannya dan selama 6tahun tidak terdeteksi keberadaannya bisa mempunyai tempat begitu spesial bagi teman saya ini?. Setelah mendengar ceritanya tentang mantannya ini saya lebih terkejut lagi karna ternyata dulu dia yang memutuskan hubungan mesra nya dengan sang pujaan hatinya ini. Entah lah. Saya tidak berani bertanya terlalu jauh, toh dia sudah menyadari perbuatannya itu salah. Saya sempat bertanya mengapa tidak balikan saja jika sudah tau salah dan masih punya rasa? Tapi ternyata pada saat kejadian itu dia ini masih sangat menikmati masa kelabilan nya yang penuh dengan keegoisan dan jaim yang sangat tinggi. Wajar menurut saya. Labil adalah proses pendewasaan. Jadi dia ingin memperlihatkan pada pujaan hatinya ini bahwa dia sanggup mendapatkan yang lebih baik dan disatu sisi dia juga malu mengakui kesalahannya. Alhasil, dia harus menyimpan rasa cintanya itu jauh di dalam lubuk hatinya sampai sekitar 6tahun lamanya. Percaya atau tidak, dia berhasil menyimpan rasa itu. Sampai pada hari dimana pujaan hatinya berulang tahun. Dia bertanya kepada saya apakah ini tdak akan mengganggu hubungan nya dengan orang yang sedang dekat dengannya?. Ya memang dia ini sedikit sangat kepo orangnya, dia tau bahwa melihat twitter atau facebook pujaan hatinya ini akan membuatnya semangkin rapuh karena pasti dia akan melihat apa yang tidak ingin dia lihat. Dia ini selalu menguatkan dirinya dan toh tetap mempunyai rasa ingin tau yang dalam. Balik lagi kepertanyaannya tentang animasi film yang baru kami buat. Saya pun dengan lantang menjawab, kau tidak akan pernah tau sebelum kau mencoba! Coba saja dulu kirim ke dia dan kau akan melihat reaksinya. Kalau dia tidak suka dengan jerih payahmu berarti dia tidak lagi pantas untuk kau pertahankan!. Untungnya teman saya ini mau menurut. Walaupun hasilnya biasa2 saja tapi saya yakin dia sudah merasa amat puas dengan apa yang dia lakukan. Tahap selanjutnya yang ingin dia lakukan adalah pulang ke Indonesia. Saya lupa menceritakan bahwa kami berdua tidak tinggal di Indonesia. Kami tinggal di negara tetangga (singapura). Waktu dia mengatakan bahwa dia akan ikut pulang ke tanah air, saya sangat terkejut dan senang. Karna saya mempunyai teman untuk pulang. Tapi satu hal yang membuat saya tidak begitu yakin, yaitu misi nya pulang. Dia ingin bertemu dengan pujaan hatinya, sebut saja mantannya ini dan sudah bertahun2 tidak menjalin hubungan erat dengannya. Mustahil! itu yang pertama kali terlintas di otak saya saat dia memberitahu sebab yang membuat dia sangat bersungguh2 ingin pulang. Mungkin ada orang2 yang seperti dia, tapi hanya 2 dari 10 orang yang berhasil kembali dan biasanya sih kerjaannya laki2 dalam hal seperti yang satu ini. Bukan perempuan!. Dengan sedikit enggan saya pun akhirnya memberikan semangat untuk nya. Saya sempat bertanya mengapa dia berani mengambil resiko yang menurut saya sangat tinggi sebagai perempuan. Dia menjawab dengan sangat simple dan jelas dari hatinya, karena CINTA. Setelah jawaban itu saya pun tidak bertanya panjang lebar karna apapun itu yang saya pertanyakan, dia selalu mempunyai jawaban singkat yang masuk akal menurut saya untuk orang yang mempunyai keinginan untuk merubah kesalahannya dan ingin mendapatkan kesempatan kedua.
Hari berganti, bulan pun dengan cepatnya berlalu memasuki Juli. Saat2 yang sangat sibuk. Saya sibuk dengan segala persiapan untuk pulang dan teman saya ini pun sibuk dengan kopernya. Semua sudah kami persiapkan matang2. Setelah sampainya di bandara Soekarno-Hatta kami pun berpencar. Saya dengan keluarga, begitu juga dia bersama keluarganya dan pulang ke bintaro tanggerang. Minggu2 pun berlalu dan kami tidak ada kontek2an sama sekali. Saya sangat memahami itu karna pastinya dia repot dengan keluarga nya dan usahanya mendapatkan pujaan hatinya itu kembali. Suatu hari saya menerima telfon dari nya yang ingin bertemu hari itu dengan saya. Akhirnya saya pun menyanggupi keinginan nya untuk bertemu dan ternyata dia bersama pujaan hatinya itu!. Saya sangat bingung bercampur senang! Bingung karna saya tidak tau apakah mereka sudah kembali atau belum dan senang karna ternyata usahanya membuahkan hasil yang memuaskan. Walaupun saya sempat tidak yakin dengan ide nya itu. Tapi saya sangat senang melihat dia dan memang pada hari itu saya melihat ada kepuasaan dan kebahagiaan tersendiri di wajahnya yang chubby itu. Setelah hari itu kami kembali seperti sebelumnya. Lost contact.
Saya sangat menikmati liburan ke jakarta.
Sampai akhirnya waktu memaksa kami harus pulang kembali menuntut ilmu di negara yang terkenal dngan singa airnya. Semua sangat berkesan dan sangat cepat berlalu. Tapi ternyata mereka mempertahankan cinta itu. Berat? Jelas berat. Welcome to LDR life.. Tapi yang diperlukan dalam hubungan ini adalah komunikasi, kepercayaan dan kesetiaan. Tidak hanya di hubungan ini. Tapi juga disetiap hubungan yang ada. Tidak mudah menjaga kepercayaan dan kesetiaan untuk seseorang yang jauh, tapi disitulah kedewasaanmu yang di tuntut. Orang yang bisa dibilang dewasa adalah orang yang bisa menjaga komitmen yang telah mereka buat. Orang yang dewasa adalah orang yang bisa mempunyai banyak teman sama jenis atau lawan jenis tanpa menyakiti perasaan pasangannya. Apalagi jika hubungannya jarak jauh. Pastinya harus extra hati2 dalam bertindak dan berkata. Tapi lama kelamaan saya melihat sepertinya pujaan hatinya ini belum siap untuk menjalin hubungan LDR. Mungkin karna dia anak paling kecil atau karna lingkungannya yang juga belum begitu mendukung. Entah lah. Saya juga melihat ada rasa sakit di raut wajah teman saya ini. Mungkin karna rasa rindu yang sangat menggebu2 atau mungkin karna harus memberikan perhatian extra kepada pujaan hatinya ini. Suatu malam ketika saya menginap di rumahnya, seperti biasa dia bercerita tentang betapa dia mencintai dan menyayangi pujaan hatinya ini. Kebanggaan tersendiri yang dia dapatkan ketika berhasil merebut hati pujaan nya ini kembali. Tetapi tiba2 senyuman di bibirnya itu berubah dan airmata menyapu kegembiraan yang nampak di wajahnya. Dia mnceritakan ketakutannya dan dia merasa semua akan berakhir tidak seperti yang dia harapkan. Ini memang bukan yang pertama kali dia bercerita tentang pujaan hatinya itu. Keluh kesahnya selalu dia tumpahkan pada saya dan saya hanya mampu menyediakan telinga saya untuk mendengar. Dengan nada sedikit geram saya bertanya mengapa kau tidak menyudahi semua saja sih kalau toh dia masih tidak juga peka dengan perasaan mu dan masih dengan keegoan nya? Tapi dia hanya menjawab ya, kau gampang berkata begitu karna kau tidak berada di posisiku, mungkin kalau kau merasakan yang kurasakan ini mungkin kau akan lebih gila dari ku!. Jawaban yang membuat mulutku terkunci dan merasakan bahwa cinta yang dia punya untuk laki2 itu bukan cinta yang sederhana. Bukan cinta yang sekarang hanya terucap di bibir orang2 labil tanpa makna yang sesungguhnya. Cinta yang dia pertahankan itu sangat nyata dalam dalam sekali. Sampai saya berfikir mungkin kalau hal itu terjadi pada saya. Tidak akan mungkin saya bisa melakukan hal yang cukup gila seperti yang teman saya itu lakukan. Saya pernah merasakan cinta pertama dan cukup lama menurut saya. Tapi ketika saya gagal dalam hubungan itu, saya sama sekali tidak berusaha seperti dia untuk mendapatkan orang yang pernah saya cintai itu kembali. Tidak sama sekali. Apalagi untuk berfikir pulang ke indonesia dengan harga tiket yang cukup menguras tenaga membelinya. Tapi ketika saya melihat bagaimana teman saya ini berjuang mengumpulkan uang, mencari kerja sana sini dengan pengalaman dan bahasa yang pas2an sampai sakit2an itu benar2 hal yang jarang mau dilakukan perempuan2 normal. Dia sangat mempunyai semangat untuk bertemu dengan pujaan hatinya itu. Terkadang saya merasa kesal melihat apa yang dia perbuat. Saya rasa dia juga seharusnya mendapatkan laki2 yang tau diri dan bisa mengsupport dia. Bukan malah membuat dia selalu kesal dan menjadikannya serba salah. Tapi dia selalu bilang bahwa mungkin inilah balasan yang harus dia terima. Mungkin ini bisa membayar luka yang pernah dia goreskan dihati pujaan nya itu. Dan jika ini bisa membayar semua itu aku rela membiarkan diriku terluka selama dia bisa menjadi milikku. Kata2 yang sangat menyakitkan bagi saya pribadi. Saya sangat jauh berbeda dengan dia. Iya, saya adalah tipikel perempuan yang sangat tidak suka bertele2 apalagi kalau dalam masalah cinta. Bagi saya kesempatan kedua atau bertahan untuk cinta itu adalah bullshit. Cinta tidak akan menyakiti. Tapi teman saya ini sangat mempunyai kesabaran yang extra untuk semua itu. Entah dimana dia membeli kesabaran itu atau mungkin dia punya counter isi ulang kesabarannya sendiri. Saya belajar cukup banyak dari teman saya ini.. Bagaimana dia bertahan dengan keadaan yang sangat serbasalah dan sangat terbebani menurut saya. Saya bertanya mengapa dia tidak marah saja atau sedikit keras terhadap kekasihnya itu agar kekasihnya tau bahwa ada batasan antara wajar dan tidak wajar. Tapi gadis berdarah sunda ini sepertinya selalu saja punya cara untuk membela kekasih hatinya itu. Padahal jelas2 kekasihnya itu terkadang sangat menyebalkan. Aku akan tetap menutup mataku dan telinga ku tidak perduli selama apapun waktu yang ku perlukan untuk membuatku tetap bisa bertahan dengannya dan membuat nya sadar bahwa aku yang selama ini mengharapkan dia. Begitulah kata2 yang selalu saja keluar dari bibir gadis periang ini. Hati saya semangkin keruh melihat dia yang tidak pernah jera untuk tetap bertahan. Sampai dia memutuskan untuk tidak pernah lagi menyentuh twitter (jejaringan sosial) hanya untuk menghilangkan rasa ingin tau nya yang akan berujung pada kecemburuan. Ku rasa kau tak perlu berbuat seperti itu! Cukup kau tegaskan saja pada pacarmu itu agar dia tau batasan berteman!. Jawabku dengan nada kesal. Kau mungkin tidak pernah merasakan kehilangan ya? Kau tidak pernah merasakan bagaimana rasanya menjaga barang paling berharga yang mudah rapuh atau gampang pecah ya?. Jawabnya lagi dengan nada lirih. Mungkin kalau kau mau mengganti barang itu dengan yang baru, kau tidak perlu pusing menjaganya agar tidak pecah (lagi). Balasku sambil asik mendengarkan lagu di kamarnya. Ini hati vin, bukan barang yang mudah kau ganti. Aku akan bertahan sampai akhirnya kami bersatu. Aku yakin garis akhir yang indah itu ada!. Dan aku, aku akan berada disana dengan dia. Jawabnya sambil tersenyum. Sekarang aku hanya berusaha tidak mencari tau atau bertanya apapun kepadanya yang aku tau jawabannya akan menyakitiku lebih dalam lagi. Dia penguatku vin. Katanya memecahkan sunyi yang ada. Saya merasa cukup prihatin sebagai teman yang cukup dekat. Saya rasa bebannya cukup banyak yang harus dia tanggung. Tapi saya salut karna didalam persoalan2 yang dia hadapi dia tidak lupa untuk berdoa. Mungkin itu yang membuat dia cukup tegar.
Akhirnya selang beberapa waktu setelah itu dia menelfon saya dengan nada lemas dan terlukis kekecewaan yang sangat dalam saat dia memberitahu bahwa hubungannya yang baru seumur jagung itu kandas. Saya sempat panik ketika mendengar itu. Takutnya dia gelap mata dan ingin melakukan hal2 yang bodoh. Takutnya. Itu hanya ketakutan saja. Tapi ternyata dia tidak sebodoh itu. Walaupun beberapa kali dia sempat punya pikiran untuk pulang ke indonesia untuk selamanya. Saya selalu berkata. Kalau kau memutuskan untuk meninggalkan sekolah mu disini dan pulang hanya karna cowok itu. Akulah manusia pertama yang akan bilang KAU ORANG YANG PALING BODOH YANG PERNAH KU KENAL!. Dengan nada tegas untuk memperingatinya. Karna menurut saya jika kita mencintai seseorang dengan tulus, kita akan tetap mengsupport orang itu sejauh apapun jarak dan seberat apapun rintangan yang ada. Itu cinta. Tapi ternyata dia sangat menikmati sakit hatinya itu. Dia berhasil memakai topeng kebahagiaan hanya untuk menutupi wajahnya yang penuh airmata. Hebat bukan?.
Terkadang kita berbicara tentang cinta tanpa mengerti arti cinta sesungguhnya. Tapi teman saya ini, dia bukan hanya menuturkan kata cinta tapi juga berkorban untuk cintanya. Seorang perempuan tidak akan pernah mengalah dalam sikon apapun itu. Tapi jika ia mengalah. Artinya ia benar2 mencintai pasangannya.
Seperti yang sering kita dengar atau baca 'cinta itu butuh aksi bukan kata2' tapi terkadang kita salah mengartikan quote itu. Kita selalu mengartikan AKSI sebagai apa yang terlihat dengan mata. Tapi jangan salah. Aksi juga bisa tidak terlihat. Sekarang tergantung seberapa peka nya kita terhadap perlakuan pasangan kita itu. Kita selalu menuntut apa yang kita inginkan sampai akhirnya kita menutup mata kita dan membuat kita tidak bisa melihat pengorbanan pasangan kita.
Buat teman baikku ! Aku selalu mendoakanmu!.