Rabu, 15 Oktober 2014

on 1 comment

AKU RINDU PAPA

Untuk kali ini gendhis ingin bikin cerita fiksi tapi jikalau ada kesamaan atau sesuatu hal tolong di maafin,bukan berarti gendhis ingin suatu kekurangan dalam diri seseorang tapi hanya ingin sekedar bikin suatu cerita aja ok ''come''

Aku rindu papa
. Aku rindu senyumnya, candanya, kerut keningnya, semua kurindu. Aku rindu saat ia menelpon. Lucu rasanya. Telepon adalah alat komunikasi yang menggunakan suara. Sedangkan aku, apa yang bisa kuucapkan? Sejak kecil aku tak bisa bicara. Aku bisu. Jadi, lucu rasanya jika ada orang bisu menggunakan telepon. Kira-kira apa yang bisa diucapkannya?
Aneh, papaku aneh. Tapi itu menurut orang lain. Tapi sebagai orang ‘aneh’, aku tak pernah menganngap papaku aneh. Papa adalah papa terhebat sedunia. Ia mengajariku kode morse yang cukup menggunakan ketukan. Aku tak perlu bicara. Jika papa bertanya, aku cukup menjawab dengan ketukan. Aku dan papa punya kode sendiri dalam ketukan. Satu ketukan artinya aku sedang tidak bisa menerima telepon. Dua ketukan artinya aku baik-baik saja, dan papa bisa langsung menutup telepon. Jika tiga ketukan, itu tandanya ada yang ingin aku bicarakan. Barulah kemudian aku menggunakan kode morse seperti yang papa ajarkan padaku.

Apakah papaku orang yang aneh? Tidak, tidak sama sekali. papaku, papa paling kreatif sedunia.
papa tak pernah mengajariku bahasa isyarat. Yang diajarkannya padaku adalah berbagai jenis huruf. papa menguasai huruf-huruf dari berbagai Negara. Huruf Arab, India, Cina, Jepang, Korea, aksara jawa, dll. Semua huruf-huruf itu sudah diajarkan sejak aku berusia 3 tahun. dulu aku tak mengerti tujuan papa mengajarkan huruf-huruf aneh itu pada orang bisu sepertiku. Untuk apa? Apa cuma ingin cari sensasi? Meskipun anaknya bisu, tapi bisa menulis berbagai macam huruf. Sesempit itukah tujuan papa?
“papa yakin, nanti kamu bisa datang ke semua Negara itu. Kalau kamu ngerti tulisannya, paham bahasa mereka, kamu gak bakalan nyasar. Bisu itu cukup mulutmu, tapi kamu masih punya bagian tubuh lain yang gak bisu. Gunakan itu untuk bisa bicara.” Oh, papa… betapa cerdas dirimu.
Setelah aku menguasai huruf-huruf aneh itu, papa selalu menyuruhku untuk menulis hingga berlembar-lembar. Kata papa, aku harus bisa menulis cepat. Bahasa isyarat hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang pernah mempelajarinya. Tapi semua orang pasti mengerti dengan apa yang aku tulis. Setiap hari papa selalu bertanya, “Buku sakumu masih ada?” papa sangat senang setiap aku menghabiskan buku saku. Itu artinya aku banyak berkomunikasi dengan orang lain. papa juga mengajarkan padaku, jika aku bertanya pada seseorang, aku harus menulis jawabannya. Untuk itulah aku butuh keahlian menulis cepat. “Ikatlah ilmu dengan tulisan,” begitulah papa sering mengingatkanku. Ilmu yang dituliskan, suatu saat bisa dibaca lagi. Kalau tidak ditulis, bisa jadi ilmu itu terlupakan.

Papa, betapa hebat dirimu, dan aku selalu mengagumimu. Kau papa terhebat, papa yang cerdas, papa yang kreatif, juga papa yang pengertian. Aku tak pernah menuliskan bahwa aku menginginkan sesuatu, tapi kau selalu tahu apa yang ku mau. Melihat sepatuku yang sudah lusuh, tanpa kuminta, kau belikan aku yang baru. Dan kau sangat tahu model sepatu yang ku suka. Saat hujan di malam hari, kau buatkan semangkuk sup hangat untuk menemaniku belajar. Kau pun selalu mengerti saat aku merasa jenuh, saat aku sedih, saat aku senang, saat aku ingin memelukmu, dan saat aku merindukan mama. Betapa hebatnya dirimu, meskipun aku tak pernah melihat mama sejak lahir, tapi ceritamu membuatku merasakan bahwa mama selalu ada dan sangat mencintaiku.

Aku selalu tertawa geli melihat papa masak nasi goreng. papa selalu mengikuti gaya mama. Menurut cerita papa, mama selalu masak nasi goreng dengan gayanya yang heboh. Botol kecap yang dimainkan bak bartender, begitu lincah. Tubuhnya ikut bergoyang mengikuti irama alunan ketukan sendok penggorengan. Dan aku selalu menantikan tiga ketukan khas papa. Karena tiga ketukan itu artinya nasi goreng sudah selesai dimasak.
Papa juga sering bercerita tentang kebiasaan mama yang lainnya. Semua itu papa tiru agar aku bisa menyaksikan bagaimana kebiasaan mama dulu. mama yang menyetrika baju dari ujung lengan, mencuci sambil bernyanyi, menyapu hingga halaman tetangga, tidur dengan memegang telinga, dan yang paling lucu saat mama menyambut setiap papa pulang, selalu ada adegan “cii…luk…baa…” dan sekarang papa lakukan adegan itu padaku.

Pernah suatu hari aku bercerita pada papa. Itu pertama kalinya aku merasakan hal yang berbeda dalam hati. Dagdigdug dagdigdug…casciscus…… aachh, susah diungkapkan. Awalnya aku tak ingin bercerita. Bukan karena aku sulit bicara, tapi aku takut papa tak suka. Lebih-lebih aku malu, walau hanya sekedar bertanya, “perasaan apa ini, yah?” namun papa begitu tahu tentangku. Ia mengerti ada yanga berbeda. Ia tahu hatiku sedang berbunga-bunga. Meski tak terdengar, ayah bisa merasakan jantung yang dagdigdug ini. Aku ingin cerita, tapi tapi tapi… aduh dududuuhh…. Aku jadi salah tingkah di depan papa.
“Hayoo….koq senyumnya agak aneh?” kata papa menggodaku. Aku semakin malu. Dalam hatiku ragu, “cerita gak ya… hmm… cerita aja deh… ah, jangan… duh, cerita aja kali ya… tapi…”
“Udah, sini papa pengen tahu ceritamu.” papa seolah mengerti dialog dalam hatiku.
Kuceritakan panjang lebar hingga tinggi, dari awal hingga akhir, sampai akhirnya aku merasakan getaran yang tak biasa ini. Tanganku sampai pegal rasanya menulis cerita untuk papa. Tulisanku tak rapi, banyak coretan. Aku gugup, malu, panik, senang, takut. Ah, semua rasa seolah bercampur jadi satu dalam hati. Namun papaku mengerti maksud ceritaku.

papa tidak marah, malah tersenyum manis padaku. Senyum yang membuat hatiku menjadi stabil. Senyum hangat yang membuatku tenang. Tak lagi gugup. Hilang sudah gemetar. papa hanya berkata singkat, “Anak papa sudah mulai dewasa. Gak masalah, itu perasaan yang wajar kok. Nyantai aja. Tapi…” aku menunggu kata-kata papa yang menggantung. Kutarik-tarik lengan bajunya seperti anak-anak yang merengek minta dibelikan es cream.

Papa tersenyum. Ia sangat pandai menggodaku. Aku kembali merengek, ia malah melengos. Mungkin ia tak sanggup menahan tawa melihat anaknya yang penasaran setengah mati. “Oke oke… tapi, jangan kamu terusin perasaan itu. Karena itu hanya perasaan sesaat. Hari ini mungkin kamu belum mengerti, tapi saat kamu sudah dewasa, kamu akan paham apa yang papa maksud.”
papa, aku ingin bicara. Sayang kini kau tiada. Aku sekarang mengerti, pa. Aku paham dengan apa yang papa maksud dulu. papa benar, perasaan seperti itu harus dikelola dengan baik. Hati ini harus ditata sebaik mungkin agar ia berlabuh di muara yang tepat. Aku mengerti dari cinta papa dan mama.

Pernah aku terbangun dimalam hari, kulihat papa sedang khusuk dengan doanya. Aku berlalu ke kamar mandi. Namun langkahku seketika berhenti mendengar doa papa. Namaku disebut-sebut dalam doanya. Air mataku spontan jatuh bercucuran mendengar harapan dalam doamu. Sebuah harapan sederhana, namun sulit terwujud. Tak kusangka dalam keceriaannya, papa menyimpan harapan sederhana itu seumur hidup. papa ingin mendengar suaraku.

Kupeluk papa erat. Ingin kubisikkan ditelinganya dengan lembut, “Aku mencintaimu, papa.” Tapi aku tak bisa. Aku hanya bisa bergumam dalam hati. Air mataku kian deras. papa mendekapku erat. “Semoga kamu bisa membimbing papa mengucapkan dua kalimat syahadat, ya nak..”
Kini papa telah tiada, dan aku masih tak bisa bicara. papa, semoga kau dapat mendengar suara hatiku. Semoga doa-doaku dapat kau dengar di alam sana. Aku akan selalu mendoakan papa dan mama.
papa aku rindu


SEMOGA BISA DI AMBIL MAKNA DARI CERITA DI ATAS SEBAGAI BAHAN RENUNGAN .,.

Selasa, 14 Oktober 2014

on 1 comment

CORETAN CINTA DARI MAMA

Keanggunan seorang wanita tak harus terlihat dari paras lahirnya
akan tetapi akan terlihat dari perilaku tutur bahasa,kecantikan ketampanan,dan keanggunan lahir itu hanya relatif saja ''heeyy
Savindra''jadilah wanita yang terlihat anggun bukan cuma dari lahirmu tetapi lebih penting terlihat anggun dari batin dan perbuatanmu

Ma, Vin'' sangat ingin terlihat cantik di depan teman–teman.”

Vin'' mengutarakan keinginannya itu ketika melihat Mamanya yang sedang mematut diri di depan cermin.

“Ooo… Bukankah dokter kecantikan sekarang ada dimana–mana?”

Vin mengangguk pelan. “Tapi Vin'' tidak percaya pada dokter kecantikan mana pun meski Vin sangat ingin terlihat cantik, Ma.”
“Bagaimana dengan obat–obatan atau pengobatan tradisional?” Mama mencoba memberikan alternatif lain.

Vin'' menggeleng. “Tidak, Ma. Vin'' juga tidak ingin mempercayai obat–obatan atau pengobatan yang sering dikonsumsi oleh teman–teman Vin'' agar wajah mereka terlihat lebih menarik.”

“Kenapa?”
“Apa Mama ingin tahu alasannya?”
“Tentu saja, Vin.”
“Itu karena Vin''melihat Mama yang selalu tampak cantik meski tanpa semua itu. Jadi, bersediakah Mama membagiku rahasia kecantikan Mama itu?”

Tiba–tiba Mama tergelak. Ditatapnya wajah putri kesayangannya itu dengan lembut dan senyum merekah yang menghiasi bibirnya.

“Ketika kamu menginginkan bibir yang menarik, ucapkanlah perkataan yang baik. Ketika kamu menginginkan pipi yang lesung, tebarkanlah senyum tulus pada setap orang yang kamu jumpai. Ketika kamu menginginkan mata yang indah dan menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain. Ketika kamu menginginkan tubuh yang langsing, sisihkanlah makanan untuk orang–orang yang tidak seberuntung kamu. Ketika kamu menginginkan tangan yang lentik, hitunglah kebaikan yang telah diperbuat orang padamu. Ketika kamu menginginkan wajah putih dan bercahaya, bersihkanlah segala pikiran negatif dari kepalamu. Itulah kunci kecantikan abadi.

“Ingatlah bahwa kecantikan fisik dapat pudar oleh waktu namun kecantikan perilaku tidak akan pudar meskipun oleh kematian. Jadi janganlah berlaku sombong.

“Jika kamu benar maka kamu tidak perlu marah dan jika kamu salah maka kamu harus meminta maaf.

“Kesabaran dengan keluarga adalah kasih. Kesabaran dengan orang lain adalah hormat. Kesabaran dengan diri sendiri adalah keyakinan. Kesabaran dengan Tuhan adalah iman.

“Janganlah terlalu mengingat masa lalu karena akan membawa air mata. Namun jangan juga terlalu memikirkan masa depan karena itu akan membawa ketakutan. Tetapi jalanilah hari ini dengan senyuman dan penuh semangat.

“Setiap kehidupan pasti memiliki ujian dan setiap ujian dalam hidup dapat membuat kita merasa sedih atau bahkan bisa menjadi lebih baik. Begitu juga dengan masalah yang timbul. Ada yang menguatkan tapi ada juga yang dapat menghancurkan. Pilihan selalu ada di tangan kita karena itu milikilah hati yang indah dan bukan wajah yang cantik karena hal–hal yang indah tidak selalu baik tetapi hal yang baik akan selalu indah.”

itu kata kata yang terindah dari mama, dari sekian kata kata nasehat yang setiap saat terucap untukku,untuk nasehatku.terima kasih mama,mama adalah segalannya buat Vin

Sabtu, 11 Oktober 2014

on Leave a Comment

RADISH BENEFITS


Radish is very many useful
Plants containing a low calorie diet is very good for those who are obese. There are some vegetables that can be consumed with weight control goals, namely corn, asparagus, cauliflower and cabbage. And turnips, of course

Obesity is also a form of reflection of the failure of the digestive system and metabolism. "Obesity can occur because of heredity," he said in the book. Besides damaging the appearance, obesity can trigger some penyakt such as hypertension, coronary heart disease, diabetes mellitus and stroke

Plants containing a low calorie diet is very good for those who are obese. There are some vegetables that can be consumed with weight control goals, namely corn, asparagus, cauliflower and cabbage. And turnips, of course.

For hiccups and choking, for example, it is advisable to use ginger and radish tubers taste. Ginger crushed and blended with horseradish. Add honey to taste and poured into hot water to taste. The results are taken at once. Do this once a day.

Meanwhile, when experienced fainting or snot out constantly, take only 1 lobah large, cleaned, cut into pieces and blended with enough water. They are taken one hour before breakfast.

For the singers, when the throat feels hoarse, can be removed with horseradish. Especially for mennghilangkan husky flavor, there are three ways .Ir WP Winarto. delivered Lantern and his team.

The first way is to use 150 grams of tubers turnip and 20 grams of white sugar. Both materials were blended with water. The results are taken, then the husky will decrease and disappear.

Hoarse throat can also be removed by using a combination of horseradish and wine. The material used is 150 grams and 150 grams of white radish wine. Both are blended with the taste of boiled water. The results are taken once daily.

Duet radishes and grapes can also be replaced with horseradish and ginger. Horseradish is used as much as 150 grams while its pretty ginger with 5 grams. Both are blended with water, the result is drunk.

To overcome insomnia and sleeplessness due to nervous disorders, can also be used horseradish to taste and lemon juice. Both are blended, the result is taken at the same time, it can calm the nerves and make a person more prone to sleep.

Cough:
Turnip Root 5 pieces
sugar to taste
How to manufacture:
Horseradis.enaptuangkan.
How to use:
Drink 1 day 1 potion.
Duration of treatment:
Repeated for 7 days.

fever
People
who frequently suffer from fever are encouraged to eat vegetables radishes. Radishes can be launched urine.
h grated then squeezed and filtered. Beningannya plus sugar to taste. Let stand overnight and
on 1 comment

MEREDAM GELISAH HATI

   Dalam hidup pastinya kita sering di dera masalah kadang bertubi tubi
jikalau kita tak bisa menghadapinya pasti akan sangat merugi dan untuk saat ini gendhis menyadur beberapa langkah/cara menyiasati bagai mana cara menghilangkan rasa gelisah untuk mencapai ketenangan batin
''come''

1. Pertama, memiliki ilmu yang benar.
2. Kedua, kita harus yakin kepada Allah Swt.
3. Ketiga, kuasai diri dengan sebaik-baiknya.
4. Keempat, sempurnakan ikhtiar untuk mendapatkan pertolongan-Nya.

   Mengapa kebanyakan dari kita mendefinisikan masalah berupa kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi. LEBIH dari itu, harusnya dalam hidup seorang mukmin segala apa yang terjadi dalam kehidupan ini diposisikan semata-mata atas kehendak-Ny

Di mana pun dan kapan pun kita hidup, masalah dan tantangan akan selalu datang menjemput. Hidup adalah inheren, sekaligus identik, dengan masalah dari tantangan itu sendiri. Kalau kita menghadapinya dengan hati tegar dan ikhlas, semua masalah itu akan sirna. Kalau kita tertelikung dengan masalah, sesungguhnya bukan masalah itu sendiri sebagai masalah.

Yang menjadi masalah adalah cara kita sendiri yang salah dalam menghadapi masalah. (Maman Manhuri; 1997). Bagi sebagian orang kegelisahan hati itu muncul didasari oleh perilaku kita yang belum sampai ke tingkat yakin akan sangat dekatnya pertolongan Allah. Artinya segala persoalan dan kesulitan yang ada dan menimpa kita –sekecil apapun—justru seringkali membuahkan rasa cemas dan gudah gulana yang membuat gelisah hatinya.

Kondisi hati yang gelisah akan berdampak pada persepsi menyikapi hari demi hari hidupnya dengan aneka keluh kesah, amarah, dan perilaku yang serba salah. Lebih jauh kondisi ini menyebabkan hidup terasa sumpek, mumet, rumit, dan membuat sakit kepala menghinggapi kita.

Kesannya, segala yang tersaji di hadapan kita, terasa semakin membebani hati dan pikirannya. Pentingnya Meredam Gelisah Hati. Keberadaan masalah dalam hidup adalah sesuatu yang wajar. Namun, manakala sikap kita yang tidak tepat dalam menghadapi dan memposisikan masalah tersebut, maka inilah sebenarnya yang menjadi awal munculnya penyakit gelisah hati. Adanya gelisah hati dalam hidup kita, bila tidak hati-hati tentu tidak jarang akan menjadi jalan yang terbentang bagi terjerumusnya ke jurang maksiat.

Sehingga bukannya diri ini terhindar atau melupakan segala petaka gelisah hati, justru malah menambah berat beban langkah hidupnya. Inilah buah dari salah sikap dan perilaku kita dalam memaknai masalah kegelisahan hati. Untuk itu, sedini mungkin setiap kita sudah seharusnya belajar untuk meredam setiap masalah yang dapat memunculkan gelisah hati. Inilah kunci awal untuk mencapai ketentraman hidup.

Dengan demikian, dalam hidup manusia sangat diperlukan adanya perilaku meredam gelisah hati. Pentingnya meredam gelisah hati ini, tidak lain didasarkan pada kenyataan bahwa perasaan cemas, gelisah, keluh kesah, dan amarah jelas tidak akan mengubah apa pun, malahan justru akan menyengsarakan hati dalam jurang kegelisahan berikutnya.

Dan lebih parah lagi, ia hanya akan membuat dirinya semakin jauh dari pertolongan Allah Naudzubillah. Jadi, alangkah ruginya bagi mereka yang tidak mampu menikmati hidup lantaran terbelenggu gembok-gembok perasaan cemas, khawatir, tegang dan pikiran kalut yang merupakan penyubur hadirnya kegelisahan hati seseorang. Atas dasar itulah, barangkali mengapa Abdullah Gymnastiar, dalam bukunya “Mengatasi Kecemasan” mengungkapkan bahwa rasa cemas, khawatir, tegang, dan pikiran kalut seringkali membuat hidup tertekan dan tidak nikmat. Sungguh rugi orang yang tidak mampu menikmati hidup lantaran terbelenggu perasaan-perasaan ini.

Jika anda tidak mau menjadi ahli stres dan ingin menikmati hidup, maka anda harus mencari jalan keluarnya. Kiat Meredam Gelisah Hati Menghadapi berbagai persoalan hidup dan kehidupan ini, menurut Dr.H.Muslim Nasution (2002) selalu menjadikan batin seseorang gelisah, tak tenang, dan tak tentu arah. Terkadang, yang membuat itu terjadi bukan hanya hal-hal yang bersifat cobaan atau derita, tetapi juga hal-hal yang berbentuk kenikmatan dan kebahagiaan. Artinya apa pun bentuk problematika/kejadian hidup yang terjadi pada kita, mestinya direspon dengan sikap yang tenang dan tentram. Lebih jelasnya, Allah menginformasikan dalam Alquran surat al-Hadiid; 23, yang artinya: “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu…” Di sini masalahnya tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk menggapai sikap terbiasa tenang dan tentram dalam setiap kali menghadapi segala persoalan hidup. Namun demikian, bukan pula berarti menjadi sesuatu hal yang tidak mungkin dicapainya.

Tapi, yang jelas terciptanya sikap jiwa yang senantiasa tenang dan tentram merupakan buah ketekunan dari latihan dan kegigihan menggapainya. Untuk menjadikan jiwa seperti itu, Rasulullah pernah berwasiat kepada seorang sahabatnya, Abu Dzarr al-Ghiffari berikut ini. Abu Dzarr berkata, “Rasulullah berwasiat kepadaku tujuh hal: (1) agar menyayangi orang miskin dan mendekati mereka; (2) melihat orang yang lebih rendah dan lebih susah; (3) jangan melihat orang-orang lebih tinggi (kaya); (4) memelihara silaturahmi sekalipun terhadap orang yang memusuhimu; (5) memperbanyak zikir, mengucapkan ‘Tidak ada kemampuan dan daya kecuali dari Allah Swt’; (6) mengucapkan perkataan yang benar sekalipun terasa pahit; (7) tidak ambil peduli terhadap celaan orang lain asal dalam melakukan yang diperintahkan Allah Swt.” Hal-hal tersebut diterjemahkan Muslim Nasution berupa keharusan menyayangi orang miskin; melihat orang yang di bawah, jangan melihat orang yang di atas; tetap menjaga silaturahmi; banyak mengucapkan “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah”; mengatakan yang hak (benar) sekalipun pahit; tidak ambil peduli terhadap orang lain asalkan yang kita lakukan benar-benar karena Allah; dan tidak mengemis kepada orang lain. Ketujuh arahan sikap tersebut, bila kita aplikasikan dalam perilaku keseharian, maka dapat menjadi upaya preventif dalam meredam gelisah hati seseorang.

Dan lebih dari itu, kalau kita cermati dari beberapa keterangan sebenarnya ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk meredam gelisah hati ini.

Pertama, memiliki ilmu yang benar.

Ilmu adalah modal awal untuk dapat meredam kegelisahan hati seseorang. Janganlah sekali-kali bermimpi dapat hidup tenang dan bahagia (baca: terbebas dari gelisah hati) sekiranya belum memiliki ilmu yang benar untuk mengarungi jalan hidup yang tidaklah lurus dan bersih dari berbagai kendala.

Adapun ilmu tersebut adalah ilmu Allah Swt berupa Alquran dan as-Sunnah. Dalam sebuah hadits dinyatakan, pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Ibnu Mas’ud ra, untuk meminta nasihat. “Wahai Ibnu Mas’ud,” ujarnya. “Berilah nasihat yang dapat dijadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram. Jiwaku selalu gelisah dan pikiran pun terasa kusut masai. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak.” Mendengar hal itu, Ibnu Mas’ud kemudian menasihatinya. “Kalau penyakit seperti itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ke tempat orang yang membaca Alquran, kau baca Alquran atau dengarkanlah baik-baik orang yang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian ber-khalwat-lah untuk menyembah-Nya.

Misalnya di tengah malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenangan jiwa, ketentraman pikiran, dan kemurnian hati kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain karena hati yang kau pakai itu bukanlah hatimu.” Setelah orang itu kembali ke rumahnya, diamalkanyalah nasihat Ibnu Mas’ud tersebut. Dia pergi mengambil air wudlu. Setelah itu, diambilnya Alquran, kemudian dibacanya dengan hati yang khusyuk. Selesai membaca Alquran, ternyata jiwanya berubah menjadi sejuk dan tentram. Pikirannya pun menjadi tenang, sedangkan kegelisahannya hilang sama sekali.

Kedua, kita harus yakin kepada Allah Swt.

Sebagian dari kita manakala gelisah hati datang, ternyata amat sibuk dengan pikiran yang mencemaskan perbuatan-perbuatan makhluk dan mengharapkan datangnya bantuan makhluk. Padahal secara nyata, tidak ada satu pun yang dapat menimpakan mudharat atau mendatangkan manfaat, selain dengan ijin-Nya. Allah berfirman, “Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya, kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu maka tiada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus [10]: 107). Dengan demikian, setiap pilar-pilar kejadian yang menimpa kita sebenarnya akan menjadi sarana yang paling tepat untuk bermunajat kepada Allah, sehingga membuat kita semakin ingat pada-Nya, taqarrub dan tidak pernah bisa lupa kepada-Nya.

Perilaku seperti itulah sebenarnya rahasia ketenangan dan kebahagiaan sejati di dunia yang insya Allah akan menjadi bekal kebahagiaan yang kekal di hakerat nanti. Allah berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingat, hanya degan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28-29).

Ketiga, kuasai diri dengan sebaik-baiknya.
Adanya suatu persoalan hidup dirasakan pahit dan amat berat, maka sebetulnya semua itu semata-mata karena kita belum mampu memahami hikmah di balik kejadian tersebut. Oleh karena itu, bilamana datang suatu kejadian yang mencemaskan, segeralah kuasai diri dengan sebaik-baiknya. Jangan menyiksa diri dengan pikiran yang diada-adakan atau mempersulit diri, sehingga semakin menyiksa. Artinya janganlah sedikitpun terbesit dalam pola pikir kita sesuatu anggapan bahwa rencana kita lebih baik daripada rencana-Nya. Untuk itu, ketika kegelisahan hati muncul dalam hidup keseharian, maka hendaknya kita saat itu pula ingat akan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah [2]: 216, yang artinya: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

Keempat, sempurnakan ikhtiar untuk mendapatkan pertolongan-Nya.

Dalam hidup ini harus kita yakini bahwa setiap segala kejadian tentu atas ketentuan-Nya. Artinya manakala kegelisahan hati mendera kita, maka segeralah kembalikan segala urusan kepada Allah. Hujamkan keyakinan dalam hati akan kesempurnaan pertimbangan dan kasih sayang-Nya serta segera bulatkan tekad bahwa Allah-lah satu-satunya pemberi jalan keluar dalam hidup ini. Langkah selanjutnya, setelah hati dan keyakinan kita bulat, segeralah pula bulatkan ikhtiar untuk memburu pertolongan Allah dengan amalan-amalan yang dicintai-Nya. Kekuatan ikhtiar ini merupakan kesempurnaan akan kekuatan manusia untuk mengatasinya. Hal ini seperti diingatkan Allah dalam QS. Ar-Ra’d [13]: 11, yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah nasibnya sendiri. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Dan sekali-kali tidak ada perlindungan bagi mereka selain Dia.” Menggapai Ketentraman Hidup Adanya usaha untuk meredam gelisah hati, sebetulnya merupakan salah satu ikhtiar kita dalam menggapai kondisi ketentraman hidup.

Namun demikian, usaha tersebut belumlah lengkap bila tidak kita dukung dengan perilaku keseharian lain yang dapat mencapai hasil maksimal menuju nuansa ketentraman hidup manusia. Paling tidak ada empat perilaku keseharian yang dapat kita lakukan untuk mendukung menggapai ketentraman hidup itu. Pertama, memiliki kemampuan dalam mengendalikan hati dengan cara membangun ketrampilan berupa mengelola hati menuju kesuciannya. Menurut As-Sayyid bin Abdul Maqshud, kesucian hati adalah poros kehidupan (perilaku) seseorang. Bila hati bersemayam di atas kebenaran, maka selamatlah seluruh anggota badan dengan tetap berada di jalan kebenaran dan kebaikan. Kedua, hindari perasaan-perasaan minor berkait dengan kegelisahan hati. Yakni dengan melakukan penilaian secara jujur atas apa keuntungan dari sikap yang memperpanjang kegelisahan hati itu. Artinya sepanjang kita hanya mempersoalakan kenapa gelisah hati itu menimpa kita tanpa bersikap jujur untuk segera melakukan instrospeksi dan mencari jalan keluarnya, maka yakinlah bahwa itu hanya membuahkan penderitaan berkepanjangan dan merugikan diri sendiri.

Ketiga, menghindari perilaku yang menyebabkan terjadinya gelisah hati. Ketentraman hidup dapat tercapai bila kita mampu untuk mencegah dan menghindari segala sesuatu perbuatan yang memicu munculnya gelisah hati. Keempat, niatkan segala perilaku hidup dengan ikhlas. Dengan melakukan perilaku ikhlas terhadap amalan-amalan yang telah dilakukan walaupun tampak kecil dan sepele dengan cara terus menerus, justru akan dapat membuahkan ketenagan batin, sehingga insya Allah akan membuahkan pula suasana kehidupan yang sejuk, lapang dan indah mengesankan. Akhirnya hadirnya gelisah hati dalam hidup sudah seharusnya kita redam untuk menggapai ketentraman. Dan jadikanlah gelisah hati yang menimpa kita itu sebagai ladang amal dalam meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. Amin. Wallahu’alam.***

Daftar Pustaka Abdullah Gymnastiar. “Kunci Ketenangan Batin

Jumat, 10 Oktober 2014

on 1 comment

NARSIS MAKSIMAL DENGAN KAMERA PONSEL


Tidak ada yang salah dengan narsis.kini ponsel tak semata mata sebagai alaat komuinikasi.bahkan brtkar kemajuan teknologi selpon dapat memenuhi kebutuhan anda dalam mengeksnikas presikan diri anda.
Sekarang kemampuan camera selpon sudah meningkat dari VGA meningkat  menjadi megapixel  tentunya dengan hasil yang lebih bagus model VGA.

ok,gendhis akan berbagi tips bagaimana cara mengeksplor camera dari ponsel anda.

1. Pencahayaan mencukupi.
    Kamera ponsel tidaklah sesensitif mata kita yang bisa melihat di keremangan.usahakan selalu agar cahaya yang menerangi objek foto mencukupi.foto outdoor cenderung lebih bagus di banding di dalam ruangan.jika tersedia gunakan flash saat memotret indoor.namun harus di ingat jarak yang efektif flash adalah sekitar 2-3 meter.jangan harap kita bisa menerangi seisi ruangan dengan flash.

2. mendekat ke objek foto.
    Kamera ponsel cenderung memperkecil objek foto.jadi selalu usahakan agar anda memotret darijarak yang cukup sehingga keseluruhan objek bisa memenuhi frame tanpa harus menggunakan zoom.zoom akan menurunkan resolusi foto secara keseluruhan dan membuat foto tidak tajam.

3. stabilitas.
    Semakin stabil camera semakin baik hasil foto.jadi selalu usahakan tangan kita tenang saat mengambil gambar.

4. komposisi.
    Pengaetahuan tentang komposisi yang bagus akan membantu kita memotret lebih baik.

5. pemilihan sudut.
    Foto yang di buat dari sudut yang biasa biasa saja,hasilnya juga akan biasa-biasa juga.maka cobalah memotret dari sudut tidak biasa,misalnya dari bawah objek.

6. reaolusi tinggi
    Jika camera memberi pilihan resolusi, pilihlah resolusi tinggi.resikonya,resolusi tinggi menyebabkan ukuran filenya lebih besar.apalagi kalau kapasitas memori terbatas.selain itu,ukuran file besar memperlambat proses transfer gambar.

7. kebersihan lensa.
    Sehebat apapun kemampuan memotret anda,jika lensa kotor,hasilnya tetap saja akan buruk apa lagi kalau ponsel biasa di simpan di saku/kantong,,kotoran bakal menumpuk di lensa.karenanya,secara berkala  bersihkan lensa dengan kain lembut.jika terkena minyak,gunakan cairan pembersih LCD atau kacamata.

8. jeda shutter.
    Camera ponsel memiliki shutter lag,yakni saat jeda waktu memencet dan saat camera memulai mengambil foto.kenali waktu jeda dengan baik supaya tangan tetap tenang sesaat setelah kita menekan shutter.

9. hindari mengedit dari ponsel.
    Memang,ponsel canggih memiliki fitur pengolahan foto.tapi akan lebih baik jika anda mengolah menggunakan computer.

10. jangan gunakan efek di ponsel.
     Kkebanyakan ponsel sekarang di lengkapi fitur efek seperti hitam putih
ataupun sepia,tapi hasil akan lebih baik jika menggunakan sofware photo editor dari computer.

silahkan di coba tips dari gendhis semoga bermanfaat dan salam NAARRRRSSSIIISSSSSSSS.,.,...
on 1 comment

CINTAKU DI UJUNG WAKTU



Cerpenku
Hatiku bercampur baur antara kegembiraan, kesedihan dan kehibaan. Terlalu sukar untuk kugambarkan perasaan hatiku tatkala ini. Sanak saudara duduk mengelilingiku sambil memerhatikan gerak geri seorang lelaki yang berhadapan dengan kakakku dan penghulu.

Hari ini adalah hari yang cukup bermakna bagi diriku. Aku akan diijab kabulkan dengan seorang lelaki yang tidak pernah kukenali pilihan keluarga. Aku pasrah. Semoga dengan pilihan keluarga ini beserta dengan rahmat Tuhan. Bakal suamiku itu kelihatan tenang mengadap kakakku,Mereka berkata sesuatu yang aku tidak dapat mendengar butir bicaranya. Kemudian beberapa orang mengangguk-angguk. Serentak dengan itu, para hadirin mengangkat tangan mengaminkan doa yang dibacakan lelaki itu.

“kamu sekarang sudah menjadi seorang isteri!” Bisik sepupuku sewaktu aku menadah tangani. tak terasa beberapa titik air mata jatuh meleleh di pipiku,tangis rasa bahagia dan gembira Hiba oleh kerana aku sudah menjadi tanggungjawab suamiku. Keluarga sudah melepaskan tanggungjawab mereka kepada suamiku tatkala ijab kabul.

“ Ya Allah! Bahagiakanlah hidup kami berikanlah kami rasa bahagia,ksabaran,dan saling mengerti dan memahami dalam membina rumah mahligai kami nanti” Doaku perlahan.

aku bertafakur sejenak. Memikirkan statusku sekarang. Aku sudah bergelar isteri. Sudah tentu banyak tanggungjawab yang perlu aku tunaikan pada suamiku dan pada keluarga yang aku dan suamiku bina nanti.

tiba tiba terdengar suara yang mematikan tafakur tadi. Baru aku sadar, seorang lelaki berdiri betul-betul di hadapanku. Aku masih tidak mampu untuk mendongak, melihat wajahnya itu. Aku tertunduk melihat kakinya.

Sanak saudara yang tadi bersama-samaku, kini membukakan ruang buat lelaki itu mendekatiku. Aku tambah gementar bila dibiarkan sendirian begini. Tanpa kusangka, dia duduk menghadapku.

“ Sayang….!” Serunya perlahan. Suaranya itu seolah membelai dan memujuk jiwaku supaya melihat wajahnya.

aku memaksa diriku untuk mengangkat muka, melihat wajahnya. Perlahan-lahan dia mencapai tangan kiriku, lalu disarungkan sebentuk cincin emas bertatahkan batu nilam yang sangat indah di jari manisku.

“ kangmas…!” Seruku perlahan sambil bersalam dan mencium tangan lelaki itu yang telah sah menjadi suamiku.

“ Tya serahkan diri dan seluruh kehidupan Tya kepangkuan Kangmas. Tya harap,Kangmas akan terima Tya seadanya ini seikhlas hati Kangmas..” Bisikku perlahan. “ Kita akan sama-sama menjalani hidup ini dan akan kita bina keluarga yang bahagia.” Janjinya padaku.

Itulah kali pertama aku menemui suamiku itu. Aku tidak pernah melihatnya selain daripada sekeping foto yang telah diberikan mama kepadaku.

perkahwinan kami diadakan secara sangat sederhana. Namun meriah dengan kehadiran sanak saudara terdekat dan sahabat handai yang datang. Sibuk juga aku dan suamiku melayani para tetamu yang hadir.

Ramai juga teman-teman suamiku yang datang. Mereka mengucapkan selamat buat kami berdua. Tak sangka, suamiku punya banyak teman. Katanya,teman teman sekampus sejak dari university

Pada pandanganku, suamiku itu memang seorang yang gagah, memakai baju pengantin khas jawa lengkap dengan keris dan melati rinonce yang menggantung. begitu juga aku memakai baju dan aksesoris khas seorang putri keraton.

aku selalu berdoa pada Tuhan agar Dia kurniakan padaku seorang suami yang dapat membimbing dan menjadi imamku. Mengasihi aku sebagai seorang isteri. Tidak kuminta harta mahupun pangkat, cukuplah sekadar aku bahagia bersamanya dan dia juga bahagia denganku. Aku juga sering berdoa agar dikurniakan permata hati yang dapat membahagiakan kami..,..

hehehhe sabar guys ceritannya masih berlanjut eeeeeiiitch tp masih kuat tak mata untuk memelototi layar monitor.,..,iya iya iyaa g sabaran amattt ya udah gendhis lanjut lagee ceritanya.,.,$@%#^$

Dlam diamku aku teringat saat pertama mama dan kakak memberitahukan bahwa mereka sudah menerima pinangan untukku dari seseorang.

Tya, ada yang penting yang mama dan kakakmu bincangkan dengan Tya.” kakak memulai bicaranya saat sore sewaktu kami sedang duduk duduk di teras atas .mama hanya diam memerhatikan aku,dan kakak yang ngomong tentang suatu hal.

“ mang ada apa ma sepertinya sangat penting,mama dan kakak memulai membuka pembicaraan

“ Sebenarnya, kami telah menerima satu pinangan untuk Tya.”

“ Apa!!!” kata kata kakak sangat membuatkan aku benar-benar terkejut. Aku masih belum berfikir untuk mendirikan rumah tangga dalam usia begini. Aku mahu mengejar cita-citaku terlebih dahulu. Aku tidak mahu terikat dengan sebarang tanggungjawab sebagai seorang isteri.

“ kenapa ,mama sama kakak tak membicarakannya sama ''Tya terlebih dahulu?!” Soalku agak kecewa dengan keputusan mama yang menerima pinangan tanpa sepengetahuanku. Sepatutnyamereka membicarakan denganku terlebih dulu sebelum membuat sebarang keputusan yang bakal mewarnai masa depanku.

“ Kami tahu apa jawapan yang akan kamu berikan sekiranya kami membincangkan perkara ini dengan kamu dulu. Pastinya kamu akan mengatakan bahawa kamu masih belum bersedia“ Tya……!” Seru kakak setelah dia melihat aku diamkan diri, menahan rasa.

mau sampai kapan Tya akan seperti itu??” mama mengemukakan alasannya demikian.

“ Sebagai orang tua, kami amat berharap agar anak kesayangan kami akan mendapat seorang suami yang boleh melindungi dan membimbing Tya.” kata mama setelah sekian lama membisu.

“ Apakah Tya fikir mama dan kakak kakakmu akan duduk senang melihat anak gadisnya berterusan hidup sendirian tanpa penjagaan dari seorang suami? mama bukan mau lepaskan tanggungjawab kami sebagai orang tua, tapi itulah tanggungjawab orang tua mencarikan seorang suami yang baik untuk anak gadisnya.” Terang mama lagi.

“ Percayalah, kami membuat keputusan ini adalah untuk kebaikan Tya sebab kami terlalu sayang sama Tya.”

“ Ini cincinnya, pakailah.” Mama meletakkan satu kotak kecil berwarna merah di hadapanku. Perasaanku campur aduk. Macam-macam yang datang.apa yang harus aku lakukan sekarang. kiranya aku menerima dan bersetuju dengan keputusan mama dan kakak itu, berarti aku telah membiarkan cita-citaku semakin jauh di hadapan. Namun kiranya aku menolak, berarti aku telah melukai hati kedua-dua orang tuaku itu. Orang tua yang telah banyak berjasa dalam hidupku. Tanpa mereka berdua. Aku takkan hadir dan mustahil untuk melihat dunia ini.

“ Ahhhhgggg……..” Keluhku sendirian. Aku dalam dilemma. Yang manakah yang harus aku utamakan? Perasaan sendiri atau perasaan dan harapan mama dan kakak.aku selalu kalah di saat saat ada persoalan seperti ini, Aku terlalu takut untuk melukakan hati mereka. Aku takut hidupku nanti menjadi anak yang durhaka.''

Adzan maghrib yang berkumandang mengejutkan aku dari lamunan. Dah masuk waktu maghrib rupanya. Masih banyak lagi barang-barang yang belum diberesin,cappeekk banget .,.,

“ Nanti kita beresin habis sholat ayo solat maghrib dulu.” tegur mama

kakak dan yang lain sudah mulai gelar sejadah di ruang solat. Begitulah selalunya apabila kami berkumpul. Solat berjemaah selalu yang tidak boleh dilupakan.

Semua orang telah siap sedia menunggu sewaktu aku keluar dari berwudhuk,Aku cepat-cepat mengenakan mukena dan memasuki saf bersama mama dan mba'mba'ku

Selesai saja iqamah, kakak mempersilahkan kepada suamiku untuk menjadi imam. Dia kelihatan serba salah dengan permintaan kakak itu. Dia melirik ke arahku. Aku hanya mengangguk sebagai isyarat supaya dia memenuhi permintaan kakak itu. Maka dengan tenang, dia mengangkat takbir. Menjadi imam solat maghrib kami pada malam itu.

Betapa hatiku tenang sekali menjadi makmumnya. Dengan bacaan yang jelas dan merdu itu membuatkan aku berasa kagum dengan suamiku itu. Mungkin tepat pilihan mama dan kakak buatku. Bacaannya lancar lagi fasih. Bagaikan seorang arab yang menjadi imam.

“ yaa robb! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau silap. yaa robb! Janganlah Engkau bebankan kami dengan bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kami. yaa rabb! Jangan Engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang tidak terdaya kami memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami serta ampunkanlah dosa kami dan berilah rahmat kepada kami.”

“ yaa robbi! lindungi kami sebagai isteri dan suami serta keturunan yang bisa menjadi cahaya mata buat kami dan jadikanlah kami dari golongan orang-orang yang muttaqin.”

Dia membaca doa dengan khusyuk memohon kepada Tuhan setelah selesai solat. Kami bersalaman. Aku mendekati suamiku sambil menghulurkan tangan.

“ Kangmas,Tya minta maaf!” Bisikku perlahan sewaktu mencium tangannya. Dia kemudiannya mengucupi dahiku sebagai tanda kasih yang tulus.

“ Sayang tak ada apa-apa salah dengan kangmas.” Ujarnya sambil tersenyum melihat wajahku.

Selepas berwirid dan berzikir, dia bangun menuju ke halaman rumah.

“ Kangmas mau kemana tu?” tegurku

“ mau beresin barang-barang yang ada di bawah tu,Jawabnya.

“ sudahlah istirahat aj dulu di beresin besok aj.” aku kasihan melihatnya,keletihan.

“ Betul kata Tya dek di beresin besok ajlah” kakak memberi pengertian yang tak sengaja mendengar perbincangan kami, mama pun mengangguk menyetujui sarananku itu.

“ ta' apalah kak tinggal sedikit lagee kata suamiku.” Dia masih berkeras sambil berlalu turun ke halaman rumah buat beresin beberapa peralatan yang masih di depan rumah

aku ganti pakaian, kemudian keluar membantu suamiku mengemas barang-barang di halaman rumah. Dia kelihatan asyik tanpa menyedari kehadiranku. Semua barang-barang telah dikemasnya. Aku mengambil kain pengelap dan mula mengelap meja.

“ kapan Tya di sini,eeech Ayu tenan istriku ini sambil menggodaku?”

“ Barusan aja. lagi mikirin apa kangmas ko' tya datang aj tak tau.”

“ ngapurane deekk cah ayu.” Dia menghampiriku.

“ adekk tak marahkan?”  sambil memeluk pinggangku erat.

mengeleng sebagai tanda aku tak ambil hati pun soal tu. Dia tersenyum sambil menghadiahkan satu ciuman di pipiku.

“ Ish…kangmas ni! Nanti dilihat orang, malu.” Rungkutku tersipu-sipu. Nanti malu juga kalau dilihat oleh mama sama yang lain

“kenapa harus malu kan adekk istri kangmas to.” Jawabnya tersenyum.

“ Tau lah, tapi tengok lah keadaan dan tempat. Kalau kita berdua saja,

“ Betul ni?” saut suamiku cepat-cepat.

“ Ish…kangmas niich!” Dia cuba mengelak dari menjadi sasaran cubitan tanganku.

aku terasa bahagia disayangi begini. Inilah pertama kali dalam hidupku merasai betapa nikmatnya cinta dan kasih sayang seorang kekasih hati yang aku sayangi. Aku tidak pernah terlibat dengan cinta walaupun semasa aku di universiti,Dan untuk saat ini Aku akan menikmatinya selepas perkahwinan,Cinta seorang suami terhadap seorang isteri.

Walaupun begitu,masih ada sedikit rasa takut di hatiku. Aku takut aku tidak mampu untuk menunaikan tanggungjawab sebagai seorang isteri. Aku takut aku tidak mampu untuk menjadi seorang isteri yang solehah dan mulia dalam hidup suamiku.

“ Apa yang Tya fikirkan ni?” suara itu mengejutkan aku dari lamunan. Aku duduk di halaman rumah setelah selesai beresin barang-barang.

“ eech kangmas nii kaget aku tau g tau!” aku buat-buat merajuk.aku hanya ingin tau bagaimana suamiku merayu

“ Alaa…….adeksayang ni,begitu aja marah” Usiknya sambil mencubit pipiku.

“ hadeeech terpaksalah kangmas tidur di sofa dengan nyamuk-nyamuk malam ni sebab isteri kangmas dah merajuk. aduuuch melastemen kangmas ya…..!” aku mula tersenyum dengan kata-kata suamiku itu.pintar juga suamiku buat rayuannya


fikiranku flashback mengingat waktu dl suamiku meminangku.,.,.
Beberapahari ini  aku sangat memikirkan hal pertunanganku. Terlalu sulit untuk aku menerimanya. Tambah lagi dengan lelaki yang tidak pernah kukanali. Perkahwinan bukanlah sesuatu yang boleh diambil mudah. Kehidupan yang memerlukan persefahaman sepanjang hidup. Tanpa persefahaman dan tolak ansur, mustahil dua jiwa dan dua hati boleh bersatu dalam menjalani hidup sebagai suami isteri. Tidak sedikit cerita yang aku dengar tentang rumah tangga yang hanya mampu betahan buat seketika atau separuh jalan sahaja. Kemudian pecah berkecai umpama kapal dipukul badai. Berselerak dan bertaburan. Apataha lagi kalau dah dikurniakan anak. Anak-anak akan jadi mangsa keadaan.

Melihat aku duduk melamun suamiku menegur ''adek lagii mikirin apa''? sambil menggengam tanganku di kecupnya kening ini bedebar

hati ini rasa senang bahagia takut bercampur jadi satu.,.

aku hanya mampu mengeleng-ngeleng. Aku sendiri tak tahu apa jawapan yang terlebih baik untuk soalan suamiku itu.

Dia memelukku erat sambil membelai rambutku.

“ adek sayang, kangmas akan terima adek sebagai isteri kangmas apa adanya. kangmas akan terima segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada adek sayang. jangan terlalu banyak fikir soal itu Ok sayang!” Bisiknya.
aku memeluknya syahdu di atas penerimaannya terhadapku.
aku sangat bahagia perkawinan ini dapat rido'dari Allah SWT agar langgeng sampai akhir hayat kami .,.,.AMIN.,.,.

untuk para guys belajarlah memberi makna/arti dari isi suatu cerita yang para guys baca
dan ambil intisarinya cari cerita yg mendidik supaya kita tak terjerumus dalam kesesatan
heheheheheeeee udah guys ceritanya capek jarinya buat ngetik campur ngantuk mata ea .,..
takterasa udah jam 3 pagee aj jumpa lain waktu ,di visite yaaa.,.,,.

Kamis, 09 Oktober 2014

on 1 comment

JAJANAN DARI SINGKONG

Ledre jajanan khas Bojonegoro Berbentuk gapit (seperti emping gulung) dengan aroma khas pisang raja yang manis. Sangat tepat untuk teman minum teh atau dan sajian tamu atau untuk oleh-oleh.Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre lebih halus, lembut dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak kasar. selain dari pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang misalnya pisang saba, pisang hijau, pisang susu.

Tapi gendhis kali ini tak membahas soal ledre tapi jajanan khas bojonegoro lainnya yang mungkin suatu saat bisa jadi tradmark dari kabupaten ini yaitu rengginang singkong.

karena di lihat dari iklim dan geografis kabupaten bojonegoro termasuk
daerah subur dalam hal pertanian,termasuk tanaman singkong,
maka dari itu singkong dalam keadaan mentah(glonggongan)sangat murah
warga menyiasati dari hasil tani yang melimpah tapi harga sangat murah
di olah menjadi produck jadi misal kripik,gaplek,dll

Adalah ibu Kristianingsih, pengusaha cemilan asal Bojonegoro, yang memopulerkan rengginang berbahan baku singkong ini. Walaupun begitu, bentuk dan rasa rengginang buatan wanita yang akrab disapa Kristin ini tidak berbeda dengan rengginang dari beras ketan.

bu Kristin menuturkan, ide membuat rengginang dari singkong timbul setelah melihat produksi singkong yang melimpah di Bojonegoro. Saking melimpahnya, banyak singkong yang lantas terbuang begitu saja. Petani pun kerap mengobral singkong mereka saat panen. Kala itu, harga satu kg singkong cuma Rp 200.

bu Kristin lantas mencoba memanfaatkan singkong tersebut. “Saya coba bikin jadi rengginang, sebab rengginang makanan khas di daerah kami,” kisahnya.

Namun, ternyata membuat rengginang dari singkong tidak mudah. Setelah tiga bulan, bu Kristin baru berhasil menemukan racikan dan cara mengolah yang tepat. Setelah itu, sejak lima tahun lalu, Kristin mulai berbisnis rengginang singkong di bawah bendera UD Gading.

Ternyata, bisnis bu Kristin berkembang pesat. Saat ini, dibantu 16 pekerjanya, bu Kristin bisa mengolah tiga kuintal singkong menjadi sekitar satu kuintal rengginang. Dalam sebulan, biasanya ia bisa membuat sekitar 25 kuintal rengginang.

bu Kristin melego rengginang bikinannya seharga Rp 10.000 per kilogram untuk rengginang mentah, dan Rp 25.000 per kilogram untuk rengginang goreng. Padahal, bu Kristin memperoleh singkong dengan harga murah.

bu Kristin membeli bahan baku singkong dari sekitar Bojonegoro seharga Rp 600–Rp 700 per kilogram. Tapi, saat di daerahnya sedang tidak panen singkong, dia harus menambah pasokan dari Tuban. Untuk itu, ia harus merogoh kocek hingga Rp 1.000–Rp 1.300 per kg. Dari bisnis ini, Kristin mengaku bisa mendapatkan margin laba cukup besar, yakni sekitar 30 persen-35 persen.

Tambah lagi, rengginang singkong bu Kristin terhitung laris manis. Padahal, menurutnya, tidak ada yang istimewa dengan cara pengolahannya. bu Kristin mengaku hanya memakai garam dan bawang untuk memunculkan aroma dan rasa. Ia juga membuat rengginang dengan rasa terasi dan rasa manis. Agar muncul rasa manis, ia menambahkan gula merah dalam adonan.

Renggiang singkong terutama laris menjelang hari raya dan libur panjang. Selain menjual sendiri renggiang singkong, bu Kristin juga memasarkan produknya di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Malang, dan Semarang.

bu Kristin juga rajin memperluas pasar, misalnya dengan mengikuti pameran. Hasilnya, permintaan dari daerah berdatangan. Misalnya dari Jakarta, Kalimantan, dan Ambon.
anda berminat silahkan coba intinya usaha apa aj yang penting ada niat ,sabar ulet isyaallah berhasil
Gendhis savindra. Diberdayakan oleh Blogger.