Selasa, 28 Oktober 2014

on 1 comment

DIARYKU:AKU +KAMU=KITA CINTA


Dalam perjalanan kisah hidupku ini terrangkum dalam sajak dan prosa
kisah ini tentang aku dan kamu = kita,
  Aku tahu ketika aku menuliskan ini, engkau tengah menikmati hari bahagiamu. Dan aku juga tahu salah satu orang yang tak pernah engkau harapkan datang hadir di hari bahagiamu itu adalah aku,”

    Terima kasih engkau”, terima kasih telah lupa dengan diriku, pura-pura melupakanku bahwa di semesta pikiranmu pernah ada aku, sekarang aku cuma bisa berkata kepadamu” semoga engkau bahagia dengan semua itu.

    Aku yang terlupankan.
engkau, lama tak ada tulisan tentangmu.
Tak seperti dulu
dulu, hampir setiap waktu, selalu ada kata untukmu.
Apa kabarmu sekarang?…

  Ah basi ya? Biarlah, aku hanya ingin mengulang kembali kebiasaan lamaku, sekedar megalirkan metafor basa-basi menyapamu, seperti orang ketemu, bertanya kabar meskipun tak mau tahu dengan kabar yang ditanyakan itu,…ah basa-basi bagiku.

Tapi, kali ini agak lain basa-basiku tidak hanya itu.
coba dengarkanlah aku.
tuhan, apakah sinyalmu tidak cukup kuat menerima SMS yang telah aku kirimkan Kepadamu?
ataukah, mungkin jaringanmu sedang sibuk megurus pesan-pesan lain yang lebih penting dari pesanku itu?

Tuhan apakah karena hanya aku memakai kartu perdana murahan, dan handphone monophonik sehinggga SMSku tak sampai Kepadamu?.

Ataukah nomor pusat servis pesanku keliru sehingga salah sambung pesanku entah kemana?.

Tuhan, katanya servisMu 24 jam online tanpa henti, tapi mengapa SMSku tak juga Engkau Balas?.

Padahal aku juga sudah kirimkan SMSku di saat diskon specialmu, yakni di sepertiga malam-Mu karena aku yakin tak banyak orang yang menghubungi atau berkirim pesan kepada-Mu. Tapi mengapa sampai detik ini menunggu tak juga Engkau balas SMSku, padahal aku menunggu Tuhan.

Tuhan,apakah aku salah kirim ke nomor yang lain?

Tapi kurasa benar,sebab di ktab keabadian warisan nabi-Mu sudah kubaca benar itu nomor-Mu,Tuhan.

Tapi mengapa engkau tak segera membalas SMSku Tuhan,padahal aku menunggu.

Kalau aku harus menelepon,sayang aku tak punya cukup pulsa untuk itu. Dan seandainyapun ada aku kuatir Engkau tak mau terima teleponku, karena Engkau tahu aku banyak salah dan kilaf kepada-Mu.

Sekali-kali SMS aku dong Tuhan. Aku akan sangat senang jika ada pesan khusus dari-MU. Aku akan melonjak-lonjak girang dan tanpa lama ku balas ‘ Terima kasih Tuhan’ kontan.

Namun mengapa Tuhan tak kunjung kau balas pesanku?


Padahal aku cuma ingin tahu Tuhan,apakah benar kabar yang akau dengar itu, apakah benar ini hari kebahagianya (untuk seseorang di jauh sana), namun mengapa tak ada pemberitahuan dan undangan darinya.dan apakah benar orang yang tak pernah di harapakan datang adalah ‘Aku”. Kalau memang iya Tuhan tolong sampaikan kataku ”Semoga dia bahagia”.

Ya sekedar basa-basi tapi punya arti bagiku

Karena memang Tuhan tak butuh dengan kata-kataku itu.

Namun engkau waktu?

Adakah Deja vu itu?

    Engkau jangan terus maju waktu,kembalikan aku ke masa lalu, yang indah itu.
aku masih punya mimpi, aku masih punya cinta yang sanggup mengetarkan seluruh urat syarafku, memeras gelora air mataku. Kenangan itu….

Ya sebuah kenangan yang kelak akan aku buka kembali pada episode masa depanku, yang jauh itu, bersama kata yang tak pernah sanggup menggenggam bahasa jiwaku, tentang aku dan kamu.
dan sekarang…, ya sekarang aku hidup di ini waktu.
menggores pena bersama berjalannya sang waktu.

Dan dirimu…

Kalau aku punya hari yang indah teryata dirimu punya yang lebih dariku..
tapi kenapa dirimu tak beritahu aku..

Hhhmmm….aku tahu, dirimu sengaja tak mengabariku karena engkau kuatir aku iri denganmu, iri dengan hari bahagiamu, iri dengan hari indahmu he..he.. tapi sory ya, engkau keliru kalau berpikir begitu.

Ya daripada salah dan membuat muka merah,..ah…yang pasti engkau sengaja melupakanku,supaya ada tulisan ini untukmu. Terima kasih engkau, telah membangunkan imajinasiku. Tapi maaf ini bukan surat cinta yang sering orang tuliskan itu. Dan aku yakin engkau juga punya kata itu.

Malam !….

aku ingin bertanya kepadamu…
jangan hanya kelam dan hitam kepadaku, diam membisu dalam keheninganmu.

    Adakah cinta itu abadi?

    Adakah persahabatan itu sejati?

    Adakah sebuah hukum alam yang mampu mengubah cinta menjadi benci?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang selalu tidak aku mengerti malam!.
ok lah!…kalau engkau juga tak tahu,aku juga tak akan memaksamu untuk menjawab itu.

Aku cuma ingin engkau setia menemaniku, membiarkan aku termenung dengan khayalan kehiduypanku.di bawah kerlip bintang-bintang di langit sayapmu.dan jangan pergi meninggalkank, hingga datang mentari kan menjagaiku…

oh malam….kenapa tiba-tiba aku bisa melihat diriku…. sedang apakah aku diriku… kenapa ada pelaminan di situ… ya Tuhan benarkah yang aku lihat itu?…

mimpikah aku?…
sadarkah diriku?….
sungguhkah dengan yang aku saksikan itu?…
akukah yang palsu atau dia yang semu?….

tapi mengapa dengan denagn kepura-puraanmu tak melihat diriku dan menyambut kedatanganku dengan senyummu yang indah itu,”karenakah orang itu, yang sekarang duduk mesra disampingmu itu?”…….,
lihatlah malam,….. aku disini,saksikan aku,karena hanya engkau yang tahu dan peduli denganku,

    “Air mata ini adalah air mata kebahagianku, bahagia karena melihat dirimu bahagia, bahagia karena sekarang engkau telah menemukan separuh yang hilang dari dirimu,yang terbaik dalam kehidupanmu”.

Katakan padanya malam,

    ”Aku juga turut berbahagia,dan cuma bisa berkata,semoga engkau juga bahagia, baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a baina kuma fi khair”.

Padahal malam,kata-kata itu aku ingin ucapkan sendiri di depannya sambil menjabat tangan orang yang ada di dekatnya.karena aku tak mampu malam,tolong bilangkan itu padanya….

bahagia?….
apakah arti bahagia itu?….
adakah bahagia itu adalah air mata?….

ataukah mungkin pepatah ini arti bahagia?…

    Kebahagian adalah menemukan seseorang untuk kau peluk saat kau menangis,berbagi perih bersamanya, dan kesedihan adalahsaat kau tertawa sendirian”.

Tapi aku perih malam……
perih kesediahan….
perih karena dalam kenyataannya tidak bisa melihat dia bahagia…
perih karena aku tak pernah ia harap untuk hadir ikut merasakan dia bahagia.

Kenapa dia begitu?…
adakah itu di sengaja?..
tapi dia baik…. tak pantas ku menyalahkannya.

Tapi siapakah?…

takdirkah?…
ngak… takdir gak salah.
Namun….

    Hidup yang tak pernah dipertanyakan adalah hidup yang tak pernah layak diteruskan.
Itulah guruku Socrates yang pernah bilang….
dan me…..
    Love or just hate me but pare me with your indefference,cintai aku atau sekalian benci aku, asal jangan kau acuhkan diriku.
Toh…
     Tak semua yang dapat di hitung, diperhitungkan, dan tak semua yang dapat diperhitungkan dapat di hitung.
ah… apa lagi ini…

Namun begitulah cerita hidup dan cintaku.

Jumat, 24 Oktober 2014

on Leave a Comment

GORESAN PENA CINTA UNTUKMU SAHABAT(SAJAK TAK BERTUAN)

RINAI ABADI RACHMA G SAVINDRA
Sebuah goresan pena cinta untukmu sahabat dalam setiap sajak alinea pasti akan ada. Ketika aku tak lagi bersamamu, maka pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu pada tiap rinai hujan yang jatuh berderai di tepi jendelaku, dan memanggil namamu perlahan..

BIAS BIAS TITIK HEMPASAN AIR YANG JATUH MENERPA BATANG BUNGA BERAYUNLAH BUNGA ITU,DALAM SANUBARI BERKATA APAKAH BUNGA ITU AKAN GUGUR ATAUKAH AKAN BERJAYA.,.,DALAM RINAI AIR MATA KU MENGALIR SAHABAT INGATKAH ENGKAU.,.

Jujur saja...beberapa hari belakangan ini mendadak hidup saya diliputi ketakutan. Rasa gelisah yang berdarah-darah menyeruak begitu saja ke dalam getar nadi saya. Maka boleh kah saya menyeka air mata? Dan kemudian di sana saya kembali menyadari tentang hakikat diri. Bukan hal yang mudah ketika saya harus berjalan tegak di muka bumi, setelah sebelumnya saya lelah berkubang pada air mata yang menyemak. Maka pada resah itu saya mencoba menulis........................dan terus menulis..................namun ternyata....pena saya kembali patah dan tak mampu mengalirkan tintanya.......saya kecewa......untuk kemudian terhenti begitu saja

Ketika suatu hari yang kau ingat hanyalah senyap dalam hembusan nafasmu karena bisingku mungkin telah lama lenyap beradu dan berpacu dengan waktu...maka rasakanlah....
bahwa aku masih berada di sekitarmu..memandangmu...mengusap bahumu yang terhempas..dan ikut menopang guncangan tangismu,,,
hanya saja...selalu akan ada batas dalam sebuah perjalanan.

Aku tahu...tekadang kita larut dalam persahabatan ini dan merasa mampu berdiri tegak tanpa siapapun. Hanya aku dan kamu dalam persahabatan kita...
Aku tahu...terkadang kau pun akan letih dan ingin berjalan sendirian saja...hingga waktu membiarkan kita berada di sebuah persimpangan. Dan pada saat itulah aku berusaha meraba dalam gelap...sendirian saja...tanpamu....
Namun kau tahu kawan...sejauh apa pun kucoba untuk mengusir bayangmu..siluetmu terus saja hadir dan meremukkan persendianku secara perlahan dan menyakitkan

Ketika suatu hari dalam kebersamaan kita di masa yang telah lalu aku pernah mengganggu tidurmu dengan deringan telpon dan smsku...
maka dengarkanlah kawan...aku hanya merindukanmu dan ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja di sana.
Ketika suatu hari kau kesal karena aku terus memanggil namamu....
maka pejamkanlah matamu kawan...dan tersenyumlah mengingatnya...karena pada saat itu aku hanya ingin memastikan, bahwa persahabatan kita masih utuh seperti dahulu.
Ketika suatu hari kau mendengarku kesal karena sikapmu yang mengacuhkanku...maka tajamkanlah telingamu kawan, dan dengarkanlah tangisanku...
karena aku tak sekedar ingin mengganggumu...melainkan mencoba menarik kembali simpul-simpul persahabatan kita yang tlah coba kau urai perlahan.
Ketika tiba suatu masa kau lelah dengan persahabatan ini kawan, maka ingatlah...bahwa Tuhan tak begitu saja menjadikanmu sebagai bagian hidupku secara kebetulan.
Ketika suatu malam kau terjaga karena resah dan gelisah...maka ingatlah, bahwa aku tak pernah benar-benar membiarkanmu sendirian di sana

Pernahkah kau mengingat bagaimana cara Tuhan mempertemukan kita dalam persahabatan ini?
Kau tau, aku bahkan tak mampu membayangkan seandainya hari itu kita tidak saling berkenalan dan mengaitkan jemari. Mungkin akan ada celah yang kosong tanpa warna tentangmu di sini kawan, di sudut hati ini.
Pernahkah kau bayangkan...bahwa suatu ketika persahabatan ini akan terhenti begitu saja, seperti berhentinya laju sebuah kendaraan tanpa roda? Kau tau kawan, jika hari itu benar-benar terjadi...mungkin aku takkan mampu membuka mataku kembali dan menatap semua warna dengan bias yang sama seperti ketika  aku berada di sampingmu


Kamis, 23 Oktober 2014

on 1 comment

WHAT IS LOVE?????.,.,.,


The definition of love, affection, love. maybe you guys have any special meaning of the word mentioned.setian certainly has different thoughts on the meaning of this word. how come ????? the answer is of course from experience that they have different experiences perceived rasakan.dengan it would make sense that berbeda.misalnya if someone who is in love, then that person would say that love is a very beautiful and delight.otherwise when someone who has a broken heart then he must have had the idea that love is bitter and can kill.Love is an action / active activity by humans against other objects, such as self-sacrifice, empathy, empathy, compassion, help, obey the word, follow, obedient, and willing to do whatever it wants the object

A. differences like and love!!!!!

When you love someone, you want to have it for his own
of selfishness
When you
love someone, you'd love to keep him happy and not for yourself

When you love someone, you'll do anything for her happiness even if you have to sacrifice your soulWhen you love someone and be on his side then you will ask, "Can I kiss you?"

When you love someone and be on his side then you will ask, "Can I hug you?"
When
you love someone and be on his side then you will be clutching his hand ...
Love is when she cries, you'd say "Do not cry."

Unfortunately when he is crying and you're going to cry with him.

Love is when she is crying and you're going to let her cry on your shoulder saying, "Let's solve this problem together."

Love is when you see it you'll say, "She is very beautiful and charming."
Pity is when you see it you will see it from your heart and not your eyes.

Love is when you see it you'll say, "For me he is the most beautiful ever grace God has given me .."

At the time of the person you love hurt you, then you will get angry and do not want to talk to him.

At the time of the person you love hurt you, you will weep for him.

At the time of the person you love hurt you, you'd say, "Not what he just did not know what he is doing."

By the time you like him, you akanmemaksanya to like you.

By the time you love him, you'll let him choose.

At the time you were in love with him, you will always be waiting for him with a faithful and sincere ...

like are you going to accompany him when it is convenient.

dear are you going to accompany him when he needed.

Love
is when you will accompany him on how you're doing.

love is a demanding.

affection is give and take.

Love is the thing that gives willingly.

''BEHIND IT ALL AGAIN TO EACH INDIVIDUAL, BECAUSE EVERYONE HAS A DIFFERENT ASSESSMENT'

Rabu, 15 Oktober 2014

on 1 comment

AKU RINDU PAPA

Untuk kali ini gendhis ingin bikin cerita fiksi tapi jikalau ada kesamaan atau sesuatu hal tolong di maafin,bukan berarti gendhis ingin suatu kekurangan dalam diri seseorang tapi hanya ingin sekedar bikin suatu cerita aja ok ''come''

Aku rindu papa
. Aku rindu senyumnya, candanya, kerut keningnya, semua kurindu. Aku rindu saat ia menelpon. Lucu rasanya. Telepon adalah alat komunikasi yang menggunakan suara. Sedangkan aku, apa yang bisa kuucapkan? Sejak kecil aku tak bisa bicara. Aku bisu. Jadi, lucu rasanya jika ada orang bisu menggunakan telepon. Kira-kira apa yang bisa diucapkannya?
Aneh, papaku aneh. Tapi itu menurut orang lain. Tapi sebagai orang ‘aneh’, aku tak pernah menganngap papaku aneh. Papa adalah papa terhebat sedunia. Ia mengajariku kode morse yang cukup menggunakan ketukan. Aku tak perlu bicara. Jika papa bertanya, aku cukup menjawab dengan ketukan. Aku dan papa punya kode sendiri dalam ketukan. Satu ketukan artinya aku sedang tidak bisa menerima telepon. Dua ketukan artinya aku baik-baik saja, dan papa bisa langsung menutup telepon. Jika tiga ketukan, itu tandanya ada yang ingin aku bicarakan. Barulah kemudian aku menggunakan kode morse seperti yang papa ajarkan padaku.

Apakah papaku orang yang aneh? Tidak, tidak sama sekali. papaku, papa paling kreatif sedunia.
papa tak pernah mengajariku bahasa isyarat. Yang diajarkannya padaku adalah berbagai jenis huruf. papa menguasai huruf-huruf dari berbagai Negara. Huruf Arab, India, Cina, Jepang, Korea, aksara jawa, dll. Semua huruf-huruf itu sudah diajarkan sejak aku berusia 3 tahun. dulu aku tak mengerti tujuan papa mengajarkan huruf-huruf aneh itu pada orang bisu sepertiku. Untuk apa? Apa cuma ingin cari sensasi? Meskipun anaknya bisu, tapi bisa menulis berbagai macam huruf. Sesempit itukah tujuan papa?
“papa yakin, nanti kamu bisa datang ke semua Negara itu. Kalau kamu ngerti tulisannya, paham bahasa mereka, kamu gak bakalan nyasar. Bisu itu cukup mulutmu, tapi kamu masih punya bagian tubuh lain yang gak bisu. Gunakan itu untuk bisa bicara.” Oh, papa… betapa cerdas dirimu.
Setelah aku menguasai huruf-huruf aneh itu, papa selalu menyuruhku untuk menulis hingga berlembar-lembar. Kata papa, aku harus bisa menulis cepat. Bahasa isyarat hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang pernah mempelajarinya. Tapi semua orang pasti mengerti dengan apa yang aku tulis. Setiap hari papa selalu bertanya, “Buku sakumu masih ada?” papa sangat senang setiap aku menghabiskan buku saku. Itu artinya aku banyak berkomunikasi dengan orang lain. papa juga mengajarkan padaku, jika aku bertanya pada seseorang, aku harus menulis jawabannya. Untuk itulah aku butuh keahlian menulis cepat. “Ikatlah ilmu dengan tulisan,” begitulah papa sering mengingatkanku. Ilmu yang dituliskan, suatu saat bisa dibaca lagi. Kalau tidak ditulis, bisa jadi ilmu itu terlupakan.

Papa, betapa hebat dirimu, dan aku selalu mengagumimu. Kau papa terhebat, papa yang cerdas, papa yang kreatif, juga papa yang pengertian. Aku tak pernah menuliskan bahwa aku menginginkan sesuatu, tapi kau selalu tahu apa yang ku mau. Melihat sepatuku yang sudah lusuh, tanpa kuminta, kau belikan aku yang baru. Dan kau sangat tahu model sepatu yang ku suka. Saat hujan di malam hari, kau buatkan semangkuk sup hangat untuk menemaniku belajar. Kau pun selalu mengerti saat aku merasa jenuh, saat aku sedih, saat aku senang, saat aku ingin memelukmu, dan saat aku merindukan mama. Betapa hebatnya dirimu, meskipun aku tak pernah melihat mama sejak lahir, tapi ceritamu membuatku merasakan bahwa mama selalu ada dan sangat mencintaiku.

Aku selalu tertawa geli melihat papa masak nasi goreng. papa selalu mengikuti gaya mama. Menurut cerita papa, mama selalu masak nasi goreng dengan gayanya yang heboh. Botol kecap yang dimainkan bak bartender, begitu lincah. Tubuhnya ikut bergoyang mengikuti irama alunan ketukan sendok penggorengan. Dan aku selalu menantikan tiga ketukan khas papa. Karena tiga ketukan itu artinya nasi goreng sudah selesai dimasak.
Papa juga sering bercerita tentang kebiasaan mama yang lainnya. Semua itu papa tiru agar aku bisa menyaksikan bagaimana kebiasaan mama dulu. mama yang menyetrika baju dari ujung lengan, mencuci sambil bernyanyi, menyapu hingga halaman tetangga, tidur dengan memegang telinga, dan yang paling lucu saat mama menyambut setiap papa pulang, selalu ada adegan “cii…luk…baa…” dan sekarang papa lakukan adegan itu padaku.

Pernah suatu hari aku bercerita pada papa. Itu pertama kalinya aku merasakan hal yang berbeda dalam hati. Dagdigdug dagdigdug…casciscus…… aachh, susah diungkapkan. Awalnya aku tak ingin bercerita. Bukan karena aku sulit bicara, tapi aku takut papa tak suka. Lebih-lebih aku malu, walau hanya sekedar bertanya, “perasaan apa ini, yah?” namun papa begitu tahu tentangku. Ia mengerti ada yanga berbeda. Ia tahu hatiku sedang berbunga-bunga. Meski tak terdengar, ayah bisa merasakan jantung yang dagdigdug ini. Aku ingin cerita, tapi tapi tapi… aduh dududuuhh…. Aku jadi salah tingkah di depan papa.
“Hayoo….koq senyumnya agak aneh?” kata papa menggodaku. Aku semakin malu. Dalam hatiku ragu, “cerita gak ya… hmm… cerita aja deh… ah, jangan… duh, cerita aja kali ya… tapi…”
“Udah, sini papa pengen tahu ceritamu.” papa seolah mengerti dialog dalam hatiku.
Kuceritakan panjang lebar hingga tinggi, dari awal hingga akhir, sampai akhirnya aku merasakan getaran yang tak biasa ini. Tanganku sampai pegal rasanya menulis cerita untuk papa. Tulisanku tak rapi, banyak coretan. Aku gugup, malu, panik, senang, takut. Ah, semua rasa seolah bercampur jadi satu dalam hati. Namun papaku mengerti maksud ceritaku.

papa tidak marah, malah tersenyum manis padaku. Senyum yang membuat hatiku menjadi stabil. Senyum hangat yang membuatku tenang. Tak lagi gugup. Hilang sudah gemetar. papa hanya berkata singkat, “Anak papa sudah mulai dewasa. Gak masalah, itu perasaan yang wajar kok. Nyantai aja. Tapi…” aku menunggu kata-kata papa yang menggantung. Kutarik-tarik lengan bajunya seperti anak-anak yang merengek minta dibelikan es cream.

Papa tersenyum. Ia sangat pandai menggodaku. Aku kembali merengek, ia malah melengos. Mungkin ia tak sanggup menahan tawa melihat anaknya yang penasaran setengah mati. “Oke oke… tapi, jangan kamu terusin perasaan itu. Karena itu hanya perasaan sesaat. Hari ini mungkin kamu belum mengerti, tapi saat kamu sudah dewasa, kamu akan paham apa yang papa maksud.”
papa, aku ingin bicara. Sayang kini kau tiada. Aku sekarang mengerti, pa. Aku paham dengan apa yang papa maksud dulu. papa benar, perasaan seperti itu harus dikelola dengan baik. Hati ini harus ditata sebaik mungkin agar ia berlabuh di muara yang tepat. Aku mengerti dari cinta papa dan mama.

Pernah aku terbangun dimalam hari, kulihat papa sedang khusuk dengan doanya. Aku berlalu ke kamar mandi. Namun langkahku seketika berhenti mendengar doa papa. Namaku disebut-sebut dalam doanya. Air mataku spontan jatuh bercucuran mendengar harapan dalam doamu. Sebuah harapan sederhana, namun sulit terwujud. Tak kusangka dalam keceriaannya, papa menyimpan harapan sederhana itu seumur hidup. papa ingin mendengar suaraku.

Kupeluk papa erat. Ingin kubisikkan ditelinganya dengan lembut, “Aku mencintaimu, papa.” Tapi aku tak bisa. Aku hanya bisa bergumam dalam hati. Air mataku kian deras. papa mendekapku erat. “Semoga kamu bisa membimbing papa mengucapkan dua kalimat syahadat, ya nak..”
Kini papa telah tiada, dan aku masih tak bisa bicara. papa, semoga kau dapat mendengar suara hatiku. Semoga doa-doaku dapat kau dengar di alam sana. Aku akan selalu mendoakan papa dan mama.
papa aku rindu


SEMOGA BISA DI AMBIL MAKNA DARI CERITA DI ATAS SEBAGAI BAHAN RENUNGAN .,.

Selasa, 14 Oktober 2014

on 1 comment

CORETAN CINTA DARI MAMA

Keanggunan seorang wanita tak harus terlihat dari paras lahirnya
akan tetapi akan terlihat dari perilaku tutur bahasa,kecantikan ketampanan,dan keanggunan lahir itu hanya relatif saja ''heeyy
Savindra''jadilah wanita yang terlihat anggun bukan cuma dari lahirmu tetapi lebih penting terlihat anggun dari batin dan perbuatanmu

Ma, Vin'' sangat ingin terlihat cantik di depan teman–teman.”

Vin'' mengutarakan keinginannya itu ketika melihat Mamanya yang sedang mematut diri di depan cermin.

“Ooo… Bukankah dokter kecantikan sekarang ada dimana–mana?”

Vin mengangguk pelan. “Tapi Vin'' tidak percaya pada dokter kecantikan mana pun meski Vin sangat ingin terlihat cantik, Ma.”
“Bagaimana dengan obat–obatan atau pengobatan tradisional?” Mama mencoba memberikan alternatif lain.

Vin'' menggeleng. “Tidak, Ma. Vin'' juga tidak ingin mempercayai obat–obatan atau pengobatan yang sering dikonsumsi oleh teman–teman Vin'' agar wajah mereka terlihat lebih menarik.”

“Kenapa?”
“Apa Mama ingin tahu alasannya?”
“Tentu saja, Vin.”
“Itu karena Vin''melihat Mama yang selalu tampak cantik meski tanpa semua itu. Jadi, bersediakah Mama membagiku rahasia kecantikan Mama itu?”

Tiba–tiba Mama tergelak. Ditatapnya wajah putri kesayangannya itu dengan lembut dan senyum merekah yang menghiasi bibirnya.

“Ketika kamu menginginkan bibir yang menarik, ucapkanlah perkataan yang baik. Ketika kamu menginginkan pipi yang lesung, tebarkanlah senyum tulus pada setap orang yang kamu jumpai. Ketika kamu menginginkan mata yang indah dan menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain. Ketika kamu menginginkan tubuh yang langsing, sisihkanlah makanan untuk orang–orang yang tidak seberuntung kamu. Ketika kamu menginginkan tangan yang lentik, hitunglah kebaikan yang telah diperbuat orang padamu. Ketika kamu menginginkan wajah putih dan bercahaya, bersihkanlah segala pikiran negatif dari kepalamu. Itulah kunci kecantikan abadi.

“Ingatlah bahwa kecantikan fisik dapat pudar oleh waktu namun kecantikan perilaku tidak akan pudar meskipun oleh kematian. Jadi janganlah berlaku sombong.

“Jika kamu benar maka kamu tidak perlu marah dan jika kamu salah maka kamu harus meminta maaf.

“Kesabaran dengan keluarga adalah kasih. Kesabaran dengan orang lain adalah hormat. Kesabaran dengan diri sendiri adalah keyakinan. Kesabaran dengan Tuhan adalah iman.

“Janganlah terlalu mengingat masa lalu karena akan membawa air mata. Namun jangan juga terlalu memikirkan masa depan karena itu akan membawa ketakutan. Tetapi jalanilah hari ini dengan senyuman dan penuh semangat.

“Setiap kehidupan pasti memiliki ujian dan setiap ujian dalam hidup dapat membuat kita merasa sedih atau bahkan bisa menjadi lebih baik. Begitu juga dengan masalah yang timbul. Ada yang menguatkan tapi ada juga yang dapat menghancurkan. Pilihan selalu ada di tangan kita karena itu milikilah hati yang indah dan bukan wajah yang cantik karena hal–hal yang indah tidak selalu baik tetapi hal yang baik akan selalu indah.”

itu kata kata yang terindah dari mama, dari sekian kata kata nasehat yang setiap saat terucap untukku,untuk nasehatku.terima kasih mama,mama adalah segalannya buat Vin

Sabtu, 11 Oktober 2014

on Leave a Comment

RADISH BENEFITS


Radish is very many useful
Plants containing a low calorie diet is very good for those who are obese. There are some vegetables that can be consumed with weight control goals, namely corn, asparagus, cauliflower and cabbage. And turnips, of course

Obesity is also a form of reflection of the failure of the digestive system and metabolism. "Obesity can occur because of heredity," he said in the book. Besides damaging the appearance, obesity can trigger some penyakt such as hypertension, coronary heart disease, diabetes mellitus and stroke

Plants containing a low calorie diet is very good for those who are obese. There are some vegetables that can be consumed with weight control goals, namely corn, asparagus, cauliflower and cabbage. And turnips, of course.

For hiccups and choking, for example, it is advisable to use ginger and radish tubers taste. Ginger crushed and blended with horseradish. Add honey to taste and poured into hot water to taste. The results are taken at once. Do this once a day.

Meanwhile, when experienced fainting or snot out constantly, take only 1 lobah large, cleaned, cut into pieces and blended with enough water. They are taken one hour before breakfast.

For the singers, when the throat feels hoarse, can be removed with horseradish. Especially for mennghilangkan husky flavor, there are three ways .Ir WP Winarto. delivered Lantern and his team.

The first way is to use 150 grams of tubers turnip and 20 grams of white sugar. Both materials were blended with water. The results are taken, then the husky will decrease and disappear.

Hoarse throat can also be removed by using a combination of horseradish and wine. The material used is 150 grams and 150 grams of white radish wine. Both are blended with the taste of boiled water. The results are taken once daily.

Duet radishes and grapes can also be replaced with horseradish and ginger. Horseradish is used as much as 150 grams while its pretty ginger with 5 grams. Both are blended with water, the result is drunk.

To overcome insomnia and sleeplessness due to nervous disorders, can also be used horseradish to taste and lemon juice. Both are blended, the result is taken at the same time, it can calm the nerves and make a person more prone to sleep.

Cough:
Turnip Root 5 pieces
sugar to taste
How to manufacture:
Horseradis.enaptuangkan.
How to use:
Drink 1 day 1 potion.
Duration of treatment:
Repeated for 7 days.

fever
People
who frequently suffer from fever are encouraged to eat vegetables radishes. Radishes can be launched urine.
h grated then squeezed and filtered. Beningannya plus sugar to taste. Let stand overnight and
on 1 comment

MEREDAM GELISAH HATI

   Dalam hidup pastinya kita sering di dera masalah kadang bertubi tubi
jikalau kita tak bisa menghadapinya pasti akan sangat merugi dan untuk saat ini gendhis menyadur beberapa langkah/cara menyiasati bagai mana cara menghilangkan rasa gelisah untuk mencapai ketenangan batin
''come''

1. Pertama, memiliki ilmu yang benar.
2. Kedua, kita harus yakin kepada Allah Swt.
3. Ketiga, kuasai diri dengan sebaik-baiknya.
4. Keempat, sempurnakan ikhtiar untuk mendapatkan pertolongan-Nya.

   Mengapa kebanyakan dari kita mendefinisikan masalah berupa kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi. LEBIH dari itu, harusnya dalam hidup seorang mukmin segala apa yang terjadi dalam kehidupan ini diposisikan semata-mata atas kehendak-Ny

Di mana pun dan kapan pun kita hidup, masalah dan tantangan akan selalu datang menjemput. Hidup adalah inheren, sekaligus identik, dengan masalah dari tantangan itu sendiri. Kalau kita menghadapinya dengan hati tegar dan ikhlas, semua masalah itu akan sirna. Kalau kita tertelikung dengan masalah, sesungguhnya bukan masalah itu sendiri sebagai masalah.

Yang menjadi masalah adalah cara kita sendiri yang salah dalam menghadapi masalah. (Maman Manhuri; 1997). Bagi sebagian orang kegelisahan hati itu muncul didasari oleh perilaku kita yang belum sampai ke tingkat yakin akan sangat dekatnya pertolongan Allah. Artinya segala persoalan dan kesulitan yang ada dan menimpa kita –sekecil apapun—justru seringkali membuahkan rasa cemas dan gudah gulana yang membuat gelisah hatinya.

Kondisi hati yang gelisah akan berdampak pada persepsi menyikapi hari demi hari hidupnya dengan aneka keluh kesah, amarah, dan perilaku yang serba salah. Lebih jauh kondisi ini menyebabkan hidup terasa sumpek, mumet, rumit, dan membuat sakit kepala menghinggapi kita.

Kesannya, segala yang tersaji di hadapan kita, terasa semakin membebani hati dan pikirannya. Pentingnya Meredam Gelisah Hati. Keberadaan masalah dalam hidup adalah sesuatu yang wajar. Namun, manakala sikap kita yang tidak tepat dalam menghadapi dan memposisikan masalah tersebut, maka inilah sebenarnya yang menjadi awal munculnya penyakit gelisah hati. Adanya gelisah hati dalam hidup kita, bila tidak hati-hati tentu tidak jarang akan menjadi jalan yang terbentang bagi terjerumusnya ke jurang maksiat.

Sehingga bukannya diri ini terhindar atau melupakan segala petaka gelisah hati, justru malah menambah berat beban langkah hidupnya. Inilah buah dari salah sikap dan perilaku kita dalam memaknai masalah kegelisahan hati. Untuk itu, sedini mungkin setiap kita sudah seharusnya belajar untuk meredam setiap masalah yang dapat memunculkan gelisah hati. Inilah kunci awal untuk mencapai ketentraman hidup.

Dengan demikian, dalam hidup manusia sangat diperlukan adanya perilaku meredam gelisah hati. Pentingnya meredam gelisah hati ini, tidak lain didasarkan pada kenyataan bahwa perasaan cemas, gelisah, keluh kesah, dan amarah jelas tidak akan mengubah apa pun, malahan justru akan menyengsarakan hati dalam jurang kegelisahan berikutnya.

Dan lebih parah lagi, ia hanya akan membuat dirinya semakin jauh dari pertolongan Allah Naudzubillah. Jadi, alangkah ruginya bagi mereka yang tidak mampu menikmati hidup lantaran terbelenggu gembok-gembok perasaan cemas, khawatir, tegang dan pikiran kalut yang merupakan penyubur hadirnya kegelisahan hati seseorang. Atas dasar itulah, barangkali mengapa Abdullah Gymnastiar, dalam bukunya “Mengatasi Kecemasan” mengungkapkan bahwa rasa cemas, khawatir, tegang, dan pikiran kalut seringkali membuat hidup tertekan dan tidak nikmat. Sungguh rugi orang yang tidak mampu menikmati hidup lantaran terbelenggu perasaan-perasaan ini.

Jika anda tidak mau menjadi ahli stres dan ingin menikmati hidup, maka anda harus mencari jalan keluarnya. Kiat Meredam Gelisah Hati Menghadapi berbagai persoalan hidup dan kehidupan ini, menurut Dr.H.Muslim Nasution (2002) selalu menjadikan batin seseorang gelisah, tak tenang, dan tak tentu arah. Terkadang, yang membuat itu terjadi bukan hanya hal-hal yang bersifat cobaan atau derita, tetapi juga hal-hal yang berbentuk kenikmatan dan kebahagiaan. Artinya apa pun bentuk problematika/kejadian hidup yang terjadi pada kita, mestinya direspon dengan sikap yang tenang dan tentram. Lebih jelasnya, Allah menginformasikan dalam Alquran surat al-Hadiid; 23, yang artinya: “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu…” Di sini masalahnya tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk menggapai sikap terbiasa tenang dan tentram dalam setiap kali menghadapi segala persoalan hidup. Namun demikian, bukan pula berarti menjadi sesuatu hal yang tidak mungkin dicapainya.

Tapi, yang jelas terciptanya sikap jiwa yang senantiasa tenang dan tentram merupakan buah ketekunan dari latihan dan kegigihan menggapainya. Untuk menjadikan jiwa seperti itu, Rasulullah pernah berwasiat kepada seorang sahabatnya, Abu Dzarr al-Ghiffari berikut ini. Abu Dzarr berkata, “Rasulullah berwasiat kepadaku tujuh hal: (1) agar menyayangi orang miskin dan mendekati mereka; (2) melihat orang yang lebih rendah dan lebih susah; (3) jangan melihat orang-orang lebih tinggi (kaya); (4) memelihara silaturahmi sekalipun terhadap orang yang memusuhimu; (5) memperbanyak zikir, mengucapkan ‘Tidak ada kemampuan dan daya kecuali dari Allah Swt’; (6) mengucapkan perkataan yang benar sekalipun terasa pahit; (7) tidak ambil peduli terhadap celaan orang lain asal dalam melakukan yang diperintahkan Allah Swt.” Hal-hal tersebut diterjemahkan Muslim Nasution berupa keharusan menyayangi orang miskin; melihat orang yang di bawah, jangan melihat orang yang di atas; tetap menjaga silaturahmi; banyak mengucapkan “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah”; mengatakan yang hak (benar) sekalipun pahit; tidak ambil peduli terhadap orang lain asalkan yang kita lakukan benar-benar karena Allah; dan tidak mengemis kepada orang lain. Ketujuh arahan sikap tersebut, bila kita aplikasikan dalam perilaku keseharian, maka dapat menjadi upaya preventif dalam meredam gelisah hati seseorang.

Dan lebih dari itu, kalau kita cermati dari beberapa keterangan sebenarnya ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk meredam gelisah hati ini.

Pertama, memiliki ilmu yang benar.

Ilmu adalah modal awal untuk dapat meredam kegelisahan hati seseorang. Janganlah sekali-kali bermimpi dapat hidup tenang dan bahagia (baca: terbebas dari gelisah hati) sekiranya belum memiliki ilmu yang benar untuk mengarungi jalan hidup yang tidaklah lurus dan bersih dari berbagai kendala.

Adapun ilmu tersebut adalah ilmu Allah Swt berupa Alquran dan as-Sunnah. Dalam sebuah hadits dinyatakan, pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Ibnu Mas’ud ra, untuk meminta nasihat. “Wahai Ibnu Mas’ud,” ujarnya. “Berilah nasihat yang dapat dijadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram. Jiwaku selalu gelisah dan pikiran pun terasa kusut masai. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak.” Mendengar hal itu, Ibnu Mas’ud kemudian menasihatinya. “Kalau penyakit seperti itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ke tempat orang yang membaca Alquran, kau baca Alquran atau dengarkanlah baik-baik orang yang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian ber-khalwat-lah untuk menyembah-Nya.

Misalnya di tengah malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenangan jiwa, ketentraman pikiran, dan kemurnian hati kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain karena hati yang kau pakai itu bukanlah hatimu.” Setelah orang itu kembali ke rumahnya, diamalkanyalah nasihat Ibnu Mas’ud tersebut. Dia pergi mengambil air wudlu. Setelah itu, diambilnya Alquran, kemudian dibacanya dengan hati yang khusyuk. Selesai membaca Alquran, ternyata jiwanya berubah menjadi sejuk dan tentram. Pikirannya pun menjadi tenang, sedangkan kegelisahannya hilang sama sekali.

Kedua, kita harus yakin kepada Allah Swt.

Sebagian dari kita manakala gelisah hati datang, ternyata amat sibuk dengan pikiran yang mencemaskan perbuatan-perbuatan makhluk dan mengharapkan datangnya bantuan makhluk. Padahal secara nyata, tidak ada satu pun yang dapat menimpakan mudharat atau mendatangkan manfaat, selain dengan ijin-Nya. Allah berfirman, “Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya, kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu maka tiada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus [10]: 107). Dengan demikian, setiap pilar-pilar kejadian yang menimpa kita sebenarnya akan menjadi sarana yang paling tepat untuk bermunajat kepada Allah, sehingga membuat kita semakin ingat pada-Nya, taqarrub dan tidak pernah bisa lupa kepada-Nya.

Perilaku seperti itulah sebenarnya rahasia ketenangan dan kebahagiaan sejati di dunia yang insya Allah akan menjadi bekal kebahagiaan yang kekal di hakerat nanti. Allah berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingat, hanya degan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. Orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28-29).

Ketiga, kuasai diri dengan sebaik-baiknya.
Adanya suatu persoalan hidup dirasakan pahit dan amat berat, maka sebetulnya semua itu semata-mata karena kita belum mampu memahami hikmah di balik kejadian tersebut. Oleh karena itu, bilamana datang suatu kejadian yang mencemaskan, segeralah kuasai diri dengan sebaik-baiknya. Jangan menyiksa diri dengan pikiran yang diada-adakan atau mempersulit diri, sehingga semakin menyiksa. Artinya janganlah sedikitpun terbesit dalam pola pikir kita sesuatu anggapan bahwa rencana kita lebih baik daripada rencana-Nya. Untuk itu, ketika kegelisahan hati muncul dalam hidup keseharian, maka hendaknya kita saat itu pula ingat akan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah [2]: 216, yang artinya: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

Keempat, sempurnakan ikhtiar untuk mendapatkan pertolongan-Nya.

Dalam hidup ini harus kita yakini bahwa setiap segala kejadian tentu atas ketentuan-Nya. Artinya manakala kegelisahan hati mendera kita, maka segeralah kembalikan segala urusan kepada Allah. Hujamkan keyakinan dalam hati akan kesempurnaan pertimbangan dan kasih sayang-Nya serta segera bulatkan tekad bahwa Allah-lah satu-satunya pemberi jalan keluar dalam hidup ini. Langkah selanjutnya, setelah hati dan keyakinan kita bulat, segeralah pula bulatkan ikhtiar untuk memburu pertolongan Allah dengan amalan-amalan yang dicintai-Nya. Kekuatan ikhtiar ini merupakan kesempurnaan akan kekuatan manusia untuk mengatasinya. Hal ini seperti diingatkan Allah dalam QS. Ar-Ra’d [13]: 11, yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah nasibnya sendiri. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Dan sekali-kali tidak ada perlindungan bagi mereka selain Dia.” Menggapai Ketentraman Hidup Adanya usaha untuk meredam gelisah hati, sebetulnya merupakan salah satu ikhtiar kita dalam menggapai kondisi ketentraman hidup.

Namun demikian, usaha tersebut belumlah lengkap bila tidak kita dukung dengan perilaku keseharian lain yang dapat mencapai hasil maksimal menuju nuansa ketentraman hidup manusia. Paling tidak ada empat perilaku keseharian yang dapat kita lakukan untuk mendukung menggapai ketentraman hidup itu. Pertama, memiliki kemampuan dalam mengendalikan hati dengan cara membangun ketrampilan berupa mengelola hati menuju kesuciannya. Menurut As-Sayyid bin Abdul Maqshud, kesucian hati adalah poros kehidupan (perilaku) seseorang. Bila hati bersemayam di atas kebenaran, maka selamatlah seluruh anggota badan dengan tetap berada di jalan kebenaran dan kebaikan. Kedua, hindari perasaan-perasaan minor berkait dengan kegelisahan hati. Yakni dengan melakukan penilaian secara jujur atas apa keuntungan dari sikap yang memperpanjang kegelisahan hati itu. Artinya sepanjang kita hanya mempersoalakan kenapa gelisah hati itu menimpa kita tanpa bersikap jujur untuk segera melakukan instrospeksi dan mencari jalan keluarnya, maka yakinlah bahwa itu hanya membuahkan penderitaan berkepanjangan dan merugikan diri sendiri.

Ketiga, menghindari perilaku yang menyebabkan terjadinya gelisah hati. Ketentraman hidup dapat tercapai bila kita mampu untuk mencegah dan menghindari segala sesuatu perbuatan yang memicu munculnya gelisah hati. Keempat, niatkan segala perilaku hidup dengan ikhlas. Dengan melakukan perilaku ikhlas terhadap amalan-amalan yang telah dilakukan walaupun tampak kecil dan sepele dengan cara terus menerus, justru akan dapat membuahkan ketenagan batin, sehingga insya Allah akan membuahkan pula suasana kehidupan yang sejuk, lapang dan indah mengesankan. Akhirnya hadirnya gelisah hati dalam hidup sudah seharusnya kita redam untuk menggapai ketentraman. Dan jadikanlah gelisah hati yang menimpa kita itu sebagai ladang amal dalam meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. Amin. Wallahu’alam.***

Daftar Pustaka Abdullah Gymnastiar. “Kunci Ketenangan Batin
Gendhis savindra. Diberdayakan oleh Blogger.